Sebelum hamil adik Hugo
Jelas saja Diego hanya bercanda. Meskipun harus delay selama dua jam lamanya, Diego tetap menghandle klien yang sudah ia beri kompensasi karena bersedia menunggu. Sementara Rumi berada di ruangan sebelah untuk memegang klien lain yang telah menunggu.Satu jam berlalu, suara desahan dari ruang studio sebelah membuat Rumi menukikkan alisnya heran, "anjing? Kumat lagi badboynya si monyet?" Monolog Rumi penasaran.
Ia meletakkan alat tattoonya, kemudian meminta izin untuk mendengar lebih jelas kegaduhan apa yang terjadi diruangan sebelah. Dan ia semakin mengernyitkan dahi saat melihat klien yang harusnya di pegang Diego, kini tengah duduk di ruang tunggu sambil menyesap rokoknya.
"Loh, bang. Udah kelar natonya? Tapi full body, kok sejam udah kelar? Kalo ngga di anastesi juga pasti makan waktu paling enggak lima jam." tanya Rumi.
Lelaki itu terkekeh, "bininya sange tuh, gue dibayar 20juta biar mau reschedule jadwal gue ke besok," ucapnya santai.
"Anjing??"
"Ego... ngh..."
"Tahan dikit, sayang... jangan dijepit aduh... Sasa..." Diego meringis seraya meremas kedua pinggul istrinya yang tengah membungkuk di bed tattoonya. Jemarinya sesekali mengelus marking yang telah memudar, yang ia buat setahun sebelum mereka menikah.
Diego tersenyum seraya menggigit bibirnya, dengan pinggul yang masih menghentak. Ia merendahkan tubuhnya untuk berbisik di telinga Tsanna, "gantian sayang, ride me. Masih sanggup nggak mompa abis dua kali squirting?"
Tsanna tersengal, kendati ia tidak mampu, ia tetap mengiyakan permintaan sang suami. Tsanna tidak ingin menyia-nyiakan waktu bebasnya karena Hugo tengah dibawa oleh kakeknya, Leon.
Mereka berpindah menuju sofa, dengan Tsanna yang mengambil posisi di atas pangkuan Diego. Diego terkekeh geli, ia tau Tsanna memaksakan diri. Terlihat dari kedua lutut Tsanna yang gemetaran, dan juga liurnya yang mengalir disela bibir merahnya yang basah.
"Pengen banget istri Ego ya? Sampe berantakan gini liurnya sayang," Diego menjilati liur Tsanna, kemudian memagut ranum Tsanna dengan sedikit kasar.
Kemudian ia menuntun Tsanna untuk bergerak, membantu lemahnya tubuh Tsanna yang berusaha untuk memberikan apa yang Diego mau.
"Akh..." erang Diego, seraya memindahkan cumbuannya pada payudara Tsanna. Menyesap merah mudahnya dengan kuat, seiring pinggulnya yang menghentak ke atas dan membuat Tsanna memeluk Diego dengan begitu erat.
Berkeringat, basah, dan berantakan.
Jangan tanyakan kehidupan sex dua monyet couple ini, keduanya seperti tidak pernah bosan menyentuh satu sama lain. Namun adanya Hugo tentu saja membuat waktu mereka untuk berduaan semakin berkurang. Seperti saat ini, ketika mereka memiliki waktu luang berdua yang jarang mereka dapatkan, Tsanna selalu membuat ulah yang membuat Diego harus merogoh kocek untuk menyogok pada klien agar mau melakukan reschedule.
Jangan lupa kasih vote😍
Edisi kangen ego bangetttt🥴
KAMU SEDANG MEMBACA
Crumbs of Hello! Badboy
Historia Corta21+ || Explicit Oneshot slice of life Tsandiego💋