•🍁•
Typo tandain.....
"Orang yang kamu bunuh adalah.." Belum sempat Alvin meneruskan kata-katanya istrinya Rima masuk dengan membawa secangkir kopi panas
"Nggak perlu kamu tau siapa orang itu, yang kamu perlu tau bahwa kamu adalah anak pembawa sial, dasar pembunuh"
"Kalau emang Marvel adalah pembunuh, siapa orang yang Marvel bunuh, Marvel harus tau" ucapnya dengan nada yang agak tinggi, ia kesal selalu dituduh pembunuh padahal ia tak tau siapa orang yang ia bunuh
Plakkk
Satu tamparan mengenai pipi putih Marvel, ia sedikit meringis karena sudut bibir nya yang mengeluarkan darah
"Akhh sakit pah" ringisnya
"Berani kamu ngomong dengan nada tinggi pada istri saya hah"
"Marvel cuma mau tau siapa orang itu pah"
Rima mendekati Marvel, ia menuangkan kopi panas itu ke kepala Marvel setelahnya ia membanting gelas itu di sebelah Marvel, pecahnya mengenai Marvel yang terduduk dengan badan yang kotor oleh kopi panas
"Akhh panas mah" ringisnya kesakitan "mah ini sakitt"
"Kamu pikir saya perduli, kamu harus tersiksa kalau mau membahagiakan saya"
"Udah mah, kita pergi aja biarin anak beban ini, jangan lupa bersihkan ruangan ini jangan sampai saya pulang dan melihat bekas kopi itu lagi"
Tanpa belas kasih Alvin dan Rima meninggalkan Marvel yang masih kesakitan, bahkan Alvin melarang bibi ART untuk membantu Marvel
Bibi yang sedang berdiri di ambang pintu hanya menangis melihat anak majikannya yang sangat mengenaskan ini
"Berani kamu menolong dia, jangan pernah datang kesini lagi" ucap Alvin dan merangkul Rima pergi
"Nak Marvel bibi bantu ya"
"Jangan bi, bibi pergi aja Marvel bisa sendiri"
"Tapi nak.."
"Udah bi pergi aja nanti papa marah"
Sang bibi menurut ia tak ingin anak majikannya ini bertambah kesal, ia pergi namun tak benar-benar pergi, ia melihat Marvel dari kejauhan, ia menangis dalam diam, sakit rasanya melihat anak sebaik Marvel di jahatin oleh orang tuanya sendiri
Marvel berdiri dengan susah payah, kepalanya sakit karena tumpahan kopi panas itu, kakinya berdarah karena menginjak pecahan dari gelas yang pecah tadi
Ia membereskan pecahan kaca tadi, ia lalu mengepel nya hingga benar-benar bersih walaupun dengan susah payah Marvel tak memikirkan kakinya yang terus mengeluarkan darah
Setelah membersihkan ruang kerja sang papa, Marvel pergi ke kamarnya untuk membersihkan diri, dengan susah payah ia berjalan membersihkan dirinya, kakinya benar-benar sakit apalagi kepalanya yang habis tersiram kopi panas
Marvel selesai membersihkan dirinya, ia duduk di tepi ranjang melamun, lamunannya buyar saat terdengar suara ketukan di pintu kamarnya
Toktokk
"Siapa" tanya Marvel memastikan, ia takut jika itu Marvin
"Bibi nak" jawab sang Bibi dari luar
"Kenapa bi?"
"Ini Bibi mau antar kotak p3k nak, obati lukamu biar gak infeksi"
Marvel berjalan pincang, kakinya sakit, bahkan darah masih tercetak jelas saat ia berjalan di atas lantai yang putih itu
KAMU SEDANG MEMBACA
KEMBARANKU!! [Revisi]
Teen FictionAku Marvel kembarannya Marvin, kami kembar namun kami berbeda. . . . . . Apakah semua anak kembar di dunia memiliki perlakuan yang berbeda?, seperti aku dan Marvin?. Jika iya kenapa harus ada namanya anak kembar, kalau hanya untuk mendapatkan...
![KEMBARANKU!! [Revisi]](https://img.wattpad.com/cover/369926434-64-k18943.jpg)