(BL) Turning

332

Di tempat ini, terlibat dalam olok-olok tidak akan menghasilkan pertukaran yang berarti. Karena itu, dia memutuskan untuk tetap diam.

Segera setelah itu, Kishiar mengetahui alamat distrik tempat Konsorsium Rusa Merah berada dari seorang pedagang yang muncul dengan membawa surat pengantar. Yuder menghela nafas pelan saat dia mengintip ke dalam gerbong, memperhatikan lebih banyak kotak dari sebelumnya. Jika Kishiar membeli barang lagi di sini, mereka perlu memanggil kereta tambahan.

"Kenapa? Apakah kamu tidak senang dengan hadiahnya?"

“Beruntung kita telah membuat kemajuan dalam penyelidikan perdagangan Rumah Tain Ducal, tapi saya rasa Anda telah menghabiskan terlalu banyak uang untuk itu.”

“Ini bukan biaya yang besar.”

Kishiar menjawab dengan acuh tak acuh, meletakkan tangannya di atas salah satu tumpukan kotak.

"Biayanya beberapa kali lipat lebih berharga dari ini. Jangan khawatir."

Meski senyumnya penuh percaya diri dan memikat, tatapan Nathan pada pipi Yuder menjadi lebih intens dari sebelumnya. Yuder menduga Nathan Zuckerman pasti merasakan sesuatu dari mereka, sesuatu yang tidak bisa dijelaskan hanya dengan peran mereka dalam sandiwara ini.

Kalau dipikir-pikir, Kishiar menjadi orang pertama yang bertindak di depan orang lain hari ini adalah apa yang mereka harapkan. Namun, fakta bahwa orang pertama yang bertindak adalah ajudan setia Kishiar, seorang ksatria dari negara Selatan, sedikit bermasalah.

Tampaknya dalam masalah ini saja, segalanya tidak berjalan sesuai keinginan Yuder.

“Ini Konsorsium Rusa Merah.”

Kishiar memarkir kereta di mana dia bisa mengawasi seluruh bangunan. Untuk sebuah guild yang mengaku memeriksa semua barang dagangan yang memasuki Tainu, ukurannya cukup kecil. Namun, jumlah orang yang sibuk ternyata sangat banyak. Para pekerja keluar dari gedung untuk menurunkan gerbong yang datang, kemudian memindahkan barang tersebut ke kendaraan lain. Itu adalah adegan aktivitas sibuk yang berkelanjutan.

“Pasti ada banyak orang, mengingat mereka bilang sulit untuk masuk tanpa perkenalan.”

"Namanya mungkin sebuah guild, tapi tugas mereka sebenarnya adalah mengelola barang-barang yang diperdagangkan atas nama Rumah Ducal Tain."

“Apakah menurutmu mereka juga ada hubungannya dengan Baron Willhem?”

"Mungkin."

Yuder dengan penuh perhatian memperhatikan gerbong-gerbong yang terus-menerus memuat dan menurunkan barang. Mengingat banyaknya volume barang dagangan yang dipindahkan, pasti ada gudang penyimpanan tersendiri di suatu tempat.

"Bagaimana kalau kita masuk?"

Tanpa ragu, Kishiar memimpin, dengan surat pengantar di tangan. Ketika pria jangkung dan tampan diapit oleh dua pria lainnya mendekat membawa surat itu, para pekerja guild yang sibuk berhenti, tidak yakin bagaimana harus bereaksi. Mereka mencoba menjelaskan bahwa mereka tidak menjual barang di sini, tetapi Kishiar, yang setia pada sikap adipatinya yang riang, mengabaikan kata-kata mereka hanya dengan memiringkan kepalanya.

“Saya ingin melihat barang-barang spesial dibawa masuk sekarang. Saya ingin menemukan hadiah yang bagus untuk kekasih saya hari ini.”

Segera setelah itu, seorang pria yang memegang seikat kertas dan pena bulu bergegas keluar dari dalam gedung, mendekati Kishiar.

"Siapa... Siapa anda, Tuan?"

"Apakah kamu tidak mengenaliku?"

Meskipun sudah jelas mereka tidak akan mengenalnya, Kishiar bertanya dengan nada nakal. Anggota keluarga kekaisaran sering kali terlahir dengan rambut pirang dan mata merah, tetapi ciri-ciri ini tidak hanya dimiliki oleh mereka. Banyak keluarga bangsawan dengan garis keturunan panjang memiliki anggota dengan penampilan rambut emas atau mata berwarna merah, hasil dari garis keturunan kekaisaran campuran. Keluarga Ducal Tain, penguasa Tainu, sangat terkenal karena banyak anggotanya yang lahir dengan ciri-ciri seperti itu.