Prolog

652 34 1
                                    

"Dimanapun kamu berada, aku akan selalu di sisimu"
.
.
.
[^π^]

Bel istirahat sudah berbunyi sejak satu menit lalu, tetapi Bu Jennie baru mengakhiri pelajaran hari ini. Sialan memang, bu Jennie selalu seperti ini. Entah apa alasannya.

Karena sudah sangat lapar, (Name) dan Asa langsung beranjak menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah meronta ronta minta diisi.

Sesampainya di kantin Asa langsung pergi memesan, sedangkan (Name) duduk di pojokan kantin sembari menunggu Asa kembali.

Setelah kurang lebih tiga menit menunggu akhirnya Asa kembali membawa nampan berisi bakso, soto dan es pesanan mereka berdua.

"Nih, lain kali jangan nyusahin" Cibir Asa sebal.

(Name) terkekeh pelan, "Iya maaf, lagian gue lagi mager pesen"

Asa menatap (Name) malas, "Ah lo mah banyak banget alasannya"

"Udah ah, banyak bacot lo. Ni gue mau makan ngga jadi jadi gara gara lo nyerocos terus" Omel (Name)

Asa memutar bola matanya malas. Setelah omelan dari (Name) akhirnya Asa berhenti berbicara dan mulai asyik memakan soto miliknya dengan tenang tanpa ada komentar sedikitpun.

"Lo mah kalo makan lama banget. Bisa cepetan dikit nggak? Bentar lagi masuk ini"

(Name) mendengus sebal, "Sabar elah, tinggal satu biji doang juga"

"Heh kocak! Liat es lo noh masih banyak, ck buru dah lo"

"Iya iya sabar"

(Name) menyantap bakso yang tinggal satu biji itu lalu meneguk esnya sampai habis.

"Udah kan? Gas cabut, bel bentar lagi bunyi nih" Asa mengandeng tangan (Name) keluar dari kantin.

****

"Ini serius gapapa lo pulang sendiri?"

"Iya gapapa, gue bisa pulang sendiri kok"

Asa menatap khawatir (Name), "Yaudah, lo hati hati ya. Kalo terjadi apa apa langsung hubungi gue!"

"Aman" Jawab (Name) dengan mengacungkan jempolnya

"Yaudah gue duluan ya" Pamit Asa sebelum masuk kedalam mobilnya

(Name) mengangguk sebagai jawaban, "Hati hati, Sa!" (Name) melambai lambaikan tangannya. Sampai terasa mobil Asa sudah tidak terlihat, (Name) memutuskan untuk pulang.

Jujur saja (Name) sedikit takut lewat gang sepi menuju rumahnya, tapi mau bagaimana lagi? Itu adalah jalur satu satunya untuk menuju rumahnya. Huft, andaikan saja Asa tidak pergi keluar kota bersama keluarganya. Ck, tak apalah! (Name) tidak boleh terus terusan cemen seperti ini, ia harus berani.

Digang ini gelap, sepi, dan suasananya sangat mencekam membuat bulu kuduk (Name) berdiri.

(Name) melangkah perlahan-lahan sembari memanjatkan do'a di dalam hatinya.

Crck

Suara seseorang yang menginjak botol minuman kaleng, sungguh siapapun itu bukan orang jahat kan?

Karena (Name) takut jadi dia tidak berani melihat kebelakang.































































"Ck, botol sialan. Hampir aja ketahuan"

[^π^]
.
.
.

Hi, guys. aku kembali dengan cerita My Stalker new version. Tujuan aku merevisi ini adalah.. Gatau, hehe. Gimana ya, aku kalo pake nama karakter yangku buat kaya aneh jadi aku revisi jadi pake yeen lagi kaya di tiktok version, tapi ya gitu cerita ini nggak akan sama kaya di tiktok version atau  My Stalker wp version sebelum di revisi.

Dan aku tegasin, jangan pernah kalian sangkut pautin kehidupan idol dengan cerita ini karena jelas beda, disini cuma buat halu kalian-kalian aja. Oh iya, disini juga aku ga buat sifat karakternya sama persis sama di kehidupan nyatanya. Yasudah, segitu saja yang mau aku sampaikan.

Don't forget to voment 💋

My Stalker [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang