4

50 8 0
                                    

DALAM CERITA INI HANYA FIKSI

DAN DILARANG MENYEBARKAN CERITA KE MEDIA SOSIAL MANAPUN

TERIMAKASIH SEBELUMNYA

*

*

*

Lokasi: Toko perhiasan yang elegan di pusat perbelanjaan. Adel memilih cincin dan kalung untuk Shani.

Penjual Perhiasan: Selamat datang, Pak. Ada yang bisa saya bantu?

Adel: (tersenyum ramah) Ya, saya ingin melihat beberapa pilihan cincin dan kalung untuk wanita.

Penjual Perhiasan: Tentu, mari saya tunjukkan koleksi kami yang terbaru.

Adel dan penjual perhiasan memilih beberapa pilihan cincin dan kalung yang indah.

Adel: (memilih sebuah cincin dan kalung yang elegan) Saya pikir ini cocok untuknya. Bisakah Anda membantu saya membungkusnya dengan cantik?

Penjual Perhiasan: Tentu saja, Pak. Saya akan membungkusnya dengan rapi untuk Anda.

Setelah membeli cincin dan kalung, Adel menyusun rencana untuk melamar Shani malam ini. Dia merasa gugup dan penuh harapan.

***

Lokasi: Rumah Shani, malam hari. Adel tiba dengan hati penuh harapan untuk melamar Shani.

Shani: (membuka pintu dengan senyum lebar) Adel, kamu kembali lagi.

Adel: (tersenyum nervously) Hai, Shani. Aku punya sesuatu untukmu.

Shani: (terkejut) Oh? Apa itu?

Adel: (mengambil kotak kecil dari sakunya) Ini untukmu.

Shani membuka kotak dengan hati berdebar.

Shani: (terkejut melihat cincin dan kalung yang cantik) Oh, Adel... ini begitu indah.

Adel: (menatap Shani dengan penuh cinta) Shani, aku tidak ingin lagi ada jarak yang memisahkan kita. Aku ingin kita selalu bersama, setiap hari. Maukah kamu menikah denganku?

Shani: (air mata bahagia mengalir di pipinya) Ya, Adel! Ya, aku mau!

Adel tersenyum lega, kemudian memasang cincin di jari manis Shani dan mengenakan kalung di lehernya.

Adel: (memeluk Shani erat) Aku mencintaimu, Shani.

Shani: (memeluk kembali) Aku juga mencintaimu, Adel. Terima kasih sudah membuat mimpi terindahku menjadi nyata.

Maricel dan Normando, yang mendengar dari ruang tamu, datang untuk merayakan bersama.

Maricel: (tersenyum bahagia) Selamat, anak-anak!

Normando: (mengangguk bangga) Selamat, Adel. Kami senang melihat kalian berdua begitu bahagia.

Adel: (tersenyum penuh syukur) Terima kasih, Tante Maricel, Om Normando. Kami sangat berterima kasih atas segala dukungan dan kasih sayang kalian.

Shani: (memandang Adel dengan cinta) Aku tidak sabar untuk memulai hidup kita bersama, Adel.

Adel: (memandang Shani dengan penuh cinta) Aku juga, Shani. Bersama untuk selamanya.

Di malam yang indah itu, di pelukan keluarga Shani yang penuh kasih, Adel dan Shani merayakan cinta mereka yang telah menghadapi ujian jarak dan waktu. Mereka menatap masa depan yang penuh harapan, siap menjalani hidup bersama dalam kebahagiaan dan kebersamaan.

***

Lokasi: Ruang tamu rumah Shani, malam hari. Adel bersiap-siap untuk pulang setelah momen indah melamar Shani.

Adel: (berdiri dengan senyum) Maafkan aku, tapi aku harus pulang sekarang.

Shani: (tersenyum lembut) Tentu, Adel. Aku mengerti.

Adel: (memandang Maricel dan Normando) Tante Maricel, Om Normando, terima kasih atas semuanya hari ini. Aku sangat berterima kasih atas sambutan hangat kalian, dan juga untuk kesabaran dan pengertian kalian.

Maricel: (tersenyum hangat) Adel, kamu tidak merepotkan sama sekali. Kami senang bisa memiliki kamu di sini.

Normando: (mengangguk setuju) Benar sekali. Kamu adalah bagian dari keluarga kami sekarang, Adel.

Adel: (mengangguk) Terima kasih banyak, Om Normando, Tante Maricel. Aku benar-benar merasa diterima dengan baik di sini.

Shani: (menggenggam tangan Adel) Adel, kamu tidak perlu minta maaf. Kami senang kamu di sini dan bahagia bisa bersama.

Adel: (tersenyum dan memeluk Shani) Aku juga bahagia bersamamu, Shani. Kamu membuat hari ini menjadi salah satu hari terbaik dalam hidupku.

Shani: (memeluk kembali) Aku juga merasa sama, Adel.

Maricel: (tersenyum) Kalau begitu, Adel, hati-hati di jalan ya. Jangan terlalu larut malam.

Normando: (mengangguk) Ayo, kami antar kamu ke pintu.

Adel diantar keluar oleh Maricel dan Normando. Mereka berjalan bersama menuju pintu depan.

Maricel: (tersenyum sambil membuka pintu) Ini, Adel. Hati-hati di perjalanan.

Adel: (tersenyum) Terima kasih banyak, Tante Maricel.

Normando: (menatap Adel dengan bangga) Kami senang kamu di sini, Adel. Jangan ragu untuk datang lagi kapan saja.

Adel: (mengangguk) Tentu, Om Normando. Terima kasih atas segalanya.

Shani: (muncul di belakang) Sampai jumpa, Adel. Aku akan menunggu kamu kembali.

Adel: (memandang Shani dengan penuh cinta) Aku juga akan merindukanmu, Shani.

Adel meninggalkan rumah Shani dengan perasaan hangat di hatinya, merasa disambut dengan sangat baik oleh keluarga Shani. Dia naik ke mobilnya dengan senyum di wajahnya, memikirkan hari yang indah dan keputusan besar yang mereka buat bersama.

Di sisi lain pintu, Shani dan keluarganya tersenyum, merasa bahagia melihat Adel dan Shani begitu berbahagia bersama. Mereka yakin bahwa masa depan keduanya penuh dengan cinta dan kebahagiaan.

Only Reminds Me of You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang