School pt.2

9 1 0
                                    

Senior High school side
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Guys, kita akhirnya dapet anak baru dikelas kita setelah sekian lamanya, tepuk tangan" entah mengapa, tapi seluruh siswa dikelas X-7 menuruti apa yang diperintah Layya, seluruh siswa bertepuk tangan

"Han, Farhan" Layya melirik kearah sumber suara, dengan tatapan tajamnya itu membuat seluruh temannya meneguk saliva mereka kecuali ketiga sahabat baik Layya sendiri

"Panggil nama gue" ucap Layya yang hampir saja melemparkan penghapus pada salah satu teman laki-lakinya

"Y-yakan Farhan nama lu, Alayya Farhana, ya kan guys" ucap siswa itu yang mendapat anggukan dari hampir semua teman sekelasnya

"Huh. . . Sabar Lay, lu sabar, lu dapet Beomgyu" gumam Layya menenangkan jiwa raganya agar tidak memarahi temannya yang memang setiap hari minta dihajar

"Lu mau nanya apa Sat?" Ucap Layya membuat si teman yang ingin bertanya kaget

"Nggak usah ngegas lah, santai kali" sungguh, temannya satu ini menguji kesabarannya yang tidak setebal dinding kelasnya

"Nama lu Satriya kan? Satriya Rajendra kan?" Temannya hanya mengangguk takut, kali ini Layya terlalu menyeramkan tidak seperti biasanya yang selalu sabar menghadapi tingkah anak-anak kelasnya

"Lu jadi nanya kagak sih Sat?" Tanya Cheline yang ikut diuji kesabarannya sama Satriya

"Iya-iya gue nanya, mereka pindahan dari mana dah?"

"Nanti juga dijawab mereka sendiri, ngapain nanya gue, udah gue mau duduk pegel" ujar Layya yang langsung berjalan menghampiri tempat duduknya yang berada disamping tempat duduk Zoe

"Ada tamu ye lu?" Tanya Zoe pada Layya

"Kagak, cuma badmood aja gara-gara dua anak baru itu" jawab Layya yang langsung menidurkan kepalanya diatas meja

"Lu kenal ma tu dua anak baru?" Tanya Zoe lagi

"Hm, mereka temen gue pas SD di Lampung, nggak tau kenapa mereka kesini" jawab Layya masih dengan posisi yang baginya posisi paling enak plus pegel

"Lu berdua bisa perkenalan diri, jangan buang-buang waktu" ujar Asha sedikit kasar tapi memang begitu temperatur anaknya, naik turun

"Kasar banget, lu duluan Lyn"

"Hai semua, perkenalkan namaku Irelyn Ghaisa Casandra, biasa dipanggil Lily, semoga kita bisa berteman baik" Gista mengangkat tangan guna bertanya sesuatu pada Irelyn dan Irelyn mempersilahkan

"Dengan alasan apa lu pindah kesini? Dan juga kenapa lu bisa masuk ke kelas ini? Apa karena du–" tabokan maut mendarat tepat di mulut Gista yang berasal dari Asha selaku teman sebangkunya, berbeda dengan Layya yang menatapnya dengan senyum miring dan acungan jempol dari sang ketua suku

"Good question Gista" puji salah seorang siswa yang duduk dibelakang tempat duduk Satriya

"Tengkyu Edwin"

"Silahkan dijawab, dan hiraukan kalimat terakhir Gista" ucap Velia mempersilahkan Irelyn untuk menjawab pertanyaan dari Gista

"Aku pindah kesini karena ayahku dipindah tugaskan ke Tangerang jadi aku dan ibuku ikut, kenapa aku bisa masuk ke kelas ini karena hanya kelas ini yang masih bisa menampung murid baru" jawab Irelyn membuat Layya yang tadinya menidurkan kepalanya diatas meja menjadi mengangkat kepalanya dengan alis menukik tajam

Still Together Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang