chapter 5

14 3 0
                                    

Di meja makan

Mereka sarapan dengan tenang tanpa ada satupun yang berbicara.

Fang pun datang dan bergabung di meja makan

Fang : kalian semua kenapa?

Tanya Fang, berharap bisa memecah keheningan, dan dapat mencair kan suasana

Solar : entah kenapa aku merasakan sesuatu, tapi aku tidak bisa mengingat nya

Hali : sama, tapi ini agak aneh

Fang: aneh gimana?

Taufan : kayak kami bertujuh merasa, merasa kaya kami adalah seorang pangeran.

Ice : dan kami seharus tidak berada di sini, kami merasa dulu kami mempunyai kekuatan sihir, tetapi sekarang sihir nya hilang

Fang pun tertawa mendengar kan ice berbicara tentang sihir, karena bagi Fang itu adalah hal yang aneh, sihir sudah lama hilang dari dunia, Fang mengira karena kecelakaan mobil kemarin mengakibatkan otak mereka sedikit cacat dan membuat mereka semua berhalusinasi

Batin Fang :

Kaya nya karena kecelakaan mobil kemarin, masa LCD mereka langsung kena?

Blaze marah karena Fang menertawakan saudara nya /adik nya itu (ice)

Blaze : apa maksud mu menertawakan ice?

Ujar blaze marah, tatapan nya membuat Fang menjadi ketakutan

Fang pun tertunduk karena yakin melihat api amarah di tatapan blaze

Fang : bukan maksud saya menertawakan tuan ice

Blaze : terus apa!?

Fang : saya.....

Situasi di meja makan itu menjadi tegang

Gempa pun berusaha mencair kan suasana dengan memulai pembicaraan

" Sudah lah kalian jangan bertengkar di meja makan, gak baik, ayah mengajar kan agar kita bersifat sopan dan tidak berteriak di depan makanan "

Ujar gempa bijak mencair kan suasana yang tadi nya tegang sekarang menjadi tenang, amarah blaze memudar mendengar nasehat kakak nya.

Fang : ayah?

Duri : ngomongin soal ayah, Aku jadi kangen sama ayah

Batin Fang :

Perasaan mereka semua membenci ayah nya
(tuan besar amato)

Fang : bukan nya kalian membenci tuan besar amato yang telah tiada karena kesalahan nya yang membuat ibu kalian mati di tangan mafia (tamara)

Hali : apa maksud mu?

Seketika mata ke tujuh CEO menatap Fang dengan tajam dan sangat sinis

Fang pun menjelaskan kalau dulu tuan besar amato pernah menyandera ibu mereka (nona besar tamara)

Agar nyawa nya bisa selamat dari ketua mafia di kota ini, karena tuan amato pernah menyinggung ketua mafia besar, saat sedang menghadiri acara TV untuk di wawancarai, yang dimana ia
(tuan besar amato) berkata

" Kekayaan ku ini bahkan bisa membuat ketua mafia di kota ini tunduk padaku "

Semenjak itu nyawa tuan amato din incar, tapi amato dengan teganya mengorbankan istri nya agar nyawa nya dapat selamat.

Setelah kepergian nona tamara, tak lama kemudian tuan amato jatuh sakit, amato menderita menyakit jantung.

Namun tidak ada satu pun anak dari darah daging nya yang rela merawat mya sampai sembuh karena dendam mereka atas kepergian sang ibu / nyonya besar (tamara).

Akhirnya tuan amato pun meninggal, bahkan saat hari pemakaman nya tidak ada satupun anak nya yang hadir.

Setelah Fang menceritakan itu pada ke tujuh CEO.

Mereka ber tujuh saling tatap menatap tak percaya dengan cerita Fang.

Tiba-tiba sebuah ingatan pendek berputar di kepala mereka, yang membuat mereka kepala mereka sangat pusing.

Fang : Tuan halilintar, tuan Taufan, tuan gempa, tuan blaze, tuan ice, tuan duri, tuan solar kalian semua kenapa?

Sebelum pingsan mereka sayup sayup mendengar suara wanita

" Hilang kan rasa benci mu, wahai putraku "

~bersambung..



soul exchange Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang