Itu karena akalku yang belum sampai

1 0 0
                                    

Puanjang ya judulnya?

Apakah yang akan kita bahas akan sepanjang judulnya?

Hehehe...
Entahlah, kita mulai saja...

Sebagai pembuka bab, aku akan perkenalkan dulu sedikit saja tentang manusia introvert tukang ovt yang suka menghabiskan energi di otak tapi kadang tidak pada tempatnya ini.

Ngga usah pake nama ya, tapi usiaku di tahun 2024 ini sudah menginjak 34, anakku sudah remaja karena dia lahir 13 bulan setelah aku menikah di akhir tahun 2009.

Pendidikan terakhirku hanya sampai Madrasah Tsanawiyah (SMP), karena orang tuaku tidak mampu dan otakku juga tidak begitu 'pintar', jadi tidak ada orang yang sukarela mau membiayai pendidikanku (wkwkwkk).

Bapakku cukup ketat soal urusan agama, jadi ajaran Aqidahku cukup solid, dan sampai saat ini aku masih meyakini jika "Tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah" (Alhamdulillah).

Berbicara soal keyakinan, ini juga yang ingin aku bahas di bab pertama ini.

Ini bermula dari aku yang mundur dari dunia game fps dan jadi lebih sering buka sosmed terutama fb.

Di reel fb, lewatlah suatu cuplikan series yang secara singkat membahas mengenai sains dan terteranya penjelasan sains ini di Al-Qur'an.

Salah satu yang dibahas adalah mengenai besi dan air yang katanya berasal dari meteor dan asteroid.

Nah, hal ini tentu memicu banyak sekali komen. Salah satunya adalah komen yang berpendapat jika Al-Qur'an tidak menyebut jika besi berasal dari meteor dan asteroid.

Tentu saja hal ini banyak menimbulkan reaksi dan perdebatan, dan akhirnya terkuak jika yang komen adalah seorang atheis.

Dari balasan-balasannya ia tampak sudah meriset dan sudah mempelajari banyak tentang sains.

Sayang yang menjadi pendebatnya tidak sepadan, dan malah sibuk meminta pembuktian jika di kitab lain ada penjelasan yang dijelaskan oleh Al-Qur'an atau tidak.

Aku mengimani Al-Qur'an, meyakini bahwa setiap isi di dalamnya adalah benar karena itu Kalamullah.

Tapi jujur balasan dari saudaraku itu malah menunjukkan jika ia terpojok tapi tidak mau kalah.

Jiwa ingin berpendapatku meronta dan akhirnya ikut komen sesuai kapasitas ilmuku.

Aku bilang jika penamaan manusia pada sesuatu seringkali berubah, tapi ya tetap dia bantah bahkan dia menyuruhku untuk menggunakan akal, bukan hanya iman, karena Al-Qur'an menyuruh manusia menggunakan akalnya.

Apakah perkataan orang itu membuat goyah akan kebenaran Al-Qur'an?

Alhamdulillah tidak, aku bahkan semakin yakin jika Al-Qur'an itu benar.

Sekali lagi aku membalas sesuai kapasitas ilmuku, kubilang jika Al-Qur'an itu masuk akal bagiku, dan yang meyakini Al-Qur'an tidak hanya orang-orang bodoh, dan aku meyakini adanya Allah dan agama ini karena aku berpikir.

Dan ada satu pemikiran lagi yang tidak ku tuliskan di komenku pada orang itu, yakni...

Aku tidak menjadikan sains sebagai tolak ukur kebenaran kitab suciku, tapi justru aku membuat Al-Qur'an sebagai tolak ukur kebenaran suatu teori sains.

Kenapa?

Dalam perdebatan mereka ada yang menyebut jika Al-Qur'an sejalan dengan ilmu sains, tapi si penyanggah menyebut jika ada beberapa hal dalam Al-Qur'an yang tidak sejalan dengan sains.

Jika ayat-ayat Al-Qur'an tidak sejalan dengan teori yang mereka katakan, itu bukan karena Al-Qur'an yang tidak akurat, tapi akal manusia yang terbatas.

Kenapa?

Al-Qur'an diturunkan berabad-abad sebelum teori sains yang mereka sebutkan ditemukan.

Ayat-ayatnya tidak pernah berubah sedari pertama kali diwahyukan pada Rasulullah.

Sementara sains, seringkali berubah dan berkembang seiring waktu.

Apakah mereka sadar, bukan tidak mungkin manusia di masa lalu juga meragukan ayat Al-Qur'an karena tidak sejalan dengan keilmuan di masa itu.

Jadi bagiku, jika penjelasan di Al-Qur'an tidak sejalan dengan pengetahuan umum, itu berarti akal manusia yang belum bisa paham.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Terlintas begitu sajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang