4

315 44 5
                                    

THIS STORY IS JUST FICTION
HAPPY READING
.
.
.
.
.
.
.

***
"

Emm, del" panggil zean, adel pun kembali menatapnya

"Kalau sewaktu waktu lu kangen sama ayah lu, lu bisa kok ajakin gue nonton kembang api kaya gini lagi" ucap zean melukis kan senyum di wajah adel

"Kalau gitu makasih ya zee" ucap adel, zean pun hanya menganggukan kepalanya.

Setelah itu tak ada lagi perbincangan antara adel dan zean, keduanya kini sama sama fokus menatap langit malam itu....





~~~

Jarum jam kini telah menunjuk pukul 22:10.

"Pulang yuk zee" ajak adel

"Emm, emang nggak mau nontonin sedikit lebih lama lagi" tanya zean

"Enggak ah zee,, lagi pula rasa kangen gue udah sedikit terobati" jawab Adel

"Yaudah ayuk kalau gitu"

Keduanya pun segera beranjak meninggalkan tempat itu dan langsung melaju menuju tempat kos mereka. Setibanya di kos mereka, keduanya pun langsung bergegas masuk ke kamar kos masing masing.

Selang beberapa menit setelah kepulangan adel dan zean, kini zean tampak sedang membaringkan tubuhnya di atas kasur kamarnya.

"Hmm,,kayaknya gue beneran suka sama si adel deh" gumam zean yang masih setia menatap langit langit kamarnya.

"Tapi dengan kondisi gue yang sekarang kaya gini apa dia mau ya kalau gue deketin"

"Yah kalau semisal cuma di tolak gue sih oke oke aja, tapi yang gue takutin gimana kalau sampe dia nya ilfeel sama gue" lanjutnya bergumam

"Tapi kalau di pikir pikir lagi kayaknya nggak mungkin deh adel bakal ilfeel, gue rasa adel juga bukan tipikal cewek matre kayak cewek cewek lain yang pernah bareng sama gue"

"Hmm,, apa gue coba deketin aja ya, iya harus gue deketin sih sebelum terlambat" lanjutnya bermonolog

Setelah cukup lama berpikir dirinya pun membulatkan tekadnya untuk memperjuangkan adel kedepannya. Setelah yakin dengan tekadnya ia pun mencoba menutup kedua bola matanya agar dapat segera tertidur.

Dan benar saja hal itu berhasil membuat zean terlelap ke alam mimpinya beberapa saat setelahnya

Sedangkan di sisi adel terlihat adel yang baru saja keluar dari kamar mandi dan langsung mendudukan dirinya di tepian kasur kamarnya.

Kini adel terlihat sedang berbincang bincang via telfon dengan seseorang yang entah siapa dirinya, namun satu hal yang pasti adalah adel tampak sangat bahagia saat berbincang dengan orang tersebut. Hingga setelah cukup lama berbincang adel pun mengakhiri sambungan telfon itu dan langsung memejamkan matanya di atas kasur kamarnya.








***

Pagi hari pun tiba, terlihat zean yang baru saja selesai mandi. Seperti pagi sebelumnya saat ini zean tengah menunggu adel untuk di ajaknya berangkat bersama.

Selang beberapa menit ia menunggu, adel pun kini telah keluar dari kamar kosnya dengan pakaian simple dan rapih yang membuat dirinya tampak amat sangat cantik di mata zean.

"Lho, belum berangkat zee" tanya adel

"Oh gue tau, lu mau ngajak gue barengan kan" ucap adel menjawab pertanyaan nya sendiri

"Haha tau aja lu del" ucap zean sedikit terkekeh

"Jelas lah, nggak ada yang nggak di ketahui oleh seorang reva adela ini" jawab adel sombong

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Melawan Restu (ZeeDel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang