Winda saat ini tengah melamun di kantin kampus. Semenjak kejadian kemarin dirinya seperti orang linglung. Sari mengernyitkan dahi, sejak 15 menit yang lalu dia hanya melihat Winda hanya mengacak-acak salad tanpa memakannya.
"Lo kenapa dah win?"
"Gue abis nyari perkara Sar," ucap pelan Winda.
Sari makin bingung, setau Sari Winda ini orangnya friendly abis tapi tingkahnya nggak aneh-aneh, yak meskipun mirip dengan Beni tapi versi lebih kalem dikit. Apalagi hari ini Winda terlihat kurang bersemangat masuk kampus. Sari menyenggol lengan Beni, pacarnya yang masih asik dengan tugas gambar tekniknya.
"ASTAGFIRULLAH YANG KESENGGOL INI KELUAR GARIS" teriak Beni yang shock karena gambar tekniknya sudah tidak presisi.
Sari hanya menyengir dan menawarkan penghapus sebelum mulai menepuk kembali lengan Beni yang sedang menggerutu karena gambarnya tercoret.
"Yang si Winda kenapa dah"
Beni menghentikan kegiatan menggambarnya, matanya melirik Winda yang sedang melamun.
"Abis mancing singa kutub" sahut Beni tak peduli.
"Maksudnya singka kutub?" tanya Sari.
"Si Winda kemarin ngajak ngobrol Kak Rafa pentolan kampus, mana ditawarin bekel lagi ama si Winda. Apa kagak nyari gara-gara dia."
Sari terkejut, "Winda, lo kagak diapa-apain kan win? Lagian lo kok berani banget, udah tau dari kita maba udah di warning jangan ganggu "Singa Kutub"
"Mana gue tau kalau dia Rafa singa kutub. Orang dia bilang namanya Arsen, lagian ya muka dia tuh kagak pernah seliweran di sekitar sini. Mana gue kalau itu dia." sahut Winda membela diri.
Mungkin kemarin dia kena karma, gara-gara ngrecokin adiknya. Tapi kenapa harus ketemu si Arsen eh maksudnya Rafa. Ganteng sih, tapi ngeri. Winda emang suka cowok ganteng, tapi kalau itu si Rafa kayaknya skip dulu. Meskipun Winda baru pertama kali bertatap muka dengan Rafa, bukan berarti dia ketinggalan gosip kampus apalagi dia berteman dengan Beni.
Kalau kata anak kampus, Rafa ini orangnya cuek abis, tapi kalau udah diganggu galaknya minta ampun makanya dijuluki "Singa Kutub" ditambah rumor keluarganya juga donatur kampus. Apa kagak makin ketar-ketir si Winda.
"Makanya jangan sksd jadi orang. Lo tau? Kejadian kemarin udah kesebar se-kampus. Keknya bakal jadi trending topic lama banget apalagi ni gosipnya lu ama dia" ucap Beni menakut-nakuti.
Winda makin meringis mendengar ucapan Beni, "Gue pindah kampus aja dah kek gini."
"Kok digeplak sih yang" Beni mengusap pelan lengannya akibat pukulan Sari.
"Kamu jangan nakut-nakutin Winda dong, dia kan sahabat kita, kasih saran atau apa gitu."Balas Sari yang diikuti anggukan Winda.
Melihat Winda yang makin nelangsa mukanya membuat Beni tidak tega. Salah satu faktor Winda ketemu sama Singa Kutub juga akibat dirinya yang terlalu lama nongkrong hingga lupa kalau dia ada janji dengan sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bubbléine
ChickLitWinda tak menyangka bahwa memberikan bekal madeleine kepada orang asing saat menunggu temannya, Beni, di taman kampus akan mengubah takdirnya. Awalnya hanya basa-basi untuk mengusir kebosanan, pertemuan itu membawa Winda ke dalam rangkaian kejadian...