"Bad News?"

190 12 0
                                    

Sedikit 🔞🤏 mungkin?
-Endingnya nyeleneh, btw😽
Pavel merasa terusik dengan suara isakan seseorang, Pavel tahu bahwa Pooh menangis. "Pooh, kenapa?" Pooh dengan cepat menyeka air matanya dan berusaha terlihat baik-baik saja "gak papa, kelilipan doang." "Bohong..." Pavel cemberut dan bersandar pada dada Pooh "rindu sama ibu mu?"

Pooh mengangguk kepalanya dan memeluk pinggang Pavel, Pavel mendongakkan kepalanya dan tersenyum tipis "mau aku hilangkan perasaan itu?" "Maksud, kakak?" Pavel terkekeh dan duduk di perut Pooh "orang bilang, kalo pria kurus, penisnya cukup besar? Mari kita buktikan" Pooh bergidik geli ketika merasa tangan Pavel menyentuh kelaminnya. "Kak, kamu masih sakit." Pavel menggelengkan kepalanya dan melepaskan celana Pooh "wow..you really have a pretty big dick."
("wow..kamu benar-benar memiliki penis yang cukup besar")

Pavel membuka laci meja di sebelah kasurnya dan mengambil pelumas dan kondom. Pavel membuka celananya dan boxernya. "Sudah melakukannya dengan pria?" Pooh menggelengkan kepalanya "dengan wanita?" Pooh menggelengkan kepalanya lagi.

"Pfft..perjaka, ya?" Pavel mengocok penis Pooh dan terkekeh melihat reaksi Pooh yang malu karena penisnya di kocok. Setelah penis Pooh sudah tegang, Pavel memasukkan dua jarinya pada lubangnya dengan memakai pelumas dan meringis kesakitan "nghhhh...fuck" Pooh cuman bisa diam mematung dan merasa penisnya berdenyut melihat pemandangan yang tidak terduga itu.

Pavel merasakan lubangnya udah longgar, langsung tersenyum tipis, Pavel memasangkan kondom pada penis Pooh dan memposisikan penis Pooh yang sudah tegang ke arah lubangnya "Kak...jangan" Pavel memutar matanya malas "nanti juga ketagihan."

Pavel merasa kepala penis Pooh sudah masuk ke lubangnya "ughh..." Geram Pooh. Pooh memegang pinggang Pavel dan langsung menghentakkan pinggulnya "bangsat! Mmm~ bagus, hentakkan lebih cepat, sayang."
Plok
Plok
Plok

Suara bokong Pavel yang nenyentuh paha Pooh. Pooh menuruti kepada Pavel dan menghentakkan pinggulnya dengan tempo yang cepat. "Ughhh...Kak... rasanya enak banget...di dalam kakak, rasanya hangat, ahh..." Pooh tak bisa bohong, lubang Pavel yang hangat dan sempit membuat Pooh merasakan kenikmatan yang belum ia rasakan sebelumnya.

Pavel tertawa dan mengerang nikmat "ahh... lebih dalam..ahh...fuck! Your dick... so amazing. Puppy~"
(sial! Penis mu... Sangat luar biasa, anak anjing~)

Entah kenapa, suara desahan Pavel terdengar merdu di telinga Pooh. Pooh menghentakkan pinggulnya lebih cepat dan mengigit bawah bibirnya "ahh..kak, enak banget... Aku gak bisa berhenti." Pavel tertawa dan membantu Pooh untuk memasukkan penisnya lebih dalam ke lubangnya.

Pooh tiba-tiba melirik kearah pisau di atas laci. (Yang ia sudah siapkan dari tadi) Pooh mengambil pisau itu dan langsung menusukkan pisau itu kepada perut Pavel "AKHH! POOH...LU... NGAPAIN...BANGSAT...UGHHH!" darah bercucuran dari perut Pavel dan Pooh berlinang air mata dan memeluk Pavel "maaf, kak. Bunda suruh Pooh buat bunuh kakak, soalnya ibunya kakak... selingkuhan papa. Pooh harus nurut."
"𝑝𝑜𝑜ℎ.. 𝑘𝑎𝑢 ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠𝑛𝑦𝑎 ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑔𝑖𝑎"
"Maaf,..kak"

{Time Skip}
Bunda Tin tersenyum puas dan mengusap kepala putranya "bagus... kamu udah bunuh putra jalang itu, bunda bangga sama kamu. Kamu juga udah bunuh papamu yang bejat itu." Pooh mengangguk kepalanya dan masih berlinang air mata "bunda, yang Pooh lakukan itu benar? Soalnya kakak Pavel, baik banget sama aku." Bunda Tin tersenyum tipis dan memegang dagu Tin dengan jari telunjuknya"shh...sebaik apapun dia, dia tetap putra dari jalang itu. Sekarang, kamu tinggal bunuh jalang itu"

"BAIK, bunda..."

END✨
-makasih telah membaca cerita pertama ku ini, makasih juga udah kasih vote dan kasih semangat kepada Ello. Aku benar-benar berterima kasih banget, mungkin endingnya nyeleneh, tapi cuman ini yang di otak Ello. Aku juga sebenarnya gak bisa buat happy ending, jadi buat bad ending aja. Hehehe😸
😻🐶
I LOVE YOU KALIAN SEMUA🐶❤️❤️

𝑺𝑬𝑫𝑰𝑯 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang