'seven

260 42 6
                                    

welcome to chapter seven
jangan lupa vote n comment nya
luv, xoxojaejae <3

Hebohnya arak-arak an yang tengah berlangsung di belahan jalan kota London membuat pria ini tersulut emosi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hebohnya arak-arak an yang tengah berlangsung di belahan jalan kota London membuat pria ini tersulut emosi.

Dug...dug...

"Shit, shit, shit"

Entah yang keberapa kali pukulan ia layangkan pada stir kemudi mobilnya. "Mikir apaan lo sampe bisa ninggalin dia sendirian?!!" kesal pria itu pada dirinya. Ia sandarkan kepalanya, pasrah, pada kemudi, melihat kemacetan yang tak kian berjalan ia kembali bergumam pada dirinya, "please God..." lirihnya "jagain Evelyn"

Tiba-tiba dering telepon nya menyeruak sampai ke indra pendengaran, pria itu mengangkat kepalanya, melihat nomor yang tak dikenal menelepon. Dengan sigap ia segera menjawab, berharap itu adalah Evelyn, gadis ciliknya.

"Halo, Papa" suara yang ia dambakan pun menyapa.

"Halo sayang" ucap pria itu kemudian.

"Papa dimana??" tanya gadis itu dengan nada kesal.

"Ini Papa lagi di jalan sayang, tungguin ya bentar lagi juga sampai"

"Papa kok tinggalin Evelyn disini?"
rengek gadis itu di sambungan telepon.

"Iya sayang Papa minta maaf banget tadi om Marcell telpon Papa karena urusan kerja mendadak, sampai lupa bareng kamu" jelas pria itu mencoba menenangkan gadis kecilnya.

'Bodoh banget gue' rutuk pria itu kembali dalam hati.

"Papa minta maaf ya sayang. Kamu lagi sama siapa sekarang? Kamu aman kan sayang?" tanyanya khawatir.

"Iya ini cama aunty Giselle, Pa"

"Ooohh aunty nya baik kan sayang?"

"baik kok, Pa"

"Papi boleh ngga ngomong sama aunty nya?" tanya nya dengan lembut. Sambil menunggu pria itu membasahi bibirnya, gusar, khawatir, itu yang pria itu rasakan. Ia juga harus berterimakasih kepada orang yang telah membantu gadis nya itu, bukan?

"aunty, Papa mau bicara"

"Iya ada apa, pak?" sapa seorang wanita dari balik telepon.

"Thank you, udah bantuin anak saya"

"No problem" balas wanita itu kemudian.

"Saya boleh minta tolong?" tanya pria itu dengan lembut.

"Mmm...i'm not really sure" ucap nya agak lama dengan nada bingung.

"Berhubung saya sedang terjebak macet, boleh ga saya nitipin anak saya ke kamu? Saya janji akan tiba 10 menit lagi."

That's How I Met Your FatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang