Akhir

267 12 6
                                    








Selamat membaca!







Flora Asshafiqah gadis yang cantik, menawan, ceria, indah, dan menggemaskan. Tapi tidak dengan kehidupannya, Flora selalu saja dituntut oleh ayahnya. Ayah Flora bernama Fenly Asshafiq, Ayah Flora selaku menuntut Flora. Ia menuntut Flora untuk selalu sempurna didepan teman ayahnya, ayahnya yang selalu ingin Flora juara kelas, dan ingin Flora memiliki nilai yang sempurna.


Fenly selain suka menuntut ia juga selalu bermain fisik pada Flora, itu semua berawal dari sang ibunda yang telah tiada. Ibunda Flora meninggal karena terkena serangan jantung, dari situlah Fenly suka bermain kekerasan terhadap Flora. Flora gadis itu selalu menjerit kesakitan ketika dipuk oleh ayahnya.


Di sekolah Flora memiliki teman yang bernama Jessi dan Muthe, mereka berdua yang tahu kehidupan Flora. Mereka berdua yang selalu melindungi Flora ketika ia Di pukul oleh ayahnya.


Flora selalu mendapatkan juara 2 di kelas, itulah yang membuat ayahnya marah pada Flora. Dari situ Flora berambisi untuk mendapatkan jura 1 dikelas, tapi itu semua tidak mudah karena yang menjadi juara 1 nya ialah Freyana Nur Khaulah, Freya selalu mendapat kan juara 1 dikelas.



Karena Flora tidak mau membuat ayahnya marah ia selalu belajar, belajar, dan belajar, diamana pun dan kapan pun. Entah itu di rumah atau pun di sekolah. Kini Flora berada di Perpustakaan, Flora tengah membaca buku sembari belajar disana.



Seseorang masuk ke Perpustakaan itu dan duduk di sebelah Flora, Flora tidak menyadari hal itu saking fokusnya ia membaca buku.



"Flo, lo ga cape apa belajar mulu?"

Flora hanya diam.

"Gue aja ga pernah se ambis itu"

Flora diam lagi.

"Lo kenapa sih se ambis ini buat dapetin juara 1?"

"Karena gue mau buktiin ke bokap gue"

"itu doang?"

"heem"

Freya pun hanya memperhatikan Flora yang sedang belajar dan sesekali ia tersenyum melihat Flora.


Flora yang menyadari hal itu pun hanya memutarkan bola matanya.


____________________


Kini bel pulang sudah berbunyi, semua murid pun sudah bubar dari sekolah.


Flora ia sedang menunggu bis di halte bis, cukup lama ia menunggu dan tidak ada satupun yang lewat.


"Woi flo, ayo gue anter balik" Ajak freya, karena ia melihat flora sendirian disana menunggu bis.

"Ga, makasih, gue naik bis aja" Tolak flora.

"ga bakal ada yg lewat jam segini mah, ayo naik! Gece, gue maksa"

Flora pun hanya pasrah ketika tangannya di tarik oleh Freya.




Sesampai nya di rumah Flora.





"Nah sampe juga"

"Makasih ya Fre"

" iyaa sama sama"

"yaudah gue masuk duluan ya"

Flora pun masuk kedalam rumahnya, ketika Freya ingin putar balik pandangannya teralihkan pada gelang yang terjatuh.


" loh ini kan punya flora, besok deh gue balikin"


Sebelum freya pergi, freya mendengar suara kekerasan di dalam rumah flora. Ia tentunya terkejut, ia khawatir pada gadis itu.



OS (FreFlo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang