"Burger"

175 16 1
                                    

Setelah keluar dari rumah. Pavel membawa Pooh ke sebuah restoran burger yang tidak jauh dari rumah Pooh. Pavel melihat Pooh yang sangat-sangat lahap memakan Burgernya dan cara makannya juga berantakan."Lahap banget makannya, kayak gak pernah makan burger aja lo." 𝙿𝚘𝚘𝚑 𝚖𝚎𝚗𝚢𝚎𝚔𝚊 𝚖𝚊𝚢𝚘𝚗𝚎𝚜 𝚍𝚒 𝚖𝚞𝚕𝚞𝚝𝚗𝚢𝚊 𝚍𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚑𝚎𝚗𝚝𝚒𝚔𝚊𝚗 𝚔𝚎𝚐𝚒𝚊𝚝𝚊𝚗 𝚖𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚗𝚢𝚊 "𝐢𝐲𝐚, 𝐤𝐚𝐤. 𝐀𝐤𝐮 𝐠𝐚𝐤 𝐩𝐞𝐫𝐧𝐚𝐡 𝐦𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐞𝐧𝐚𝐤 𝐢𝐧𝐢 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚 𝐛𝐞𝐛𝐞𝐫𝐚𝐩𝐚 𝐭𝐚𝐡𝐮𝐧 𝐢𝐧𝐢..." 𝙿𝚊𝚟𝚎𝚕 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚖𝚎𝚗𝚍𝚎𝚐𝚊𝚛 𝚒𝚝𝚞 𝚖𝚎𝚛𝚊𝚜𝚊 𝚜𝚎𝚍𝚒𝚔𝚒𝚝 𝚋𝚎𝚛𝚜𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚞𝚌𝚊𝚙𝚊𝚗𝚗𝚢𝚊... "Oh...gitu ya? Maaf kalo ucapan gw tadi mungkin menyinggung perasaan lu."

Pooh hanya mengangguk kepalanya dan lanjut memakan Burgernya, sedangkan Pavel hanya meminum airnya dan merasa sedikit senang dengan begitu lahapnya Pooh memakan Burgernya. "Lu udah kabur dari rumah, rencana lu bakal kemana?" Pooh terdiam sejenak dan baru menyadari hal itu. Dia tidak mungkin kembali ke rumah, ibunya akan sangat marah padanya. "Pooh gak tau harus kemana. Mungkin Pooh tidur di bawah jembatan aja." Pavel menggelengkan kepalanya dan memukul pelan kepala Pooh "gila aja Lo! Ya kali gw biarin lu tidur di bawah jembatan. Mending lu di rumah gw aja." Pooh tersenyum lebar dan menatap Pavel dengan mata anak anjingnya "benaran gapapa kak?" Pavel mengangguk kepalanya dan tersenyum.

(Di rumah Pavel)

"Wah, rumah kakak bagus banget!" Pooh ternganga melihat betapa mewahnya rumah Pavel, Pavel hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku Pooh yang terlihat seperti anak kecil padahal itu hanya rumah biasa-biasa saja. (Bagi Pavel aja)

 (Bagi Pavel aja)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayo masuk." Pooh mengangguk kepalanya dan berjalan mengikuti Pavel, Pooh duduk di sofa ruang tamu dan melihat dalam rumah Pavel yang terlihat mewah baginya. Pavel duduk di sebelah Pooh dan menatap Pooh dengan tatapan serius "kok bisa lu di kurung sama ibu lu sendiri?" Pooh termenung dan berusaha mengingat kenapa ibunya mengurung dirinya selama beberapa tahun. "Mungkin ibu trauma, ayah ku meninggal di saat umur ku tiga tahun dan itu membuat ibu ku trauma dan mengurung ku saat umur lima tahun. Sekarang umur ku 21"

Pavel hanya bisa terdiam mendengar alasan mengapa Pooh dikurung oleh ibunya..."GILA." hanya kata itu yang muncul di pikiran Pavel. Dia gak nyangka ada ibu yang sejahat itu sama anaknya sendiri. "Lu masih sayang sama ibumu?" Pooh mengangguk kepalanya dan tersenyum tipis, walaupun ibunya mengurung dirinya tapi Pooh masih mencintai ibunya. Pavel menghela nafas dan mengerti perasaan Pooh yang masih mencintai ibunya yang bejat itu.

"Kak, makasih udah nolongin aku dan kasih aku makan. Bahkan kakak ngasih tempat tinggal...aku bersyukur banget bisa ketemu kakak. Apalagi kakak cantik banget!"
Pavel menendang pantat Pooh dan wajah Pavel terlihat merah padam. "Aduh! Kak, kenapa nendang pantat Pooh?"  "Dasar gila! Gw gak cantik, sat!" Pavel berdiri dari duduknya dan berlari ke kamarnya. Pooh yang melihat itu hanya bisa terdiam dan bingung apa yang terjadi. "Kak Pavel kenapa dah? Dia kan memang cantik." Ucap Pooh dengan wajah polosnya. 😁

Bersambung ✨

-Terimakasih telah membaca cerita gaje saya🙏

-kalo ada typo, maap ya 😿🙏

𝑺𝑬𝑫𝑰𝑯 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang