Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, salam toleransi.
Hai semua, sebelum baca jangan lupa vote yah. Karena satu vote bisa jadi beribu arti bagi saya, makasih Juga udah berkenan mampir🙂
°Happy Reading°
"Setiap pertemuan akan ada yang namanya perpisahan. Sesakit apapun rasanya, sesulit apapun mengikhlaskan, kita tidak bisa mengelak"
_hujanrindu
°
®°
"Ini yang namanya sebentar ma? Tapi kenapa rasanya lama banget, dan sampai sekarang mata itu udah nggak bisa terbuka lagi...." Seorang gadis dengan seragam putih abunya menatap sedih foto yang berada di atas meja belajarnya. Foto seorang wanita paru baya yang tengah tersenyum manis ke arahnya, itu foto ibunya.
"Mama bohong, mama mau Inun nepatin janji Inun ke mama. Tapi mama sendiri yang nggak nepatin janjinya sama Inun, mama curang....Inun beneran rindu ma...."
Gadis itu mengusap air matanya kasar "Bohong kalau Inun bilang nggak kangen sama mama, nyatanya....Inun kangen ma, Inun pengen ketemu sama mama...."
"Bang Liam juga sering nyuruh Inun ikhlas, tapi Inun nggak bisa ma....ikhlas itu bohong, ikhlas itu cuman sekedar kata penenang....dan Inun nggak sanggup, Inun nggak ikhlas...."
Ia mengusap foto itu dengan ibu jarinya. Ada sedikit rasa kecewa dengan wanita itu, ibunya memilih berbohong, hanya karena tidak ingin melihat putri kecilnya menangis atas kepergiannya.
"INUNN" panggil seseorang dari luar kamar.
Gadis itu berdecak kesal, tapi tak urung ia bangkit lalu keluar dari kamarnya. Lebih dulu ia menghapus air matanya dengan kasar
"IYA BANG, SEBENTAR!!"
****
"Lama banget si Nun, lo nggak takut telat apa gimana? katanya mau jadi dokter?" Omel sang abang___Liamond Dryantara Binama.
"Bang Berlian lupa? Bang Berlian lupa kalau guru Ainun mau ngapain hari ini? Bukannya Ainun udah kasih tau bang Berlian yah semalam?" Tanyanya sedikit kesal.
"Berlian-berlian, nama gue Li-a-mond not berlian. Lo kira gue cewek?"
"Mau Liamond kek, mau Diamond kek, tetap aja bagi Ainun nama abang itu Ber-li-an" ucapnya tidak mau kalah.
"Terserah lo deh Nun, bisa gila gue kalau berdebat sama lo terus, kalah saing mulu perasaan"
"Buktinya abang nggak gila tuh"
"Iya deh AINUN DRYANTARA BINAMA, lama-lama gue tinggal juga lo!!"
"Dosa loh bang, marah-marah di pagi hari" ucapnya mengingatkan.
"Ck. Baiklah putri Ainun Dryantara Binama yang cantik jelita kek rapunzel, tenggelam dalam got....apakah anda mau berangkat sekarang? Nanti kalau telat kena hukum loh" ujarnya berusaha sabar.
Bukannya merasa bersalah karena membuat abangnya itu kesal, cewek itu malah menggeleng "Abang....abang, Ainun biarpun telat nggak bakal di hukum loh. Kan hari ini guru Ainun mau rapat pagi___"
"Terserah lo deh TENUN, capek gue...."Benar-benar bisa gila dia kalau berdebat dengan adiknya terus, tapi hersnnya dia masih bisa bertahan sampai sekarang. Mungkin kalau beneran gila, tempatnya bukan lagi di rumah ini, melainkan di Rsj.

KAMU SEDANG MEMBACA
Daisy
Teen FictionAinun Dyantara Binama Gadis kecil yang berkeinginan menjadi seorang dokter, agar bisa mengobati luka ibunya. *** "Aku sayang kalian, buktinya aku bisa membawa lukaku bersamaku" **** "Lo calon ibu dokter kan? Lo pasti bisa ngobatin luka gue" "Apanya...