4. Kenyataan

628 70 13
                                    

Love melirik lingkungan sekitar dan jam hpnya secara bergantian. pukul 11 tepat, dia sedang berduduk di cafeteria seberang Rumah Sakit Jiwa daerah Nakhon Phanom tempat dirinya dulu pernah dirawat.

Matanya menatap kosong bangunan tersebut, ini adalah tempat yang harusnya tidak boleh ia datangi namun demi meyakinkan pernyataan tentang putrinya, ia harus rela menginjakan kakinya kembali ke tempat ini.

Flashback tahun 2004

Love sedang melukis beberapa tangkai bunga berbeda yang ada didalam vas dihadapannya.

Seorang gadis berseragam rapi dengan emblem polisi berjalan pelan menghampirinya.

"Kulihat kamu suka banget ngelukis bunga". Gadis itu bersuara lalu kemudian menyentuh pundak Love lembut, memberikan bucket bunga daisy segar kepada Love

"Sangat amat suka". ujar Love tersenyum

"Makasih ya kak Milk selalu ngasih aku bunga tiap hari, aku suka". Love mendongak an wajahnya kepada gadis itu, dirinya tidak berhenti tersenyum sedari tadi.

"Iya sama-sama, btw bagus banget sih lukisannya, aku gak nyangka kalo kamu punya bakat seni begini"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iya sama-sama, btw bagus banget sih lukisannya, aku gak nyangka kalo kamu punya bakat seni begini".

"Iya soalnya bunganya udah cantik duluan, warna warni, setiap warna itu beda arti tau"

Love menggeser posisi duduknya dan menyuruh gadis itu untuk duduk bersamanya.

"Kamu suka ngoleksi mawar ya?". Milk bertanya karena melihat begitu banyak bunga mawar berwadahkan vas bening yang Love miliki diruangan pribadinya.

Milk mengambil setangkai bunga mawar pink dari salah satu vas didekatnya.

"Cantik banget warnanya pink". ujarnya

"Huum, lucu kan warnanya, pink ngarah ke keceriaan, karakteristik yang kuat dan feminis... tapi aslinya aku gak sebegitu kuat kayak gitu." Love mempoutkan bibirnya

"Kenapa ngomongnya begitu".

"Memang kenyataannya kan kak aku gak bisa ngapa-ngapain selain terkurung disini, aku cuman bisa- ." Love mengehentikan obrolannya, saat Milk memiringkan kepalanya ke pundaknya.

"Kamu tau gak arti mawar pink selain itu". Milk mengangkat lengan nya yang memegang mawar menghadapkannya ke depan Love

"Apa"?.

"Cinta yang tulus".

Kini wajah mereka saling bertemu, Milk kemudian memajukan wajahnya perlahan agar lebih dekat, mencium bibir Love lembut seraya menutup matanya. Love merespon sentuhan bibir Milk tersebut, ia mengalungkan lengannya ke leher Milk, agar perempuannya merasa nyaman saat bibir mereka saling bertautan.

Milk melepaskan ikatan mereka, menarik dagu Love pelan, menggesekkan hidungnya ke hidung Love, yang membuat Love tersenyum dan tertawa pelan atas tindakan Milk barusan.

From My Earth (MILKLOVE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang