(=) Sama dengan itu artinya seimbang
3 = 4
3 = 4 - 1
3 = 3
Kalau bahagia itu cukup bertiga,
kenapa harus berempat???
▪︎
▪︎
▪︎
▪︎
▪︎Abin dan Anand duduk di teras menikmati malam dengan lukisan langit yang maha indah. Mereka berdua duduk dalam diam membiarkan pikirannya berlarian masing-masing. Mereka berdua melepaskan penat setelah mengatasi Vino yang asmanya kumat dan membuat seisi rumah khawatir.
Bersyukur Vino tak perlu di rawat di rumah sakit. Dokter yang biasa merawat Vino sudah visit dan menyatakan kondisi Vino sudah stabil. Dia hanya perlu istirahat untuk memulihkan kondisinya.
"Nand, Abin kelewatan ya tadi?" Abin memecahkan keheningan malam itu.
"Memang Abin mau kemana? Kok kelewatan?" Anand bermaksud membuat suasana sedikit mencair.
"Anand, orang abangnya lagi serius juga." Gerutu Abin yang dibalas dengan senyum khas Anand.
"Jujur, tadi Abin horor banget. Kasian Dodo Bin, tadi dia udah nangis sesengukan karena khawatir banget sama Vino. Terus kena marah Abin, abang yang paling dia puja. Nggak bisa ngomong juga tadi tuh anak apa yang dia rasa. Semoga aja tuh bocil sekarang udah tidur betulan."
"Abin kehilangan kontrol tadi, nyesel banget."
"Memang tadi itu buku apaan Bin? Sampai segitu marahnya."
"Itu buku yang seharusnya Abin bakar dari dulu Nand. Bahaya banget isinya, terutama buat si kembar."
"Jangan bilang itu buku curhatan Abin waktu dulu? Plis jawab bukan Bin!"
Abin hanya mengangguk mendengar pertanyaan itu dan Anand langsung panik meresponnya.
"Pantes Vino langsung tumbang begitu! Abin harus segera jelasin ke mereka. Menerima kenyataan bahwa orang yang paling kita sayang ternyata membenci kita, itu sangat menyakitkan Bin. Sumpah sad banget."
Mereka berdua menarik nafas panjang, menerka dan membayangkan gejolak yang ditimbulkan dari isi buku itu.
"Abin nyesel banget, Nand. Abin berpikir apakah sakitnya Dodo juga karena buku itu?"
"Sepemikiran Bin. Anand juga nebaknya begitu. Vino bisa kita lihat langsung dampaknya karena tubuhnya langsung merespon jika mendapat tekanan dan syok. Kalau Dodo? Kita nggak pernah tahu seberapa besar dampaknya buat dia. Dodo sangat tertutup dan sangat bisa menyimpan emosinya. Tapi itu bahaya Bin."
"Iya Nand. Abin nggak mau Dodo kayak Abin, bertindak di luar nurul. Abin harus segera bicara sama Dodo, sekalian juga pancing Dodo tentang papa."
"Iya Bin. Anand setuju. Segera Bin."
"Abin nggak bisa maafin diri sendiri kalau terjadi apa-apa sama Dodo ataupun Vino."
"Positif thinking dulu, Bin."
***
Math Prince
Vino
|Dodo... Dodoooooo... Dodo my twin....Abin
|Vino udah bangun?Vino
|Dodo my twin, where are you?"Anand
|Dodo sama Abin udah ngampus Vin. Anand lagi bikin bubur dulu ini bawah. Nanti Anand langsung ke atas.Abin
|Mau Abin suapin makannya? Nanti siang Abin pulangVino
|Anda kan benci sayaAbin
|Oh, Vino lagi marah ya sama Abin?
KAMU SEDANG MEMBACA
MATH PRINCE
Teen FictionMatematika itu mengajarkan banyak hal dalam kehidupan ini. Meraih kasih sayang dari orang tersayang itu butuh perjuangan dan pengorbanan. Math prince adalah cerita fiksi yang menceritakan empat orang kakak beradik yang super cerdas dan suka banget...