Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh/salam toleransi🙏Seperti biasa, sebelum baca jangan lupa vote yah. Kalau mau, komen juga di setiap partnya, dan follow akun saya biar tidak ketinggalan info terbarunya. 🙂.
*Happy Reading*
"Jika hanya untuk menaruh luka, kenapa kita dipertemukan? Seandainya saja boleh memilih, aku akan memilih untuk tidak pernah bertemu denganmu"
_hujanrindu
°
®°
Sepulang sekolah ketiga cewek berbeda kepribadian itu kini berada di kediaman Binama, kebetulan mereka akan mengerjakan tugas kelompok dari pak Eko. Sebelum ke sini mereka terlebih dulu pergi ke rumah Anara untuk menyimpan motor matic kesayangan cewek penyuka telur gulung itu.
Niatnya Anara ingin menginap, tapi karena ayahnya yang keluar kota dan ibunya tidak ada yang menemani akhirnya ia menunda menginap, lain hari masih bisa' pikirnya.
"Kok kayak nggak ada orang yah? " tanya Anara.
"Lagi di dalam kali" sahut Gizhel.
"Mungkin bang Lian lagi ngampus"
"Bokap? "
"Kerja maybe" jawab Ainun seadanya.
"Lo nggak ada pertanyaan lain Ra? " tanya Gizhel sarkas.
"Apa sih Zhel, gue kan cuman pengen tahu aja. Kok lo sewot sih"
"Gue nggak sewot yah dugong, gue cuman capek dengar lo bahas yang nggak penting"
"Penting kok menurut gue"
"Enggak! "
"Penting! '
"Enggak!! "
"Pen___"
"Udah-udah jangan berteman deh kalian, mending kita masuk ke dalam" ujar Ainun ketika sudah turun dari mobil milik Gizhel.
"BERANTEM NU! " Ujar keduanya bersamaan.
"Terserah, aku duluan yah. Capek soalnya"
Kini tinggal mereka berdua, "Mobilnya juga dibawa masuk nih? " tanya Anara, karena tadi memang dia yang mengemudi.
"Simpan noh di tengah jalan" sahut Gizhel jengah.
"Bercanda gue Zhel"
Tanpa menggubris ucapan Anara, Gizhel masuk menyusul Ainun.
"Gila, nggak setia sahabat banget mereka" ujarnya sok sedih.
°
®°
"Mau ngerjain nomor berapa dulu? "
"Lo kira ini tugas apaan pake nomor segala, lo nggak liat ini makalah? "
KAMU SEDANG MEMBACA
Daisy
Novela JuvenilAinun Dyantara Binama Gadis kecil yang berkeinginan menjadi seorang dokter, agar bisa mengobati luka ibunya. *** "Aku sayang kalian, buktinya aku bisa membawa lukaku bersamaku" **** "Lo calon ibu dokter kan? Lo pasti bisa ngobatin luka gue" "Apanya...