Cerita ini hanya fiksi semata,
Dilarang menyebar luaskan cerita
Dimedia sosial manapun
Dan juga dilarang membawa
Cerita ke real life.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Subuh menjelang pagi situasi di depan ruang persalinan chika semuanya tegang. Kedua keluarga tadi subuh tepatnya jam 3 tergesa gesa menghampiri adel yang tengah bolak balik tak karuan di depan ruangan. Kini, Baik keluarga chika dan keluarga adel mereka kompak untuk mendoakan proses persalinan lancar.
"Diem rev, duduk kenapa sih kamu" suruh sang papah yang sudah risih dengan anaknya yang sudah sekitar 1 jam bolak balik melewati dirinya.
"Iya del, udah duduk aja kasian kamu nya nanti cape kalo gitu" timpal mamah chika
"Aku deg deg an pah, mah" jawab adel memegang dadanya yang serasa berdetak sangat kencang.
"Udah tenang aja, chika sama anak kamu pasti selamat dua dua nya" ucap sang papah menenangkan dan berusaha membuat adel supaya bisa duduk dan tenang sejenak.
Ia mengerti perasaan anaknya sekarang seperti apa, menunggu istri yang tengah berjuang mengeluarkan buah hati mereka.
"Kok lama banget yah pah" ucap adel semakin gelisah
"Ya namanya juga lahiran rev. Kalo mau yang gak lama mah beli cilok" ucap papah adel yang berusaha menghibur sang anak.
"Gak lucu pah. Jokes papah garing" balas adel membuat papahnya cengengesan.
Dengan rasa cemas dan gelisah nya adel tiba tiba ruangan itu terbuka menampakan sang suster yang cantik paripurna menurut adel walaupun wajahnya tertutup masker.
"Adel ? Boleh masuk ? Ibu nya butuh support di dalam" ucapnya lembut dan diangguki oleh adel yang langsung masuk dan menggunakan pakaian berwarna hijau dan juga masker.
Dapat adel lihat di bangsal sebrang sana chika dengan keringat dan baju yang sudah basah kini tengah bersusah payah dan berjuang mengeluarkan anak mereka.
"Kak, hey ini aku" ucap adel duduk di samping chika dan memegang tangan chika dengan erat.
"Adeell ini sakit banget aaaaaah" ucap chika dengan nafas yang tersenggal senggal
"Aku tau kak aku tau jadi aku temenin kamu disini" ucap adel mengusap keringat yang membanjiri wajah chika
"Adel aku gak kuat, sakit bangeet" rengek chika
"Kamu kuat kak, ayo berjuang lagi sayang aku tau kamu bisa. Kalo kamu sakit kamu bisa gigit tangan atau pundak aku juga gpp" ucap adel memberikan solusi dan tanpa adel sangka solusinya langsung chika praktekan. Ia menggigit lengan adel saat berusaha mengejan mengeluarkan sisa tenaga yang ia punya.
"Ayo chik, lebih kuat lagi yah. Ini kepalanya udah keluar, sekali lagi ayoo" intruksi sang dokter
Sementara adel kini tengah menahan sakitnya karna kini chika kembali mengigit lengan nya sekuat tenaga. Adel berusaha tidak teriak karna pikirnya itu tidak seberapa dengan rasa sakit yang chika tengah rasakan kini.
Saat mata adel terpejam karna gigitan chika, tiba tiba saja ia mendengar tangisan bayi. Anaknya sudah lahir, anaknya sudah berada di bumi ini.
"Alhamdulillah, anaknya laki laki keadaanya normal" ucap sang dokter pada adel
Baik adel ataupun chika kini hanya bisa menangis terharu. Akhirnya, penantian mereka kini sudah berada di bumi, berada di tengah tengah mereka dan melengkapi kebahagiaan mereka.
"Kak, anak kita udah ada di dunia kak" ucap adel kini mencium seluruh wajah chika yang tengah lemas lemasnya.
"Kamu nangis ?" tanya chika lemah dengan tangan yang mengelus lembut pipi adel yang basah.
"Aku nangis karna bahagia kak" jawab adel dengan air mata yang tak henti henti nya keluar dari pelupuk matanya
Ditengah kebahagiaanya, tiba tiba saja adel dibuat panik ketika chika tiba tiba saja menutup matanya.
"Dok, dok ini istri saya tutup mata dok" ucap adel panik
"Kak. Kak chika denger aku gak kak ? Sayang ?" ucap adel memegang kedua pipi chika
"Gpp del, itu efek kecapean. Dia butuh istirahat" ucap sang dokter yang kini sudah memeriksa chika
"Ibu sama anaknya mau kita bersihkan dulu. Kalo kamu mau nunggu di luar dulu buat makan atau istirahat juga tidak apa apa. Setelah keduanya dibersihkan nanti kita pindahkan ke ruang inap vvip" jelasnya yang di angguki adel paham.
"Gimana del keadaan chika sama anak kalian ?" tanya mamah chika khawatir
"Anak aku sama kak chika selamat walafiat, terus lagi dibersihin juga dua dua nya biar nanti langsung di pindahin ke ruang inal vvip. Kak chikanya tiba tiba aja tadi tutup mata, aku panik ternyata kata dokter itu efek kecapean" jelas adel
"Puji tuhan ! Alhamdulillah" ucap kedua orang tua chika dan juga adel kompak.
"Baby boy apa girl ?" tanya papah adel penasaran
"Boy dong, sesuai usg" jawab adel bangga
"Wedeh ada partner ngebuaya nih ntar" ucap papah adel menaik turunkan alisnya
"Ada partner buat ngegombal yak del" timpal papah chika
"Enak aja, gak boleh nurunin hal hal gak baik ke cucu kita" ucap mamah adel tam terima yang diangguki dan disetujui mamah chika
"Cucu kita juga" ucap papah adel dan juga papah chika tak mau kalah
"Cucu kalian berempat udah udah jangan berantem" ucap adel melerai
"Nah itu baru bener" ucap papah chika cengengesan
"Kamu keliatan cape banget deh rev. Kamu mau makan dulu gak ?" tanya sang papah yang memperhatikan wajah anaknya.
"Iya, sana makan dulu aja ke kantin. Nanti kalo chika sama anak kalian udah pindah ruangan ntar papah kabarin" ucap papah chika menepuk pundak adel
"Yaudah deh, aku ke kantin dulu aja kebetulan emang udah laper sih. Papah sama mamah mau ada yang nitip gak ?" tanya adel
"Engga usah, papah sama mamah mah gampang nanti bisa ke kantin bareng atau makan bareng diluar habis pulang dari sini" ucap papah chika yang diangguki oleh semuanya
"Oke deh. Kalo gitu aku ke kantin dulu. Nanti kabarin ya pah, mah kalo chika udah sadar" ucap adel
Baru bisa update malem nih guy. Selamat membaca 🥳🥳