.
.
.
.
.
.
"hmm, gun? Bisa bicara sebentar ga?"
yawi mendekati Gugun karena aeron sedang pergi ke toilet"maaf wi, kek nya ngga bisa sekarang"
kata gugun membuat yawi memohon mohon dan yawi menggenggam ke dua tangan gugun"pliss gunn, gua cmn mau tau, kenapa lu jauhin gua, gua ada salah apaa?!" ucap yawi sambil menggenggam erat tangan gugun
"hmm, sebenarnya sih adaa... tapi karena lu mohon Mohon...., jadi gua maafin aja dehh" kata gugun dan membuat yawi kesenangan
"beneran gun?! tengkyuuuu" ucap yawi sambil memeluk gugun
"ahahahaha, iyaa wii, maaf ya gua jauhin luu.. gua cmn cemburu karena lu maen mulu ama si yahez, terus gua di cuekin...." gugun
"ahhh, maafinn guaa ya gunn, gua ga mau di jauhin ama luu" kata yawi lalu memeluk gugun kembali
"iyaaa wi, maafin gua jugaa" gugun lalu membalas pelukan yawi
di samping itu, ternyata ada yang mengawasi mereka, siapa lagi kalau bukan aeron? yang habis dari toilet, dan kembali lalu melihat yawi dan gugun berpelukan dengan senyum yang begitu lebar..
aeron pun mendekati mereka yang masih berpelukan
"ekhmm..." aeron
mendengar itu, yawi dan gugun pun reflek melepas pelukan nya
"ehh, aeron udah ke toilet nya??" kata gugun setelah melihat aeron
"lu ga liat gua disini, hm?" aeron menatap gugun dan menaikkan kedua alis nya
"ehh, iya sorry sorryyy" gugun
"eh yaudah gun, ke kamar yuk? bosen disini, mana panas lagi, yukk.!!" yawi lalu menarik tangan gugun
ketika yawi melewati aeron, mata yawi dan aeron sengaja saling menatap lalu yawi mengangkat 1 alis nya sambil tersenyum
yawi dan gugun pun benar" pergi dari hadapan aeron, setelah mereka berdua pergi, aeron terdiam beberapa detik lalu mengacak" rambut nyaa
.
.
.
.
*di malam hari...
"paiii..." hengky yang menjumpai pai di taman, yang tak begitu gelap karena pai duduk tepat di bawah lampu jalan
"kenapa ajak ketemuan malam malam gini??" lanjut hengky, bertanya karena memang pai yang mengajak hengky untuk bertemuan di taman
pai yang tadi nya duduk sekarang berdiri di hadapan hengky
"kangen.." ucap pai singkat, membuat hengky tersenyum kecil
"hmm, tumben pai?" kata hengky sambil tersenyum
"ngga, maksud nya... mungkin nanti gua bakal kangen ama lu" pai tak berani menatap hengky, dan hnya menunduk
"m-maksud lu, pai??" hengky mulai merasa tidak enak
pai pun menatap hengky..
"kita putus, ya?" singkat, padat, putus.
ucapan pai membuat senyuman hengky memudar lalu terdiam, tak cukup semenit hengky pun berbicara lagi
"t-tapi kenapa, pai?!" tanya hengky memegang ke 2 pundak pai
"......." tak ada jawaban dari pai
"l-lu mau tubuh gua?? gua kasihh pai tapi pliss, jangan mutusin gua..."
mohon hengky, dan pai tidak merespon nya, hanya wajah datar yang di ekspresi kan oleh paikarena tak di respon hengky pun mulai kesal dan ingin mencium pai
tapi tak berhasil karena pai menutup mulut dengan tangan nya, sehingga bibir hengky hnya mengenai tangan pai
hal itu membuat mata hengky berkaca" dan benar" ingin menangis di waktu itu juga
"gua suka aran, gua sayang aran, dan gua cinta ama aran. jadi maaf gua ga bisa milih lu, biarin gua pilih jalan sendiri dan gua akan biarin lu milih jalan lu sendiri, dan finally lu benar benar bebas kan sekarang.?" ucap pai
membuat hengky kini mengeluarkan air mata nya, melewati pipi putih dan mulus milik hengky lalu air mata itupun jatuh ke tanah, dan di susul dengan beberapa tetesan air mata hengky
hengky berjalan pelan ke belakang, sambil menatap dengn kecewa ke arah pai
"maafin gua heng" setelah pai mengucapkan itu, hengky pun berlari dan menjauh dari pai, sambil mengusap air mata nya
hengky pun sudah tdk terlihat sedikit pun di mata pai
setelah terdiam beberapa menit, pai pun pergi dan pulang..
.
.
.
.
.
"eh darimana aja pai?" ucap Nino melihat pai yang membuka pintu lalu masuk, dan duduk di sebelah nino.
"cuman-" pai hendak ingin berbicara tapi malah di potong oleh aras
"cuman jalan bareng hengky? hm.?" ucap aras
"ya, gua ngaku gua emng pacaran ama hengky, kenapa lu ga suka?" pai mengakui nya lalu mengarah kan pandangan nya ke aras
"ck, dah gua dugaa" aras lalu melipat kedua tangan nya
"tapi gua udah putusin hengky.." ucap pai
"hm, bagus lahh.. tapi jangan jangan lu mutusin hengky cmn karena lu suka ama orang lain?" curiga aras
"cerdas." ucapan singkat dari pai, lalu tersenyum kecil ke arah aras
"ajg, serah lu lah pai, capek gua ama lu, urusin tuh dirilu sendiri!!" teriak aras lalu meninggalkan Nino, pai dan roundle badru yang sedari tadi menyimak
"lah, emng dari awal gua ngurus diri gua sendiri kok, lu nya aja ya ngurusin idup orang" gumam pai tapi terdengar oleh Nino, membuat Nino tertawa kecil lalu menyenggol pai
.
."eh dru, kira kira pai suka ama siapa ya?" ucap roundel tapi tak terdengar oleh Nino dan pai
"ga tau" kata badru sambil senyum senyum
"lohh, emng lu ngga mau tau? ini tu kesempatan bagus buat lu, kan lu suka ama si pai..." ucap roundel
.
.
.
.
.
.
dah, gitu dulu. momen pai aran di bab selanjutnya aja 🗿
ƪ(˘⌣˘)ʃ
...
KAMU SEDANG MEMBACA
cobaan (pai X aran) - mpl
Ficção Adolescentetidak nyata (bxb) up kalau ada waktu