Alone?

10 2 0
                                    

Minasan, kon'nichiwa

Cuma mau bilang, kedepannya insyallah aku bakal up seminggu sekali dihari Kamis malam Jum'at

Udah itu doang, So happy reading~~

Mila side
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Setelah kepulangan keempat temannya Mila kembali berkumpul dengan keluarganya diruang tengah rumahnya, bercerita tentang hari mereka atau hanya sekedar mengobrol ringan

"Mila, gimana tadi sekolahnya?" Tanya Abi Azzam pada Mila yang sibuk menyusun Lego brick yang dibelikan Zaila beberapa bulan lalu

"Alhamdulillah baik-baik aja kok Abi, cuma tadi Mila bosen pas jam olahraga, andai Mila sehat kayak temen-temen" jawab Mila yang fokus dengan mainannya

Mendengar jawaban dari sang putri bungsu membuat Abi Azzam dan juga Umma Amina menatap sang putri dengan tatapan nanar, sedangkan Zaila menatap sang adik dengan tatapan kosong lalu kembali menatap laptop di pangkuannya

"Maaf Abi, Umma, Mila nggak bermaksud buat kalian sedih tapi Mila nggak yakin Mila bakal. . ." Ucap Mila diakhir menggantung, dirinya takut karena Zaila telah menatapnya dengan tatapan tajam

"Mila, sejak kapan kamu jadi pesimis gini? Dulu kamu sangat yakin bahwa kamu bisa sembuh, tapi kenapa akhir-akhir ini kamu tidak yakin bahwa kamu bisa sembuh?" Mungkin nada bicara Zaila seperti sedang memarahi atau menyudutkan Mila, tapi yang sebenarnya Zaila sedang menahan air matanya agar tidak keluar akibat mendengar ucapan sang adik

"Kakak benar, adek kok jadi pesimis gini? Adek ada masalah?" Tanya Umma Amina memastikan bahwa putri bungsunya baik-baik saja

"Mila baik-baik aja kok ma, hanya saja. . . Mila tidak yakin. . ." Jawab Mila dengan kepala menunduk takut menatap wajah Abi Azzam yang terlihat sedikit kesal mendengar ucapannya

"Mila, Mila tidak yakin bahwa Mila dapat sembuh karena Mila selalu merasa sendiri, namun nyatanya, Mila tidak sendiri, Mila punya kami, termasuk kakak-kakak Mila yang lain, Mila harus percaya bahwa Mila bisa sembuh" ujar Abi Azzam memberi sedikit wejangan untuk putri bungsunya, dan wejangan itu mampu membuat Mila tersenyum kembali

"Iya Abi, Mila percaya kok"

Kehangatan yang sungguh terasa dalam rumah kediaman keluarga Adytama, selalu berusaha mengerti satu sama lain dengan menepis semua pikiran buruk yang selalu menghantui mereka tapi selalu mereka lawan dengan mengerti satu sama lain

Asha side
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Assalamualaikum, Asha pulang" ucap Asha sembari  membuka pintu dan dia dapat melihat Samuel yang sedang menunggu kepulangannya

"Wa'alaikumsalam, kok lama dirumah Mila? Ngapain aja?" Tanya Samuel yang langsung menghampiri adik bungsunya

"Tadi diajak makan malam Umma Amina dulu, makanya rada telat pulangnya" jawab Asha yang celingak-celinguk mencari Shaka si kembaran

"Si Shaka mana bang?"

"Shaka, tadi ikut bang Daffa ketemuan sama mbak Bella" jawab Samuel yang langsung menutup pintu utama laku Asha menganggukkan kepalanya tanda mengerti

Still Together Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang