bab 15

48 1 0
                                    


arwah daniel datang kepada fanza, "anza maaf kan aku ya anza pasti capek, anza pasti ingin ketemu bunda anza. maaf kan aku dan yg lain ya kami tak bisa berbuat apa apa anza kami terpaksa anza, bunda anza yg ga izinin, kami pun ingin main dengan mu tapi-" belum selesai daniel berbicara sudah di potong oleh fanza

"sudah lah aku tak ingin mengingat itu lagi, aku sudah lelah daniel entah berapa lama tubuh ini bertahan, aku juga tak peduli akan apa pun. kau tau danie hati ku sudah mati bersama jasad ku. lelah niel hidup ku selalu seperti ini, apa yg harus aku harap kan. kau berharap aku meraung² mengatakan, kembalikan aku kepada bunda ku, kau berharap aku seperti itu. tidak lagi niel aku udh lelah, hati ku sudah tak berfungsi lagi. aku biar kan takdir ini berjalan aku sudh lelah hikss... niel biar kan aku bernapas, kau liat air mata saja sudh enggan untuk membasahi pipi ku, kembali lah mommy sudha menunggu mu" ucap fanza dengan senyum tulus nya

Senyum yg akan di bilang tak akan muncul lagi, senyum itu akan memudar pada masa nya ya kita do'akan fanza mendapatkan takdir yg bagus.

dunia bukan kejam yg kejam adalah manusia nya, Tuhan menciptakan karakter mereka berbeda-beda.

ingin menyerah tapi Tuhan tak mengizinkan nya menyerah, dia pasrah dia lelah, sudah banyak tenaga yg ia keluar kan. "maaf maaf kan aku Tuhan injikan aku untuk tidur walau tak selamanya" batin fanza

Pagi hari nya

daniel a.k.a fanza sudah tak memiliki semangat hidup, senyum yg sudah pudar, dan malas untuk bertahan hidup, pasrah saja bagaimana jalan nya saja. Ia hanya ingin hidup tenang

Tapi ada saja manusia seperti b*bi menggangu nya termasuk si pick me itu.

Seperti sekarang daniel sedang duduk di taman sendirian dan butuh ketenangan, ada saja manusia yg mengganggu. Apa lagi si anak manja ini

"Hai daniel" ucap gadis itu
Daniel hanya melihat sekilas lalu fokus ke depan "daniel kamu lebih baik jauh dari keluarga ini mereka hanya milik ku aku yg pemeran utamanya" ujar si gadis aka Kanaya.

Daniel tak merespon apa pun dia hanya diam, tapi ia juga mendengar kan apa yg gadis ini bicarakan.

"Apa sekarang kau menjadi bisu, padhal mereka memukul tak terlalu kuat" ujar nya remeh

"Pffff hahaha kau mau keluarga ini, ambil aku berikan bekas ku kepada mu bukan nya kau suka yg bekas? Maka dengan senang hati aku memberikan nya kepada mu" ucap daniel dan melihat wajah Kanaya

"Kau tau mereka hanya sebatas sampah yg tak berguna, coba kau pikirin kan bagai mana posisi ini kita ubah, dimana keluarga ini memungut anak lagi dengan alasan yg sama dengan mu, dan kau tak Terima dengan itu, kau menyakiti nya lalu kau tau selanjutnya bukan dan boom kau sama seperti aku. Kau akan di buang di siksa dan paling menyakitkan adalah kau di perkaos oleh 10 bodyguard. Hahha itu akan sangat menyenangkan bener bukan Kanaya? Bagaimana tanggapan mu apa kau setuju dengan pemikira ku"ucap daniel dengan wajah polosnya

"Sialan kau, aku yakin ayah tak akan melakukan itu ayah menyanyangi ku dan aku tak sama seperti mu yg di benci sejak lahir"ujar Kanaya marah

"Kita tidak tau pemikiran manusia kanaya, aku sarankan kau jangan terlalu serakah. Nanti kau akan yg kena batunya"ucap daniel datar

"Oiya Kanaya aku dengar teman ayah mu menitipkan anak perempuan nya ke masion  ini apakah bener? Coba tanya kan pada ayah mu. Aku mau tidur dulu bay" ucap daniel dan beranjak dari sana

"Tidak ini semua tidak boleh terjadi tak boleh ada anak perempuan lain selain diri ku"batinya

"Hahaha kau masuk permainan ku Kanaya, kita liat selanjutnya. Apa pria itu akan menerima permintaan rekan nya" batin daniel

Skip

Keesokan harinya

Sekita jam 13.45

Mereka berkumpul di ruang tamu, kerena ada yg ingin di sampaikan oleh ayah mereka, tapi apa?

"Ayah ingin menyampaikan kepada kalian, teman ayah menitipkan putri di sini untuk sementara waktu. Bagaimana kalian mengizinkan nya? Jika kalian mengizinkan nya maka dia akan menginap disini"

"Ayah kira masion ini tempat penampungan? Semuanya ayah tampung. Ingat yah kita juga ada daniel kita juga belum berbaikan dengan nya, ayah mau kita berjauhan lagi dengan nya "ujar lexi

"Bener itu ayah jangan terlalu baik lah yah, daniel aja belum selesai lagi" ujar bayu

"Kalo gw ga masalah keluarga kalian menampung anak itu" ujar danie yg tadi hanya diam saja

"Kamu ga masalah kalo anak itu nginap di sini dek"ujar bayu

"Ga masalah buat gw, kerena gw mau mengenal anak itu lebih jauh lagi"alasan daniel, ia nggak mau kalo rencana nya berantakan walau tak masuk di akal sih

"Udahlah gw mau ke kamar, oiya kalian tidak bertanya pendapat adik kalinya yg lain nya"ujar daniel dan berlalu begitu saja

Sedang kan Kanaya dia hanya diam, dan melihat semuanya sudh berantakan rencananya yg dia buat kini sudh berantakan

Dengar adik kkalia saja setuju dengan itu, ayah ga mau tau pokok nya dia akan menginap di sini" ucap si ayh

"Terserah aku tak peduli akan hal itu, jika ayah nekat aku akan pindah ke apartemen ku" ujar Lexi

"Aku juga tak akan pulang  ke masioan ini" bayu pun pergi dari tempat itu

Kenzi ia pergi begitu saja tanpa meninggal kan sepatah kata pun.

Bara hanya diam saja ketika melihat anak anak nya pergi.

Bersambung btw aku mau revisi dari cerita daniel ya soalnya banyak keselahan yg ku perbuat makasih

Game of fate (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang