Just an ordinary dream PT.4

3 2 0
                                    

Minasan, Kon'nichiwa

Nggak tau mau bilang apa:v

Happy Reading~~

Velia side
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Begadang, aktifitas yang sangat sering dilakukan oleh Velia, padahal berkali-kali dirinya ketahuan oleh sang ayah dan berkali-kali juga mendapat nasehat dari sang ayah dan sang ibu, namun tak membuat Velia kapok akan menghentikan kebiasaan begadang nya

Mungkin bukan hanya Velia, tapi hampir semua orang didunia kecanduan dengan begadang, baik itu hanya untuk merenung, belajar, bekerja, atau bermain-main

Terlihat kini jam menunjukkan pukul 00.00 WIB atau bisa dibilang tengah malam, pergantian antara kemarin dan hari ini, namun tak membuat Velia bergeming untuk merebahkan tubuhnya dari posisinya yang sedang tengkurap dengan laptop terpampang di depannya

"Huh. . . COC udah selesai, mau rewatch tapi udah malem banget, kalo sampe ayah tau mati gue" itu Velia yang sudah bisa bosan menatap layar laptop nya dan berakhir ia tutup dan diletakkannya laptop itu dimeja belajarnya yang ada disamping ranjang

"Sekarang time to sleep Vel, jangan begadang mulu lu, kalo kak Lia tau pasti bakal ditemenin sampe gue tidur" gumam Velia memperbaiki posisinya yang awalnya tengkurap menjadi terlentang

"Gue harap mimpi gue nggak random kayak kemarin, ya kali si Juna nikah sama si Edwin, hiiiiiii" gumam Velia yang bergidik ngeri setelah mengingat-ingat mimpinya yang kemarin yang kelewat aneh

"Time to sleep" kalimat itu menjadi akhir dari kalimat yang keluar dari mulut Velia sebelum akhirnya Velia menutup mata dan mengarungi alam mimpi

"~"

"G-gue dimana???"


Velia terbangun dan mendapati kini dirinya berada di jalan komplek perumahannya, didepan sana ada rumahnya yang terdapat dua bocah sedang bermain bersama, satu cowok dan satu cewek

"A-apa itu gue dan Sam?" Tanya Velia pada dirinya sendiri

"Iyan, kenapa Iyan mau bermain sama Veli? Kenapa nggak menjauh kayak teman-teman yang lain?"

"Untuk apa Iyan menjauh, Alan itu temannya Iyan, dari dulu sampai nanti kita udah besar, Alan tetap jadi temannya Iyan"

"Iyan janji?"

"Janji!!"

"Itu semua hanya kata-kata manis yang sengaja lu keluarkan, gue nggak akan percaya dengan apa yang lu katakan ke gue lagi, Sam" gumam Velia setelah melihat bayangan dirinya saat kecil bersama dengan Samudera

Latar tempat yang semula jalanan komplek berubah menjadi sebuah ruang tamu yang cukup besar juga terlihat segerombolan anak laki-laki lalu beberapa anak perempuan dan juga satu anak perempuan sedang bersembunyi dibalik tembok pemisah antara ruang tamu dan juga pintu utama

"Ih kok gitu sih si Veli, nggak mau deh kalo main sama dia"

"Iya tau, aku liat dia mukulin ayahnya, juga berani bentak ibunya"

"Aku pikir Velia itu baik, ternyata nggak, kata mama, aku nggak boleh main sama anak nakal kayak Velia"

Velia yang mendengar semua itu hanya terdiam ditempat, niat awal ingin mengajak Samudera bermain malah dirinya mendengar jika Samudera lah yang menyebabkan dirinya dijauhi oleh anak-anak komplek

Still Together Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang