31 - Dan ini neraka

312 60 8
                                    

CW/TW!! Harsword (jalang, lonte, perek), whips and slaps, 1,8k word semoga tidak muak baca nya t___t

.

.

.

Jam tangan Nesha menunjukkan pukul delapan pagi. Nagara sudah pergi bekerja dan seperti biasanya, dirinya izin untuk lembur. Dalam hati Nesha tertawa kencang, bukankah biasanya Nagara izin lembur untuk bermalam bersama kekasih gelapnya. Hari ini dia tidak bisa lembur, karena kekasih gelapnya tidak akan bisa menemuinya.

Kini Nesha sudah memasuki pekarangan rumah Deo, matanya melirik ke arah rumah Arashi yang lampu terasnya masih menyala, artinya Arashi belum bangun. Saking dekatnya hubungan Deo dan Nesha, Nesha punya kunci ganda rumah da pagar Deo. Tapi dengan bodohnya Deo malah mengkhianati dirinya. Miris sekali, mainnya kurang bersih.

Temen gue kan spek intel.

Pintu pagar sudah digembok, begitu pula pintu rumah yang sudah dikunci. Seperti belum ada tanda kehidupan di hari baru, lampu-lampu pun masih menyala, pasti Deo ada di kamarnya.

Sesampainya di depan pintu kamar Deo, Nesha mencoba menurunkan knop pintu kamar, mengecek apakah dikunci atau tidak. Ternyata tidak, lagi-lagi Nesha tersenyum senang.

Cklekk

"Hai lonte! Udah ngirim pap telanjang belum ke suami gue?"

Deo terkejut melihat kedatangan Nesha yang secara tiba-tiba, lebih kaget lagi mendengar ucapan sinisㅡ sarkas lebih tepatnya. Tapi dirinya mencoba berpositif thinking menyangka sahabatnya tengah bercanda. Deo turun dari kasur menghampiri Nesha yang berdiri bersedekap dada di ambang pintu.

Tangan Deo merentang berniat memeluk sang sahabat, tapi sebelum hal itu terjadi Nesha lebih dulu menghempaskan tangan Deo dengan kasar tanpa belas kasihan.

"Jangan coba-coba meluk gue, lo kotor!" Sentak Nesha.

"Nes.. Maksud lo apaan sih?" Deo bertanya dengan raut wajah bingung. Ya tepatnya pura-pura bingung, padahal dalam hatinya tengah gundah gulana bertanya-tanya apakah hubungan gelapnya terungkap(?).

Iya terungkap, Deo.

Dalam hitungan detik, pipi kanan Deo berhasil menampilkan warna kemerahan yang cukup kontras dengan warna kulitnya.

"Gausah nanya kayak gitu, apalagi nunjukin muka sok polos lo itu!!"

Tangan Nesha dengan enteng melayang, menampar pipi mulus Deo hingga wajah sang empu tertoleh ke samping. Ditambah tanpa berperasaan Nesha mendorong tubuh Deo hingga terjatuh ke lantai, Nesha tidak peduli dengan sahabatnya yang meringis kesakitan.

"Nes! Akhh!"

Nesha masuk ke dalam kamar sahabatnya kemudian mengunci pintu kamar sebelum dirinya berjalan mendekat ke arah Deo yang tengah meringkuk kesakitan karena didorong olehnya.

"Nes sakit! AKH!"

Nesha berdesis jengkel ketika melihat Deo yang hendak bangkit, dengan perasaan yang dongkol Nesha menahan perut Deo dengan kaki nya agar dirinya tidak bisa bangun.

"Ganeshaㅡ hhh maaf, gue bㅡbisa jelasin-akh!" Deo kembali meringis kala merasa kaki Nesha yang ada di atas tubuhnya makin menekan perutnya.

"Lo mau jelasin apa lagi, lonte? Semuanya udah jelas, lo selingkuh!" Kaki Nesha turun tak lagi menginjak perut Deo, kini Nesha beralih jongkok kemudian mencengkram kuat pipi mantan sahabatnya.
"LO SELINGKUH SAMA SUAMI GUE!! Perek lo!"

We Can(t) ; HarukyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang