Bab 48

15 2 0
                                    

"Hmmm, sebenarnya aku tidak berniat menyembunyikan Auliyah dari kalian, tapi itu semua karna keadaan memaksa....dan kalian yg terlalu ceroboh, andai saja jika aku tidak memantau Auliyah dari jauh mungkin saja kecelakaan mobil sembilan bulan yg lalu kita tidak akan pernah bertemu Auliyah lagi"

*Flashback sembilan bulan lalu*

Setelah Auliyah melarikan diri dengan mengemudi mobil sendiri, Zayan mengikuti Auliyah dari belakang, walau jarak mobil mereka jauh tapi Zayan bisa melihat kemana arah mobil Auliyah....

Karna zayan memasang CIP kecil di mobil yg di pakai Auliyah, tentu saja rencana Auliyah tidak lepas dari bantuan dan pemantauan Zayan...

Niat Zayan memasang CIP itu adalah agar dia bisa mengikuti Auliyah agar tidak dalam bahaya....

Dia begitu kagum melihat adik sepupu nya itu Karna memiliki pemikiran yg sama seperti dia 'untuk mengalahkan musu kita harus sedikit berpura pura pasrah dan menyerah'

"Auliyah, maaf Kaka belum bisa menemani mu sampai musu terbesar keluarga kita lenyap... Kaka ngak mau kamu terlibat dalam kasus balas dendam ini...." Gumam zayan tetap mengikuti Auliyah

Zayan sedikit bingung kenapa pergerakan Auliyah berhenti, titik nya di dekat jalan tol

"Ada apa dengan Auliyah" khawatir Zayan melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi

Zayan sangat terkejut mobil Auliyah menabrak sebuah pohon besar....Zayan melihat mobil yg di gunakan Auliyah mulai berasap

Dengan cepat Zayan keluar dan mendekat kearah mobil Auliyah, dia melihat dari kaca mobil Auliyah yg tidak sadar kan diri dengan wajah yg penuh darah

Dengan sangat cemas Zayan berusaha membuka pintu mobil Auliyah, tapi pintu mobil itu tidak bisa dibuka

Zayan memecahkan kaca mobil itu dengan pukul tangan nya "Tuhan" gumam zayan

Zayan berhasil mengeluarkan Auliyah dari mobilnya, Karna takut terjadi yg tidak dia ingin kan Zayan langsung membawa Auliyah pergi dengan kelajuan mobil yg sangat tinggi

"Tuhan ku mohon"

Zayan membawa Auliyah keruma sakit yg tidak begitu jauh....

"Dokter, dokter" teriak zayan berlari lari dengan Auliyah yg berada di gendongan nya

Para dokter dengan cepat menangani Auliyah yg penuh dengan darah "mohon di tunggu di sini pak.."

Zayan pun mengangguk kan kepalanya, pintu ruang darurat yg di masukin Auliyah tertutup

Zayan terduduk dilantai dengan tatapan kosong kejadian di mana orang tuanya meninggal Karna kecelakaan mobil terputar di pikiran nya

"Jagan ambil dia tuhan....dia satu satunya keluarga ku," Zayan memeluk lututnya sambil menangis

Tidak lama kemudian dokter keluar membuat zayan langsung berdiri

"What about my sister" tanya Zayan dengan raut wajah cemas

"Adik anda membutuhkan darah tuan, kebetulan darah adik anda tidak ada di bank darah rumah sakit ini..." Jelas dokter itu

"ambil darah saya dok, saya saudara nya " ujar zayan

"Baiklah, tolong ikuti kami tuan...." Salah satu suster membawa Zayan pergi untuk mendonorkan darah

Setelah mendonorkan darah Zayan tetap berdiri di depan pintu ruang darurat yg di masuki Auliyah tadi

"Tuan silahkan duduk, anda baru saja mendonorkan darah dua Katong...." Tegur suster yg menemani Zayan

Zayan menuruti perkataan suster itu karena dia juga merasa pusing, "tuan makan lah, anda saat ini sangat membutuhkan nutrisi" ujar suster

Zayan yg sedikit kesal sedari tadi di paksa untuk makan akhirnya bersuara juga "tolong Jagan memasak saya sus, adik saya di dalam sedang berjuang hidup dan mati"

"Kalo begitu minum lah dulu tuan" lagi lagi suster itu memaksa Zayan Hinga akhir nya Zayan yg kesal mengambil botol air itu dan meneguk nya

"Kau puas..." Kesal zayan dengan wajah datar. Suster itu hanya mengangguk kan kepalanya sambil tersenyum

Dokter keluar

"Bagaimana keadaan adik saya..." Tanya Zayan

"Keadaan adik anda Masi kritis, sebaiknya anda membawa dia pergi ke rumah sakit yg lebih baik dari sini...saran saya anda membawa adik anda ke rumah sakit di Roma" ujar dokter itu

Zayan mendengar itu langsung meangguk kan kepalanya, bagaimana pun caranya dia harus menyelamatkan nyawa adik nya itu

"Baiklah, kami permisi" dokter itu pergi dari hadapan Zayan

Zayan masuk kedalam dan melihat adiknya terbaring lemah tak sadar kan diri

"Hiks...hiks bagun lah," ujar zayan menggenggam tangan Auliyah

Zayan teringat perkataan dokter tadi dia haru membawa Auliyah pergi kerumah sakit yg lebih baik...ya itu di Roma

Zayan mengambil ponsel nya dari saku jaket yg di pakai.. Zayan menghubungi seseorang "jemput aku di **** mengunakan helikopter dan Jagan lupa bawa seorang dokter..."

"Baik tuan" jawab seseorang dari sebrang sana

"Auliyah kita akan pergi ke Roma, tempat kamu di lahirkan.... Kaka janji akan menjaga mu mulai sekarang dan Kaka janji tidak akan pernah meninggalkan mu sendiri lagi" ujar zayan memberi kecupan di kening gadis yg terbaring lemah itu

Setelah Auliyah di pindah kan kerumah sakit  Roma tetap belum ada perkembangan untuk dia sadar kan diri dari koma nya. Satu bulan lebih Auliyah di rawat di rumah sakit, hingga salah satu sahabat Zayan menawarkan untuk di rawat di rumah saja agar Zayan bisa tenang tanpa takut ada musu yg mengetahui keberadaan Auliyah

Auliyah sudah di pindah kan masion Zayan, dokter yg merawat Auliyah mengatakan bahwa ada perkembangan pada tubuh Auliyah hingga akhirnya Auliyah sadar dari komanya setelah dua bulan

Awalnya Auliyah bingung siapa orang yg menyelamatkan nya itu

"Kamu siapa..." Tanya Auliyah kepada Zayan, Karna ini baru pertama kalinya Auliyah melihat wajah Zayan... apalagi warna rambut nya yg berwarna putih

"Aku Kaka sepupu mu" jawab zayan menggenggam tangan Auliyah

"Kaka sepupu!?" Bingung Auliyah... Zayan mulai menjelaskan dari awal hingga dia bisa bertemu dengan Auliyah

Semenjak Zayan menjelaskan bahwa dia kaka sepupunya, Auliyah mulai menerima Zayan sebagai kakanya. Apalagi perilaku Zayan sangat baik selayaknya Kaka laki laki yg melindungi Adiknya

Zayan sangat lah protektif terhadap Auliyah tapi Auliyah tidak mempermasalahkan itu Karna dia tau itu untuk kebaikan nya

Zayan mulai mengajar kan Auliyah dengan banyak hal.... Bukan hanya berlatih fisik dan mental, tapi Zayan juga melatih kepintaran berfikir Auliyah.... Zayan mengatakan Auliyah harus menjadi seorang lady yg sangat di segani dan di takuti

"Kamu seorang nona muda keluarga marsen, jadi kamu harus menjadi lady yg  di segani orang lain seperti bibi Celo, bukan hanya di segani tapi juga harus di takuti orang lain"

____

Setelah mendengar penjelasan zayan para orang tua pun terdiam.... mereka sangat bersyukur Zayan bisa menyelamatkan Auliya.....walau mereka harus berpisah dengan Auliyah selama sembilan bulan lamanya

"Terimakasih telah menyelamatkan putri ku Zayan marsen..." Ujar Zein berterima kasih kepada Zayan

"Jagan lupa dia adalah adik ku, dia adalah keturunan marsen jadi itu adalah tugasku untuk melindungi keluarga marsen lain nya" tegas Zayan berdiri

"Jagan pergi dulu, kamu tidak ingin menyapa ku..."

*****


EL ES MIO (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang