01 | Kutub utara

0 0 0
                                        

Masih penasaran kelanjutan ceritanya?
••
Ayo simak baik-baik!
••

Serasa tatapan laki laki itu adalah tatapan malaikat pelindung bagi Zara.

"Sadar Zara, Lo kan udah janji mau uncrush" grutuan hati Zara.

Dia adalah AZKA AL FIRDAUS, laki laki yang pernah disukai Zara saat ia duduk di bangku SMP, Azka memiliki tatapan yang tajam layaknya tatapan malaikat maut yang ingin mencabut nyawa orang yang dilihatnya, namun tatapan itu berbeda Dimata Zara, itulah yang membuat zara jatuh hati kepadanya saat SMP, sikapnya yang begitu dingin dan seringkali ia dijuluki kutub Utara.

"Woy Azka!" Teriakan temannya, menepuk pundak nya.

Azka menoleh.

Dia adalah GALANG sahabat azka, pria berambut sedikit bergelombang yang menutupi jidatnya, dengan kaos polos dan celana training panjang, ia dijuluki Kutu buku yang paling keren dalam sejarah perkutut bukuan.

dan satu temannya yang sangat pendiam, dengan hair style belahan ditengah, membuatnya terlihat sangat manis, dengan sweater putih dan celana training pendek, sangat cocok dengan julukannya, dia adalah IQBAL.

Zara menatap Azka.

Azka yang membalas tatapan Zara.

seketika angin terus berhembus layaknya memberikan alunan musik yang romantis, pohon pohon bergoyang goyang terhembus angin, seraya alam memberikan sebuah anugerah kepada mereka.

Tak terasa hari sudah siang.

"Ayo balik zar" ucap sheline.

Zara mengangguk.

••
Keesokan harinya
*Sekolah zara


"Kringggg... Saatnya istirahat"

Suara bel berbunyi, perlahan para siswa melangkah ke arah luar kelas, kesunyian kelas mulai terasa, Zara hanya duduk santai dengan alunan musik dari hpnya.

"Drrtt...drrttt.."

Sebuah panggilan masuk.

Itu dari sahabatnya, si cewe bermuka jutek yang disegani orang orang, namun berhati baik bagaikan seorang peri, dia adalah NADINE.

"OYY ZARA AMALIA PUTRI -!!, LAMA BANGET ANGAKATNYA, LO LAGI NGAPAIN?" teriak Nadine.

"Sori nad, ada apa?"

"WHAT?!, LO MASIH NANYA? SUMPAH LO MASA LUPA SII SEKARANG KAN ADA RAPAT ORGANISASI ZAR" ucap Nadine kesal.

"Oh iya!, gue lupa nad, tungguin gue, gue otw kesana"

"Oke gue tunggu 2 menit"

Zara berlari keluar kelas, melewati lorong-lorong sekolah, ia lupa bahwa saat itu ia ada jadwal rapat organisasi. Zara terus berlari dengan tergesa-gesa, melihat jam tangannya menunjukan waktu jam istirahat akan berakhir, sebuah ruangan rahasia sudah terlihat tepat dihadapan nya, Zara langsung menerobos pintu dan,

"BRAKK"

Pintu terbuka lebar, dan semua teman temannya terkejut.

"Anjirr kaget gue"

"Pelan pelan zar"

"Astaghfirullah Zara"

Seruan teman temannya.

ia menutup kembali pintu dan berjalan menghampiri Nadine yang berada di meja pojok, dan duduk disamping Nadine.

"Tok, tok, tok"

"Click"

Pintu terbuka, terlihat langkah kaki perlahan memasuki ruangan rapat, situasi mulai membeku, tidak ada satupun suara yang terdengar, mungkin hembusan nafas pun tak terdengar sedikit pun, beberapa orang memasuki ruangan, semuanya terasa tegang, jantung yang terus berdetak kencang, aura mencekram pun muncul.

"Brak"

Kedua tangan menepuk meja utama.

"Perhatikan kedepan"

Semua mata langsung tertuju kepada orang-orang yang berdiri di depan papan tulis, tatapan orang-orang yang cukup garang, terlihat ada 2 seorang perempuan, dan 5 orang laki-laki.

"Mereka siapa nad?" Tanya Zara.

"Itu senior kita zar, cewe yang paling pojok itu namanya kak RATNA, dia terkenal garang, namun juga baik. Yang disebelah nya itu kak DEWI dia adalah senior paling ramah disini. Yang berambut brokoli itu kak ARGA dia humoris orangnya, suka ngelawak juga. Dan yang gemoy itu kak SETO dia yang paling kalem deh pokonya. Dan yang yang terakhir itu dia kak REYNALDO ARGA DINATA ketua organisasi pecinta alam ini, dia orangnya tegas, dan juga ramah, dengan gaya rambutnya yang seperti opa opa Korea dia disukai banyak cewe zar, awas nanti Lo naksir loh zar"

Zara terdiam dan menatap kearah Reynaldo, terlihat Reynaldo yang juga menatap Zara.

"

Siapa disana yang ngobrol?, maju kedepan" ucap kak Ratna.


Semua orang terdiam.

Situasi mulai kembali mencekam.

"Krakk"

Suara kursi bergeser kebelakang, langkah kaki perlahan maju kedepan dan itu adalah Zara, Zara berdiri disamping kakak seniornya.

"Siapa nama kmu?" Tanya kak Ratna.

Semua mata tertuju kepada Zara.

"Zara kak" jawab Zara.

"Gausah tegang santai aja ya, kita gabakalan gigit kamu" canda kak Seno.

"Oke, silahkan duduk Zara, lain kali jangan mengobrol saat rapat ya" ucap kak Dewi.

"Baik kak"

Zara berjalan kembali ke tempat duduk nya.

Reynaldo terus menatap Zara.

Tatapan yang tajam, seakan akan mempunyai sebuah tujuan.


Apa sebenarnya yang akan terjadi?

••


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 24, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AZKA UNTUK ZURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang