12.Nenek Syumi

28 2 0
                                    

Assalamu'alaikum wr.wb

Haii

Kalo ada yang typo mohon maaf🙏🙏

💫Happy Reading 💫

"Ayy, aku jalan aja" ucap Zelvia.

"Kamu kuat? " tanya Ashayya tidak yakin.

"In Syaa Allah" jawab Zelvia. Darah yang ada di baju nya juga sudah hilang karena terkena air hujan.

Ashayya menurunkan Zelvia dari punggung nya. Suara petir kembali terdengar, kini suara itu lebih gemuruh. Ashayya langsung memeluk Zelvia.

"Em, itu ada saung, mending kita neduh di sana dulu" ujar Zelvia.

Akhirnya mereka memutuskan untuk berteduh di saung itu.

"Zel sepi banget ya jalannya" ucap Ashayya celingak celinguk mencari orang yang lewat atau mobil lewat tetapi tidak ada.

"Iya,maaf ya ayy tadi kamu pasti berat banget gendong aku" Zelvia merasa bersalah.

"Nggak papa kok, yang penting kamu nggak pingsan, kalo kamu pingsan aku nggak ada temen ngobrol dong" kekeh Ashayya.

Zelvia mencari handphone nya setelah ketemu, baru saja ia akan membuka nya ternyata handphone nya mati karena terkena hujan. "Yaah mati"

"Punya ku juga zel " sahut Ashayya.

Kini keduanya bingung harus bagaimana. Karena mereka tidak tahu tempat itu.

"Ini kayaknya jauh dari SMA deh apalagi dari rumah" keluh Zelvia.

Tangan Zelvia masih gemetaran, tubuhnya sebenarnya masih lemas karena terbayang darah yang ada di ruangan itu. Tetapi ia sembunyikan itu semua dari Ashayya, dirinya tidak mau Ashayya khawatir.

"Zel kamu harus kuat, lupain lupain yang tadi" batin Zelvia.

"Di sini nggak ada rumah ya ayy? " tanya Zelvia.

"Nggak tau aku nggak pernah ke sini" jawab Ashayya.

"Coba jalan ke sana yuk" tunjuk Zelvia.

"Dingin zel" lirih Ashayya.

"Tapi kalo kita di sini terus nggak bakal nemu jalan buat pulang"

"Yaudah deh ayok" Ashayya mengikuti apa kata sahabat nya itu.

Mereka melangkah mengikuti jalan yang entah kemana arahnya.

"Untung tadi kita udah salat dzuhur" ucap Zelvia.

"Iya, untung aja"

Keduanya berjalan di bawah derasnya hujan. Namun tidak menemukan rumah atau bangunan di sana banyak dengan pepohonan.

"Zel gimana, nggak ada orang" keluh Ashayya.

"Iya, kok nggak ada ya padahal kan ini jalan"

"Kenapa tadi nggak lewat jalan pas kita berangkat ke rumah Arvin aja kan sana juga nggak terlalu jauh dari SMA" ujar Zelvia.

"Tadi itu ada temen temennya Arvin, kalo aku lari sambil gendong kamu sama bawa dua tas ya nggak mungkin lah" jawab Ashayya.

Zelvia menghela nafas kasar. "Jalan ini kok aku nggak tau ya" gumam nya.
••••••••••••••••••••••
Rinaya yang sudah berada di rumah nya tiba-tiba saja kepikiran kedua sahabatnya.
"Kok aku kepikiran Ayya sama Zelvia ya, duh dia nggak papa kan"

Rinaya menelepon kedua sahabat nya namun keduanya tidak aktif.
"Ya Allah lindungi kedua sahabatku"

Rinaya terus mondar mandir karena khawatir kepada sahabatnya. Akhirnya ia menelepon mamah Zelvia.

Bangku SMA(REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang