3. 🍂

4 1 0
                                    


🍂🍂🍂🍂🍂

Sekolah

" Dennis " sapa Alya dengan lembut.

" Lia ? kamu inget aku ? " sahut Dennis dengan heran.

" Kok kamu nanyanya gitu sih, ya inget lah apalagi sama lebam-lebam wajah kamu itu " ucap Alya tak kalah kesalnya.

" Hehh iya juga sih, kamu mudah akrab ya sama orang. "

" Kamu aneh tau den, dari tadi kayak curiga gitu sama aku emangnya aku ga boleh temanan sama kamu ?. "

" Boleh Lia, tapi lebih baik kita ga temanan dan ga kenal aku cuma takut kamu kena masalah gara-gara temanan sama aku. "

Alya mengerutkan keningnya menatap Dennis heran.

" Aku duluan Lia, kamu dengerkan apa yang aku omongin barusan " Dennis berlari menjauhi Alya.

' Dennis kenapa sih kayak orang ketakutan gitu ' batin Alya menatap punggung Dennis yang kian menghilang.

Saat akan berbalik menuju kelasnya ia melihat kedatangan Alvian bersama teman-temannya.

' apa mungkin Dennis pergi karena ngelihat kak Alvian ? atau jangan-jangan yang mukulin Dennis itu kak Alvian sama teman-temannya ' Alya kembali membatin sembari melihat langkah sombong dari pangeran sekolah itu.

Skip>>>>>>>>>>

Alya bergegas keluar kelasnya saat jam istirahat.

" Al Alya mau kemana buru-buru banget ?. "

" Rin, kamu kenal ga sama Dennis ?. "

" Dennis ? kamu lagi dekat sama seseorang ya ? di sekolah ini banyak yang namanya Dennis, Alya ku kamu sama Dennis yang mana ? " ucap Arina dengan tawa kecil.

" Dennis yang dibully sama kak Alvian " sahut Alya dengan tenang namun tajam.

" Hah ? Al kamu tau darimana soal itu, lebih baik kamu ga ikut campur soal itu Al aku ga mau kamu kenapa-kenapa " Arina menarik tangan Alya untuk duduk kembali di kursinya.

" Berarti bener kalo Dennis itu dibully sama kak Alvian sama teman-temannya. "

" Aku ga tau lebih banyak soal itu Al, dan yang terpenting sekarang kamu ga usah berurusan sama Dennis apalagi kak Alvian Al. "

" Tapi kenapa Dennis ga laporin soal ini ke pihak sekolah Rin, ohh jangan bilang karena kak Alvian itu anak orang kaya. "

" Al udah Al kamu ga usah urus urusan mereka Al. "

" Aku ga ngurusin urusan mereka Rin, tapi apa untungnya juga mereka ngebully Dennis dan asal kamu tau Rin Dennis sampai babak belur dipukulin sama mereka. "

" Kamu sahabat aku Al, dan aku ga kamu kenapa-kenapa kamu juga ga harus ngebantuin Dennis kamu dengarkan. "

Alya hanya diam mendengar setiap perkataan sang sahabat, dia juga tak ingin berdebat dan terbawah emosi karena masalah ini.

DIBAWAH LANGIT MENDUNG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang