Bab 54

15 4 0
                                    

Aul melihat Zayan yang sedang asik dengan katalog produk butik itu, Aul mendekat kearah zayan "gimana udah ketemu belum?" Tanya aul kepada Zayan

Zayan meletakan katalog pakaian itu di atas meja, dia melihat kearah Aul sambil menggeleng kan kepalanya

"Kasian.... Sini biar aku bantu" tawar aul semangat mengambil katalog yang terletak di meja

"Hmmm... Bagaimana dengan yang ini, tapi aku sedikit kurang suka" gumam Aul yang di setujui Zayan karna desain tuxedo itu terlalu rumit

"Bagaimana dengan yang ini, ini bagus dan juga elegan, emm... masalah nya ini untuk sepasang kekasih..." Ujar aul memelas sambil menatap kakaknya itu

"Kamu bisa menyimpan gaun nya..." Pungkas Zayan santai memberikan senyuman manis kepada Aul

"Hmmm.... Bagaimana kalo aku memberikan nya kepada salah satu sahabat ku...?" Tanya aul kepada Zayan dengan semangat

Zayan mengerutkan keningnya "sahabat? Bukannya Umay dan decha sudah memiliki gaun yang sepasang dengan pasangan mereka masing-masing " jawab zayan sedikit bingung dengan perkataan Aul

Aul menepuk dahinya"aduh.. aku lupa memberi tau kakak bahwa Jihan dan Aisyah akan kesini... Besok pagi mereka akan sampai" jelas Aul

"Oh, jika begitu berikan gaun itu kepada gadis yang bernama Aisyah! "Seruh Zayan mengambil ponselnya yang terletak di atas meja

Aul sedikit syok mendengar penuturan Zayan "waw...semonga berjalan lancar" batin Aul senang

"Baiklah" jawab aul

"Tunggu sebentar, aku harus menghubungi seseorang dulu" pamit Zayan berjalan kearah balkon

"Iya kak, Heri.... Bisahkah kamu menunjuk kan kepadaku yang ini ?" Tanya aul kepada pegawai butik yang bernama Heri yang sedang berdiri di sebelahnya

"Of course lady...Wait a moment " Jawab pegawai butik itu mengambil kan apa yang diminta oleh Aul

"Okey..."

"Decha..." Teriak Willy yang membuat seisi ruangan terkejut termasuk Aul yang sedang santai membolak balik katalog

"Hei Willy ini bukan hutan..." Kesal seun melempar bantal sofa ke wajah Willy

"Aku tidak berbicara dengan mu..." Ketus Willy

"Decha kumohon bantu aku... Please" mohon Willy kepada decha, seluruh perhatian pawai butik mengarah ke Decha... Decha merasa sangat malu sekarang karna menjadi pusat perhatian para pegawai

"Iss apaan sii.... Tadi aku menunjukkan yang ini tapi kakak tidak setuju... Yaudah cari sendiri aja" kesal decha berjalan mendekat kearah Aul yang sedari tadi memperhatikan mereka

Aul hanya terkekeh kecil melihat Willy memohon kepada decha dengan wajah yang dibuat seperti anak kecil yang dibentak orang tua nya

"Aul... Aul bantu lah kakak mu ini" mohon Willy duduk di bawah sofa sementara Aul di atas

Decha duduk tepat di sebelah Aul "jangan mau... Dia banyak protes" bisik decha dengan sedikit keras agar bisa didengar oleh Willy

"Heh, diam kamu..." Ujar galak Willy membuat decha dan Aul tertawa

"Kemari lah kak, jangan duduk dibawah...." Ujar aul menyuruh Willy Duduk di sofa

"Ngak usah... Ayo cepat bantu aku!" Seruh Willy membuat Aul hanya tersenyum melihat tingkah Willy yang sedikit keras kepala

"Mana katalog nya" tanya aul mengulur kan tangannya kepada Willy

"Hadeh... Disini ngak ada yang bagus... Mungkin katalog yang kamu pegang bagus bagus..." Saran Willy menunjuk katalog yang di pegang Aul

"Baca dong kak ini untuk sepasang kekasih loh..." Ujar aul menunjukkan halaman katalog kepada Willy

Halaman yang di tujukan oleh Aul sangat pas dengan selera Willy "nah itu dia..." Willy mengambil katalog dari tangan Aul dengan cepat

Willy menunjukkan apa yang membuat dia tertarik "ini bagus kan? Aku suka ini" ujar Willy tersenyum sumringah sambil menunjuk kan tuxedo yang sepasang dengan gaun cantik

"Hmmm, pilihan kakak ngak salah... Tapi..."

"Gaunya tinggal berikan kepada orang atau kamu simpan aja deh... Pokonya aku mau tuxedo itu" pungkas Willy memotong perkataan decha

"Yaudah, terserah kamu aja si kak" pasrah Aul dan decha serentak

"Yaudah si..."

"Lady, ini yang ada minta tadi..." Ujar Heri menunjuk kan gaun dan tuxedo yang dia minta tadi

"Good..... Bawak ini" titah Aul sambil tersenyum manis kepada Heri

"Baiklah lady..." Jawab Heri

"Dan yang ini juga Bawak..." Ujar aul lagi menunjuk kan tuxedo dan gaun yang berwarna navy sangat mewah milik Willy tadi

"Baik lady" lagi lagi pewai butik yang bernama Heri itu hanya mengangguk kan kepalanya

"Kak seun, apakah kakak udah dapat apa yang ingin Kaka pakai untuk acara pernikahan Umay besok?" Tanya aul kepada seun

Seun mengangguk kan kepalanya dengan senyuman manis di wajahnya "udah.... Tenang aja" jawab seun

"Baguslah.."

Aul kembali membolak balik katalog itu tanpa ada rasa bosan sama sekali melihat desain desain gaun dan tuxedo yang sangat bagus

"Dari pada kamu melihat ku seperti itu decha, lebih baik kamu mengusik kedua pria jomblo itu" saran Aul membuat decha tertawa

"Kak seun, kak Willy... Aul mengatakan kalian dua pria jomblo " teriak decha lantang membuat Willy meneriaki balik

"Ck! Awas kamu ya Aul..." Ketus seun dan Willy serentak membuat Aul menyengir menunjukkan giginya

"Sialan kamu decha" kesal aul melempar bantal sofa kepada decha...

"Wlekk.. ngak kena" ejek decha berlari kearah Willy dan seun yang Masi asik dengan ponsel nya masing masing

"Dasar"

Aul mengambil ponsel nya yang ia letakan tadi di atas meja, dia melihat dua pesan masuk tapi dengan orang yang berbeda

Aul melihat pesan itu, satu dari suaminya dan satu lagi dari sahabatnya

"Dari pada membalas pesan kak atha yang isinya entah apa lebih baik aku membalas pesan Aisyah" Gumam Aul melihat pesan Aisyah

"Kami sudah si pesawat, sampai jumpa besok pagi my heart" satu pesan dengan satu foto Aisyah dan Jihan yang berada didalam pesawat

Aul hanya tersenyum melihat foto kedua sahabatnya itu "aku menunggu kalian berdua my heart" jawab aul dengan senyum yang Masi terukir indah di bibirnya

Ketika Aul ingin membuka pesan dari Atha tiba tiba Malino keluar sambil berteriak "jangan keluar Aul, jangan keras kepala" ujar nya sambil keluar

Bukan hanya Malino yang keluar Willy dan seun juga begitu, dan memperingatkan Aul agar jangan keluar dari ruangan itu

"Ada apa?"

"Ada apa ini Umay?" Tanya aul kepada Umay yang sedang merapikan pakaiannya

Decha dan aul mendekat kearah umay yang Masi mengancing kan pakaian nya

"Entahlah tapi tadi kak Malino hanya mengatakan agar jangan keluar dari ruangan ini, dan jangan biar kan kamu keluar" ujar Umay membuat Aul terdiam seribu bahasa

Aul teringat Zayan yang Masi di balkon, dia ingin melihat Zayan tapi sebelum iya melangkah Zayan masuk dan mengunci pintu balkon itu "jangan keluar Aul!" Seruh Zayan lalu berlari keluar ruangan

Semua ini sangat membuat Aul bingung "ada apa sebenarnya! Tadi keadaan baik baik saja kenapa tiba tiba jadi seperti ini?" Tanya decha semakin membuat Aul bingung dan frustasi karma tidak ada yang memberikan dia penjelasan seorang pun

"Aku harus keluar!"

******









EL ES MIO (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang