Pukul 09:30
Farhan masih tak menyangka apa yang terjadi dengan kondisi ayahnya sekarang. Bahkan Farhan sedikit syok karna dia menyadari bahwa pacarnya kini memiliki tubuh ayahnya. Begitupun sebaliknya.
Farhan: "Sialan. Kenapa bisa jadi begini?"
Farhan: "Mana gua udah nikmatin lagi tubuh nya."
Farhan pun pergi mandi untuk menenangkan pikirannya. Lalu, di kamar orang tua nya, Bu Ani sedang menjahit pakaian sedangkan Pa Budi yang memakai pakaian istrinya sedang asyik bermain HP sambil rebahan.
Ilustrasi pakaian yang di pakai Pa Budi
Bu Ani: "Pak, gimana? Udah mulai nyaman?"
Pa Budi: "Ya begitulah bu. Bapak belum terbiasa dengan tubuh ini. Apalagi pakai pakaian ibu yang kebanyakan baju sexy semua."
Bu Ani: "Husshh bapak nih. Udah sementara, kedai biar aku sama farhan yang urus. Bapak diem di sini aja."
Pa Budi: "Iya bu."
Bu Ani tidak tahu bahwa farhan sudah mengetahui keadaan ayahnya yang sekarang. Dan Pa Budi enggan berbicara soal itu karna dia takut memperkeruh keadaan.
Pukul 12:30
Bu Ani pun berpamitan untuk pergi ke kedai bakso milik suaminya. Karna biasanya, suaminya lah yang pergi ke sana. Namun, karna keadaan yang gak memungkinkan, Bu Ani lah yang pergi ke sana.
Bu Ani: "Pak, aku berangkat dulu ya." (Sambil cium tangan)
Pak Budi: "Iya bu hati hati."
Lalu Bu Ani pun pergi memakai motor milik Pak Budi. Di kamar farhan, ternyata dia sedang memikirkan cara agar dia bisa membuat Erika dan Ayahnya kembali seperti semula.
*POV Erika*
Sudah beberapa hari Erika terjebak di tubuh orang lain. Erika tidak tahu bahwa tubuhnya telah tertukar dengan tubuh ayah pacarnya.
Erika: "Mau sampai kapan ya aku gini terus?" (Sambil mengelus dada bidangnya)
Erika: "Badanku yang ramping, kini harus berubah jadi tubuh pria yang bahkan aku gak tau ini tubuh siapa"
Lalu ada kurir paket mengetok pintu kos kosan nya. Erika kaget dan buru buru menutup tubuhnya dengan hoodie yang oversize.
Kurir: "Permisi mbak, ini ada paket buat Mbak Erika ya."
Erika: "Oh iya mas, itu punya saya. Makasih ya mas"
Kurir paket sedikit syok karna baru pertama kali lihat remaja perempuan yang tingginya sedikit lebih tinggi dari dirinya. Erika yang melihat kebingungan kurir paket pun bertanya
Erika: "Kenapa mas? Kok liatinnya kaya yang takut."
Kurir: "Ehh, anu mbak, gapapa. Saya lanjut dulu ya mbak."