SUDUT PANDANG

10 2 0
                                    

HAII BINTANG HARSA DATANG LAGI, HAPPY READING. 🌷🌷🌷

***

Cinta adalah sebuah rasa anugrah dari Tuhan, maka dari itu jangan pernah merusaknya."

-Aksara Sandykala

***


"AKSA ITU PUNYA GUE," teriak Dika kepada Aksa karena Aksa mengambil gorengan yang tertinggal satu didalam piring. Rencana Dika ingin mengambilnya tetapi Aksa terlebih dahulu mengambilnya.

"Lo mau Dik?" tanya Aksa dengan menyodorkan pisang goreng kepada Dika. Dengan mata berbinar Dika hendak mengambilnya tetapi Aksa kembali menariknya dan segera memasukan kedalam mulutnya.

Dika mendengus kesal melihat itu, sungguh menyebalkan, padahal dari tadi tidak ada yang ingin mengambilnya, melihat itu Dika berniat menghabiskan gorengan yang tertinggal satu tersebut, tetapi tiba-tiba Aksa terlebih dahulu. Huh dasar.

"Padahal anak dalam perut gue mau," kata Dika dengan sok ngambek. "Tuk" bunyi sentilah di kepala Dika dan pelakunya adalah Bintang.

"Sinting lo," kata Bintang ketika mendengar perkataan Dika yang sangat diluar nurul itu.
Sedangkan Bara dari tadi sangat tidak memperdulikan keributan kecil tersebut, menurutnya tidak penting dan dia juga malas untuk berbicara.
Ya, mereka sedang berkumpul ditempat tongkrongan mereka malam ini.

"Hahaha anak, cacing kali," kata Aksa dengan tawanya ketika mendengar perkataan Dika.

"Enak aja, mana gue ada cacinngan," kesal Dika karena Aksa menyebut dirinya cacingan.

"Gue ada pertanyaan buat kalian," lanjut Dika dengan serius.

"Apa? serius amat," jawab Aksa ketika melihat Dika yang sangat serius.

"Menurut kalian tentang cinta itu apa?" tanya Dika kepada teman-temannya.

"Menurut gue, cinta adalah sebuah rasa anugrah dari Tuhan maka dari itu jangan pernah merusaknya," jawab Aksa

"Cinta juga adalah sebuah rasa yang sangat berharga, maka dari itu jangan pernah salah jalan untuk mendapatkannya, sehingga masuk kedalan lembah yang salah," lanjut Bintang.

"Terkadang cinta begitu menyakitkan untuk orang yang banyak kekurangan," lanjut Dika. Memang cinta bisa melahirkan sebuah kebahagian tetapi tanpa disadari cinta juga sumber penyakit hati, apa lagi untuk orang yang banyak kekurangan.

"Maka dari itu carilah tempat dimana kekurangan kita diterima untuk saling melengkapi," lanjut Aksa.

"Titik tertinggi dalam mencintai?" tanya Dika lagi.

"Mengikhlaskan," jawab Bara.

"WIDIH BARA, BENERAN LO NGOMONG," heboh Dika karena Bara menjawab pertanyaan nya. "Tuk" Dika mendapat sentilan lagi oleh Bintang.

"Sakit Bin, suka amat KDP," kata Dika kepada Bintang, karena Bintang menyentil kepalanya lagi.

"KDP?" tanya Aksa karena dia baru mendengar singkatan begitu selain KDRT (Kekerasan Di Rumah Tangga).

"Kekerasan Di Pertemanan," jawab Dika dengan cengirannya. Mendengar itu Aksa mengdengus kesal karena Dika terlalu lebay menurutnya.
________________________________

"Semakin kesana, yang kita butuhkan adalah orang-orang yang sefrekuensi dengan kita," kata Tara kepada Senja dan Pena. Mereka malam ini juga sedang berkumpul dirumah Pena untuk menemaninya, karena ortuanya Pena sedang ada urusan mendadak diluar Kota.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bintang Harsa (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang