It's You Chapter 2
"shan, beby turun sini aja deh"
"lah, jangan dong beb udah mulai gerimis diluar"
"udah gapapa, makasih tumpangan nya ya" tanpa aba-aba aku langsung keluar dari mobil milik Shania dan berlari tanpa arah keluar
Setelah cukup aku berlari tak karuan arah dari mobil Shania, kini napas dan energy ku mulai habis. Mungkin aku harus berhenti terlebih dahulu, aku pun berteduh di bawah pohon yang cukup besar dan bersandar disana.
"beb... kenapa kamu bodoh banget sih..." sambil menangis kecil dan menutup mata aku tetap bersandar di bawah pohon itu, aku tau tak ada guna nya bersedih seperti ini tapi biarlah. Hanya ini yang bisa ku lakukan.
"beby!" terdengar seseorang teriak memanggilku, sontak terkaget aku pun melihat kearah siapa yang memanggil ku. Ternyata itu dia, Shania. Dia berlari kearah ku sambil memegang payung berwarna hitam, semakin lama semakin mendekat.
"beby ih! Bodoh! Aku khawatir tau!" ucap Shania saat sudah sampai di depan ku lalu mulai memeluk ku dan membuang payung nya entah kearah mana, seperti tidak peduli dengan hujan dia terus memeluk ku membiarkan air hujan membasahi baju kita. Aku tidak bisa berkata apa-apa, mungkin ini perasaan senang. Bahkan jantung ku berdebar debar.
"kamu... boleh kok bersedih, kamu boleh nangis sepuas-puas nya sekarang. Di bahu aku nangis nya, sampe bahu aku patah juga gapapa. Tapi inget, aku bakal terus ada disisi mu beb. Aku ga bakal ninggalin kamu kayak ochi. Sekarang kita pulang ya, udah malem ujan pula pasti tante khawatir di kost an mana handphone kamu rusak"
"oh iya... hiks... aku lupa handphone aku rusak huhu" jawab ku sambil masih menangis
"nah kan! Yuk pulang" dia pun memapahku kearah mobil nya yang berada tidak jauh dari tempat kita berdiri
Sesampainya dalam mobil aku masih terdiam, bingung. Aku sudah banyak merepotkan Shania hari ini, tidak enak rasanya.
"nih beb handukin dulu kepala kamu ya, awas aja kalo ampe sakit aneh-aneh aja sih"
Masih dalam diam aku pun mengambil handuk yang dia berikan kepada ku, sambil mengangguk bertanda bahwa aku akan menerima handuk itu. Aku pun mulai menggosok handuk nya ke kepala ku.
"eeemmm... shan. Makasih ya. Makasih banyak." Akhirnya aku buka mulut
"hahaha sama-sama beb, yang penting kamu gapapa" jawab nya dengan senyum yang amat sangat manis. Deg deg. Sejak kapan Shania jadi semanis ini?
Akhirnya aku sampai di kost an ku, Shania pun berpamitan pulang tanpa mampir kost ku karena besok dia ada kegiatan sekolah yang tak bisa di tinggalkan. Setelah mobil dia pergi aku pun langsung masuk kost an, mandi dan berganti pakaian. Untung saja mamah sudah tidur huft, lebih baik ceritakan ke beliau nya besok saja.
Ke esokan hari nya aku bercerita kepada mamah bahwa ochi keluar dari JKT48 tanpa bilang kepada ku dan tentu saja membuat beliau kaget, ia menyuruh ku untuk sabar karena setiap peristiwa pasti ada hikmah nya. Ya, semoga saja ya mah.
Tiba-tiba seorang Shania junianatha menelpon nomor mama ku, waduh ada apaan nih?
"tante ini Shania, beby nya ada?"
"ada kok shan, kenapa ya? Kok ga telpon ke nomor beby aja?"
"loh, tan? Beby ga cerita kalo handphone nya rusak?"
"handphone nya rusak?!"
Ups. Aku lupa cerita ke mamah soal itu.
"beby! Handphone kamu rusak?" Tanya mama 'agak' marah

KAMU SEDANG MEMBACA
It's You (BebNju)
Fiksi Penggemarkalo pernah merasa baca ini di suatu blog jangan kaget ye karena emang entu bikinan saya yang nitip di post di blog orang wkwkwk terus sekarang sok sok an post di wattpad biar work nya ga sepi hwhw yowes lah