"Pah, ayo kita ke toko baju itu yuk"
Ujar bu Karin pada suaminya saat pergi ke suatu mall. Suami bu Karin bernama Yudi yang berprofesi sebagai pekerja di pelayanan publik. Dia tidak memiliki badan yang terlalu atletis. Dan bu Karin seorang wanita yang pendek. Bahkan dia memiliki tinggi badan 162cm saja.
"Mamah yakin mau kesana? Koleksi baju mamah aja masih ada loh." Ujar Yudi.
"Tapi pah, itu baju ukurannya mamah salah beli. Masa iya baju mamah pas di badan papah?"
"Yauda, sekarang mau beli baju apalagi?"
"Mamah mau beli long torso aja pah. Buat daleman aja"
"Oke kalo gitu. Janji ya itu aja?"
"Iya pah."
Lalu mereka pun pergi ke toko baju tersebut. Saat di dalam, bu Karin memilih long torso berwarna hitam. Saat dia ingin mencobanya, dia pun pergi ke cermin, dia melihat dirinya terlalu kecil untuk memakai pakaian tersebut. Lalu bu Karin pun bertanya pada pelayan toko tersebut apakah ada ukuran yang lain atau tidak. Namun sang pelayan pun menjawab tidak, karna ukuran tersebut sudah all size/bisa dipakai di beberapa bentuk tubuh. Dengan penuh pertimbangan, bu Karin pun akhirnya membeli baju tersebut. Lalu bu Karin dan Yudi pun pulang ke rumah.
Saat perjalanan pulang, Yudi merasa lapar dan ingin membeli nasi pecel di dekat rumahnya.
"Mah, papah mau beli makan. Mamah mau apa?"
"Apa aja pah. Samain aja deh sama papah."
"Yauda kalo gitu."
Lalu Yudi pun pergi keluar sari mobil. Yudi pun memesan makanan yang dipesan. Saat sedang menunggu, Yudi menemukan seutas kertas di samping bangku yang dia duduki. Kertas tersebut terlipat rapih, bahkan dia di segel tali simpul. Yudi yang merasa penasaran sekaligus curiga pun bertanya pada penjual pecel tersebut
"Bang, kertas apaan nih?" Dengan nada tinggi.
"Kertas? Kertas kek gimana emang?"
"Ini bang (sambil menunjukan kertas). Awas lu, jangan jangan lu pake jimat dari dukun ."
"Jangan asal nuduh bang. Warung gua rame, tapi gak pernah pake begituan. Kalo perlu bawa pulang aja bang, gua mah ngeri kalo ada begituan."
Lalu Yudi pun mengambil kertas tersebut dan membawa kertas tersebut pulang.
Setelah sampai dirumah, merekapun makan malam, dan setelah makan malam, mereka pun mandi. Saat sedang bersantai, Yudi pun membuka kertas yang dia bawa dari warung tadi. Dia melihat tulisan yang bertuliskan
"Dirimu adalah aku
Dan aku adalah dirimu"Setelah membaca tulisan tersebut, dia cerita ke istrinya.
"Mah, liat deh, tadi papah nemu ini waktu beli pecel."
"Alah paling bekas orang yang percaya takhayul pah. Aneh juga tulisan nya kok"
"Ya gatau juga sih mah. Papah cuma nemu aja. Lagipula, abangnya malah nyuruh papah bawa pulang kertasnya."
Lalu Yudi pun pergi ke kamar untuk tidur dan bu Karin menyusul karna dia ingin merapihkan cucian yang baru kering.
Di kamar, Yudi memikirkan kertas yang dia bawa tadi. Dia khawatir bahwa kertas itu memang dari dukun. Lalu istrinya pun masuk ke dalam kamar.
"Loh papah belum tidur?"
"Ah enggak mah, lagi bengong aja nih akhir bulan."
Lalu bu Karin memijat bahu Yudi.
"Udah pah, gak usah dipikirin. Lagipula kamu gada masalah kan soal kerjaan kamu?"
"Iyasih mah. Tapi kepikiran aja gitu."
"Yauda sini, malam ini mamah puasin papah deh. Karna tadi udah bolehin mamah buat beli baju."
Bu Karin pun membuka piyama berwarna ungu yang ia kenakan dan mendekatkan wajah Yudi ke dadanya yang tertutup tanktop hitam. Lalu Yudi pun balas dengan mengemut putingnya
"Terus pah..."
Aksi mereka semakin larut semakin liar dan tanpa sadar, kertas yang Yudi bawa dari tukang pecel tersebut mengeluarkan cahaya dan seketika menghilang begitu saja. Lalu, setelah melakukan adegan dewasa, mereka pun tidur dengan posisi bu Karin mengenakan tanktop hitamnya sambil memeluk Yudi. Begitupun Yudi yang telanjang dada.
Waktu pun menunjukan jam 5 pagi. Yudi pun bangun dari tidurnya. Dia merasa lebih relax dari sebelumnya. Dia lalu pergi ke kamar mandi untuk cuci muka dan buang air. Tidak seperti biasanya, dia buang air kecil dengan duduk di kloset. Setelah itu, dia pun membangunkan Karin yang masih terlelap.
"Pah bangun, nanti telat loh." Ucap Yudi yang masih belum sadar dengan perubahan nya.
Sambil menunggu Karin bangun, dia pergi ke dapur untuk memasak sarapan. Saat memasak, Yudi berhenti sejenak.
"Tunggu, kok aku manggil Karin dengan sebutan 'Papah'?"
Lalu Yudi balik ke kamar dan dia melihat Karin masih tertidur tapi tidak memakai pakaian sama sekali. Yudi pun terkejut, lalu tanpa sengaja dia melihat pantulan cermin di lemari. Dia melihat dirinya memakai tanktop hitam dan boxer wanita. Yudi merasa panik dan segera membangunkan Karin.
"Pah bangun pah... Eh, maksudku, Mah bangun" ujar Yudi
"Iya mah, papah denger kok."
Karin yang setengah sadar pun berbicara pada Yudi
"Sayang, kenapa? Ini kan hari libur."
Ucap Karin"Liat sini cepet."
Lalu Yudi pun menarik Karin ke arah cermin. Karin pun membuka matanya
"Napa mah?" -Karin
"Ihh.... Masa gak aneh?" -Yudi
"Aneh kenapa? Mamah keliatan cantik kok. Apalagi kalo bangun tidur." -Karin
Karin tidak menganggap aneh perubahan nya. Karna bagi ingatan Karin, Karin itu suaminya dan Yudi itu istrinya.
"Hah? Kok gak aneh?" -Ujar Yudi di dalam hati.
"Udah yah mah, papah mau mandi dulu. Tolong bikin papah kopi ya." -Karin
Yudi pun merasa bingung dengan perubahan mereka. Yudi seolah sudah terbiasa menjadi seorang istri di dalam kebingungan nya. Lalu dia melihat foto nikah mereka. Dan benar saja, di dalam foto tersebut, dia berpose layaknya pengantin wanita dengan gaun berwarna hitam dan Karin menggunakan jas formal.
Setelah kejadian itu, Yudi pun pergi mandi. Setelah mandi, dia tidak sadar dia melilitkan handuk hingga atas dadanya. Lalu Yudi pun membuka lemari. Saat memilih baju, dia merasa ragu untuk memakai pakaian pria miliknya. Dia lebih memilih pakaian wanita yang ada di sana. Dia memakai bra sport putih dan celana dalam sutra wanita putih lalu dibalut hotpant dan kaos pikachu. Dia merasa leluasa memakai nya seolah sudah terbiasa dengan hal itu. Lalu dia pun memakai make up ringan. Saat pergi ke ruang tamu, dia melihat Karin sedang bermain hp sambil minum kopi. Karin menggunakan kaos oblong hitam dengan celana training.
Bersambung...
Oke guys, cerita kali ini sampe ini aja. Untuk kelanjutan ceritanya ada di tangan kalian ingin seperti apa. Jika ada ide/masukan dari kalian, bisa chat author saja. Terima kasih