CHAPTER 1: Panglima Empat Gerbang

496 51 25
                                    

Paris, Prancis.

Sore hari, matahari menjingga di langit, Restoran bintang lima A La Biche Au Bois sedang ramai. Namun, ruang VIP nya sudah di booking terlebih dahulu oleh seseorang. Katanya, ada meeting yang akan di restoran bintang lima yang menghidangkan makanan tradisional Prancis itu. Tamu VIP yang pertama telah datang. Ia segera disambut oleh pelayan. Diminta untuk menyebutkan namanya.

"Permisi, nama anda Nona?" tanya pelayan itu.

"Latiao" jawab gadis muda itu. Si Pelayan pun mengangguk. Nama Latiao memang ada didalam list tamu VIP. Tetapi sebagai sorang pelayan restoran, agaknya. Si pelayan itu merasa heran. Tidak kah Latiao itu adalah nama sebuah makanan? Ia melihat lagi si gadis muda itu. wajahnya juga terlihat sangat Asia sekali. Pertanyaannya adalah, bagaimana dia bisa memiliki uang sebanyak itu sehingga mampu membooking sebuah restoran bintang Lima apalagi full set untuk ruang meeting mereka.

Lalu, tamu kedua dan ketiga, datang bersamaan. Mereka adalah sepasang kekasih sepertinya. Si Laki laki terlihat berwajah Asia, sedangkan si perempuan berasal dari Amerika. Itu terlihat dari aksen bicaranya. Pelayan menanyai nama kedua nya.

"Permisi tuan dan Nyonya, bolehkah sebut nama kalian?"

Si Laki laki menjawab. "Aku Teokbokki, dan ini adalah Taco" dia menunjuk pacar nya yang berdiri disebelahnya. Pelayan juga membiarkan mereka masuk kedalam ruang VIP. Karena nama mereka berada didalam List. Jujur, pelayan itu merasa aneh. Kenapa para tamu VIP ini namanya seperti nama makanan semua.

Tak lama kemudian datanglah tamu terakhir, tak disangka sangka, yang datang adalah seorang pria dengan membawa dua buah stroler bayi untuk anak kembar. Pria itu masih sangat muda juga, perkiraan, usianya mungkin masih diawal 30-an. Ia datang dengan celana jeans panjang, memakai kaus biasa dan topi lalu membawa tas ransel dipunggungnya. Meski agak kesusahan membawa dua anak kembarnya yang masih bayi.

"Permisi, nama anda Tuan?" Tanya pelayan itu lagi.

Ayah dari anak kembar dua itu menjawab. "Klepon"

"Kle? Kle-poounggg?" Tanya pelayan itu lagi. Menurutnya nama ini agak lucu. Si Bapak dua anak hanya memasang wajah datar.

"Klepon mas, udu Klepoung. Piye toh wong Prancis ki angel ngomong hurup 'N' "

Si pelayan hanya terheran-heran. Karena tamu terakhir itu mengomel dengan bahasa yang tidak dia ketahui. "Oh, maaf, saya agak sulit menyebut nama anda" Meski agak malu pelayan itu akhirnya memperbolehkan di Ayah dua anak itu masuk keruang VIP. Sambil membawa dua stroller nya masuk juga kedalam.

Sesampainya didalam, keempat tamu itu juga terkejut melihat wajah satu sama lain. Ini kali pertama mereka bertemu dan melihat wajah masing masing.

Latiao, yang pertama kali menyapa. "Jadi? Kalian adalah orang orang dibalik empat pilar gerbang?" tanyanya.

Sepasang kekasih, Teokkboki dan Taco menjawab. "Kau Latiao? Kau adalah penguasa Blink China bukan? Nice to meet you Latiao"

Teokbokki, mengajak Latiao berkenalan. Ia juga membawa pacarnya Taco untuk berkenalan dengan Latiao. Ketiga orang itu sudah berbicara satu sama lain. Tetapi, mereka tidak bicara pada Pria yang membawa dua anak itu.

Mereka pikir, ayah dengan dua anak bayi adalah seorang pengunjung yang nyasar masuk ruangan. Tetapi, dia tak kunjung pergi. Sehingga Latiao yang menyapa lagi. "Tuan, maaf... Apakah anda salah ruangan?" tanya nya.

Klepon sambil membenarkan selimut anaknya didalam stroller menggeleng. "Sepertinya tidak, karena aku yang membooking ruangan ini"

Teokbokki terkejut, ia membuka kedua matanya lebar lebar. Ternyata, pria yang membawa dua anak bayi itu adalah bagian dari mereka. "Klepon?" tanya nya.

365 days with Blackpink (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang