Happy Reading!!
Selesai memeriksa lelaki itu dokter menghampiri jaehee.
"Apakah anda saudara nya?" tanya dokter itu
"Ah, saya temannya dok" jawab jaehee
"Begini, pasien mengalami depresi yang cukup berat dan mengonsumsi obat-obatan yang terlalu berlebihan sehingga membuatnya overdosis" jelas dokter itu tentang keadaan lelaki itu
"Emm kalau boleh tau namanya siapa ya?, maksud saya nama panjangnya" dia belum mengenal lelaki itu tapi sudah berkata bahwa itu adalah temannya
"Nakamoto Riku, Umur 20 tahun, lahir tahun 2003 bulan Juni tanggal 28" dokter melihat data-data tentang riku dan memberikannya pada jaehee
"Baik dok, terimakasih" jaehee membungkukan badannya tanda terimakasih
"Sama-sama, kalau begitu saya permisi, kalau ada apa-apa bisa langsung pencet bel di dekat tempat tidur" ucap dokter itu lalu pergi dari ruangan riku
Sekarang jaehee bingung, dia harus apa? Menunggu riku bangun?, itu pasti sangat lama.
Akhirnya dia menuliskan surat agar riku tau siapa yang sudah menolongnya.
Selesai menuliskan surat, jaehee menatap wajah riku, mengelus surai lembut milik nya, kemudian jaehee keluar dari ruangan riku untuk ke ruangan orang tuanya.
"Euhhh.... " riku terbangun dari pingsannya, dia pikir dirinya sudah berada di alam lain, tapi karena dia ingat ada pria yang menolongnya itu, siapa sih dia?
Dia melihat seperti ada surat di meja samping tempat tidur, dia mengambil surat itu dan segera membacanya.
*kenalin ya gue jaehee, gue yang tadi nolongin lo waktu lo mau lompat dari atas, gue tau lo lagi depresi berat tapi bunuh diri bukan hal yang tepat buat ngehilangin itu, walaupun kita gak kenal tapi gue peduli sama lo, di meja samping lo ada bubur sama obat, jangan lupa makan*
Dia melihat bubur yang tersedia di meja itu, dia tidak akan makan bubur itu, rasanya sangat hambar dan riku tidak suka.
Jaehee pov*
"Astaga jaehee, kamu darimana aja sih? Bubu nyariin loh" ucap taeyong
"Maaf Bu, tadi jae lagi nyari udara segar" bohong jaehee
"Lo udah makan? Itu tadi gue beliin nasi" kata Sion
"Gausah, nanti aja gue belum laper" jaehee masih memikirkan riku, bagaimana kalau nanti dia melakukan hal yang lebih berbahaya lagi?
"Daddy kamu belum bangun juga?" tanya taeyong
"Kata dokter luka di kepala daddy lebih parah daripada bubu" jawab jaehee
"Huftt, bubu gak tau kok tiba-tiba rem mobilnya daddy bisa blong kayak gitu ya?" karena sebelumnya jaehyun sudah mengecek semua mesin sebelum berkendara
"Udah gak usah dipikirin bu, yang penting bubu sama daddy selamat" ucap yushi
"Iyaa, makasih ya udah mau nyempetin waktu buat jenguk bubu sama daddy di rumah sakit" kata bubu
Sekarang sudah pukul 23:37, Sion akan pergi mengantar yushi pulang.
"Yushi pamit dulu ya buu" pamit yushi
"Iya Hati-hati, Sion! Kamu harus jagain yushi sampe dia aman di rumahnya baru kamu boleh pulang" taeyong akan sangat galak jika menantunya tidak dijaga dengan baik oleh anaknya
"Iya iya, oh iya bang Jeno sama bang mark gak jenguk bubu? " tanya Sion
"Mereka lagi perjalanan pulang kesini, palingan besok pagi baru nyampe" jawab taeyong
"Yaudah kalo gitu Sion pergi dulu" Sion dan yushi akhirnya keluar dari ruangan taeyong dan jaehyun untuk mengantar yushi pulang
Riku pov*
Riku sekarang bingung, dia akan melakukan apa?.
Dia melihat pintu dengan tatapan sendu,apakah orang tuanya tidak ingin menjenguknya sekali saja? Sudah 3 hari dia di rs tapi dia tidak melihat orang tuanya sama sekali.
Tapi dia melihat seperti ada orang yang masuk ke dalam ruangan nya, itu...... Jaehee?, iya itu jaehee, yang narik dia waktu dia mau bundir.
........
Oke guys segitu aja dulu, aku belum bisa nulis panjang soalnya masih lumayan sibuk juga di rl, see you guys byee😘
JANLUP VOTMEN!!
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐨 𝐘𝐨𝐮 𝐋𝐨𝐯𝐞 𝐌𝐞? || Jaeri au
Teen Fiction"Apakah kamu mencintai ku?" -Riku "Tentu saja, aku sangat mencintaimu" -Jaehee LAPAK BXB! JANGAN SALPAK! 🔞