•🍁•
Typo tandain.....
Hari class meeting semakin dekat persiapan pun sudah selesai, hanya tinggal satu persiapan lagi
Di hari terakhir akan ada lomba basket antar sekolah dan sekolah Cakrawala memilih tim Marvin untuk menjadi perwakilan sekolah
Itu hal yang mudah bagi tim mereka, namun ada satu masalah yang menghalang bahwa salah satu teman tim mereka sedang ada urusan dan tidak bisa bergabung
.
Mereka semua sedang berada di kelas masing-masing begitu juga dengan si kembar dan teman-temannya
Saat keadaan kelas sedang sedikit ribut guru pun masuk ke dalam kelas mereka
"Perhatian anak-anak" ucap pak Randi selaku wali kelas
Semua atensi anak-anak tertuju pada pak Randi
"Kalian mungkin sudah dengar bahwa sebentar lagi kita akan mengadakan lomba basket antar sekolah dan lawan kita adalah sekolah Garuda yang tidak bisa di anggap enteng, maka karena itu bapak akan mengirimkan tim basket terbaik di sekolah kita yaitu tim yang di ketuai oleh Marvin ketos kita"
Ricuh sudah suasana kelas apalagi para perempuan-perempuan yang pada nge-fans sama Marvin
"Hustt tenang dulu bapak belum selesai"
Anak-anak kembali tenang
"Tapi ada penghalang bagi tim basket kita karena salah satu anggota nya sedang tidak bisa hadir, kira-kira siapa yang baik untuk menggantikan nya, Marvin dan teman-teman" tanya pak guru pada Marvin, Radit, Mahesa, dan juga Sean
Mereka semua otomatis melihat ke arah Marvel secara bersamaan
"Kenapa liatin aku?" Ucap Marvel dengan perasaan tidak enak
"Vel, plisss" ucap mereka bersamaan
"Enggak, aku gak bisa"
"Bisa Vel, kan kita belajar dulu, ya kan" ucap Hesa meyakinkan Marvel dan di balas anggukan oleh ke3 temannya
"Enggak"
Mereka memandang dan memberi kode pada pak guru, pak Randi yang mengerti dan langsung menangkap kode itu segera memutuskan
"Oke, bapak putuskan yang menjadi pengganti di tim basket adalah Marvel"
"Tapi pak" ucap Marvel dan langsung di potong
"Tidak ada tapi tapian, kalau bapak sudah putuskan berarti itu yang harus kamu ikuti"
"Baik Pak" ucap Marvel dengan nada tak semangat
"Oke karena sudah di tentukan, latihannya dengan baik, Marvel belajar yang giat sama teman-teman mu jangan kecewakan bapak, baiklah itu saja yang mau bapak sampaikan oh ya hari ini adalah hari terakhir ujian dan hanya satu mata pelajaran, setelah itu jamkos kalian boleh istirahat tapi jangan ada yang bolos, Marvin jaga teman-teman mu kalau ada yang bolos langsung lapor ke guru BK"
"Siap pak" jawab Marvin dan anak-anak lain dengan semangat
.
Ujian hari ini telah di laksanakan dan sekarang sudah jam istirahat
Anak-anak berlomba-lomba untuk pergi ke kantin mengisi perut mereka, begitu juga teman-teman kelasnya Marvin
Ketika semua orang berlomba-lomba ke kantin tapi tidak dengan si kutu buku Marvel yang bahkan tak bergerak dari kursinya
Begitu juga Marvin, Sean, Mahesa, dan Radit, mereka tak berani mendekati Marvel yang terlihat badmood
"Sean lo kan yang paling dekat sama Marvel, ajak ngobrol sana"
"Kenapa gue, kan ini keputusan bersama, harus tanggung sama-sama lah"
"Vin lo sana ajak ngomong, gue takut dia ngamuk Vin"
"Gue juga sebenarnya gak berani kalo dia udah gitu"
"Trus gimana gak mungkin kita diem-dieman aja kan"
"Yaudah ayoklah, tanggung resiko sama-sama aja"
Mahesa berjalan mendekati Marvel di ikuti teman-temannya
Dengan nada bergetar Hesa memanggil Marvel pelan "Vel, ke kantin yok"
Marvel tak bergeming bahkan tak menoleh ke arah temannya
"Vel maafin kita yaa"
Marvel masih tak bergeming
"Vel udah ya, ayok ke kantin gue yang bayar sebagai tanda maaf" ucap Marvin yang berhasil membuat Marvel menoleh ke arah mereka
"Gak perlu, aku masih kenyang"
"Intinya lo harus makan habis itu baru kita latihan buat pertandingan"
"Kamu egois, kalian egois"
Mereka tercengang dengan ucapan Marvel, terdengar sangat jelas nada kecewa itu keluar dari mulut manisnya
"Maksudnya?" Ucap Mahesa yang entah polos tidak mengerti atau memang sedikit dungu
"Bisa gak, kalo kalian gak tau gimana kehidupan ku jangan asal ambil keputusan"
Marvin tau kemana arah perkataan kembarannya ini, ia juga sedih karena ialah yang paling tau tentang Marvel daripada teman-temannya yang lain
"Kalo lo khawatir tentang papa sama mama biar gue yang ngomong Vel"
"Kamu tau kan papa sama mama gimana, kalo kamu bantu ngomong akhirnya aku juga yang salah Vin"
"Tenang aja itu biar jadi urusan gue sama mereka"
"Gausah, nanti aku bisa cari alasan sendiri, aku gak mau kamu berantem sama papa mama cuma gara-gara aku"
"Iya" Marvin hanya meng iya-kan perkataan kembarannya namun tak mungkin ia hanya diam, ini juga salahnya karena melibatkan Marvel
"Yaudah, sekarang udah beres kan, iya kan, sekarang ke kantin yok cacing perut gue dah ngamuk nihh" ucap Mahesa
"Kalian aja, aku gak laper" jawab Marvel
"Vel" ucap Marvin
"Oke aku ikut" final Marvel dan ikut pergi ke kantin bersama kembaran juga teman-temannya
Dikantin masih sangat ramai, mereka mencari meja yang kosong
Hanya tersisa satu meja di ujung kantin dekat jalan belakang sekolah, sepertinya itu tempat yang cocok untuk orang seperti Marvel
"Disana aja" ucap Marvel dan menunjuk ke arah meja kosong itu
Temannya mengangguk dan mengikutinya dari belakang
Mereka duduk dan akan memesan "Dit hari ini lo yang pesen ya"
"Oke, lo pada mau makan apa?"
"Biasa, bakso dengan tambahan pentol satu porsi yang pedes, minuman nya es jeruk ya" jawab Mahesa
"Samain aja biar gampang" ucap Sean "lo suka pedes Vel?" Tanya Sean pada Marvel
Marvel mengangguk sebagai jawaban
"Oke, ditunggu ya"
Radit pergi memesan pada bibi kantin sedangkan yang lain menunggu sambil berbincang tentang lomba yang akan mereka ikuti
Banyak anak-anak yang berkata buruk tentang Marvel, mereka masih di bawah pengaruh Alvin Bagaskara
Marvel tau itu ulah papa nya, apa dia benci pada papanya?
Tidak, Marvel tak pernah membenci orang tuanya walaupun ia tak pernah di anggap ada, tapi keinginan terbesar dalam hidupnya tetaplah mendapatkan kasih sayang orang tuanya sama seperti anak-anak lain
Akankah Marvel mendapatkan kasih sayang itu?, atau akan lebih menderita setelah ini?. Hanya takdir yang tau jawabannya
•••Tbc•••
🍁•🍁•🍁
KAMU SEDANG MEMBACA
KEMBARANKU!! [Revisi]
Ficțiune adolescențiAku Marvel kembarannya Marvin, kami kembar namun kami berbeda. . . . . . Apakah semua anak kembar di dunia memiliki perlakuan yang berbeda?, seperti aku dan Marvin?. Jika iya kenapa harus ada namanya anak kembar, kalau hanya untuk mendapatkan...
![KEMBARANKU!! [Revisi]](https://img.wattpad.com/cover/369926434-64-k18943.jpg)