Bab 2 EAA

50 13 28
                                    

Apa yang sedang kau lakukan?

Haruka tersentak. Tersadar dari kegiatannya pada objek di depan sana. Sekelebat pertanyaan yang melintas di kepalanya beberapa detik lalu membuatnya terkejut. Dia yakin itu bukan pemikirannya sendiri.

Hai, perkenalkan aku Kaori!

Lagi. Siapa Kaori? Haruka tak mengerti pada situasi ini, sungguh.

Aku ada di sekitarmu.

Benarkah? Tapi di mana? Dengan kebingungan yang terpatri, Haruka melihat ke arah kanan dan kiri, mencari seseorang yang dia sendiri tidak tau itu siapa.

Hei, aku di sini!

Di sini, di mana? Haruka bahkan tak menemukan siapa-sia-ah, itu? Benarkah?

Iya, itu aku!

Jauh di sana, seorang gadis dengan rambut panjang berwarna keemasan tengah melambaikan tangannya kepada Haruka. Gadis itu pun berjalan mendekat, dan tanpa permisi duduk di sampingnya.

Siapa namamu?

Tanyanya. Bahkan setelah kami duduk bersampingan seperti ini, gadis emas ini masih bertanya melalui pikiran?

Suaraku sedang serak, jadi aku malas berbicara.

Dia ini ... seperti bisa membaca pikiran seseorang saja.

Aku memang bisa. Jadi, siapa namamu?

Hah, sungguh? Jadi sedari tadi kau membaca pikiranku?

Hm.

Jadi siapa namamu, jeruk?

Apa, jeruk?

Ya, rambutmu kan berwarna oranye, sama seperti buah jeruk.

Haruka memalingkan wajah ke arah sebaliknya, diam-diam dia mencebik. Gadis emas ini seenaknya saja memanggilnya dengan nama buah-buahan.

Jika kau tak ingin memberi tau namamu, aku pergi dulu.

Bye.

Sampai jumpa, jeruk!

Lain kali aku pasti akan tau namamu!

Dan gadis itu sudah menghilang di balik pintu kaca.

Sementara Haruka, dia memegang dada sembari menghela nafas. Lalu dia pun memutuskan untuk kembali ke kamar.

Setibanya dia di depan pintu kamar, Haruka memasukkan kata sandi, dan pintu pun terbuka. Namun, setelah pintu terbuka, lampu kamarnya yang semula memang hidup tiba-tiba mati. Siapa yang mematikan lampu?

Haruka pun berjalan dengan tangan yang menyusuri dinding, mencari saklar lampu. Setelah menemukannya, lampu pun menyala. Namun ... dia tak menemukan siapa-siapa di sini.

Apa yang terja-

Haruka berjengit kaget begitu merasakan tangan seseorang memegang pundaknya. Tak hanya itu, dia juga merasakan seseorang tengah memainkan rambutnya. Namun ketika dia menoleh, dia tak menemukan siapa-siapa.

Oh tolong, setelah gadis emas aneh tadi, sekarang apalagi?

Sungguh, kini Haruka merasa merinding di sekujur tubuhnya.

Katakanlah dia penakut, karena kini Haruka sudah bersiap untuk berlari meninggalkan kamar. Namun, sebelum itu terjadi, sebuah tarikan pada tangannya, tanpa ada wujud yang menariknya, membawa Haruka ke tengah-tengah kamar. Haruka sudah pasrah, dia hanya mampu memejamkan mata. Siap tak siap, jika saja sosok menyeramkan semacam hantu menampakkan dirinya.

Essence Abilities : AbsorptionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang