Hancur - Zie & Farel [END‼️]

Part 8 - Jangan dipaksa

disarankan untuk sambil mendengar "Pilihan Yang Terbaik - Ziva Magnolya" ⚠️

Aku baru mengetahui alasan kenapa kemarin Farel melakukan itu, hahaha secara tidak langsung itu adalah salam perpisahan darinya, pagi ini aku tidak menemukan dirinya dikamar, taman, ruang tamu, tidak adapun yang tertinggal, semua hilang seperti farel tidak pernah di lahirkan di dunia ini.

Aku frustasi, berbolak-balik dari sana kesini mencari Farel yang hilang tiba-tiba.

"bang Zian, farel dimana?? Please jangan hilang lagi.."
"aduh dek, abang engga tahu.."
"Jefri, lo tahu ga si farel kemana?? Masa gua ditinggal lagi?"

Jefri menggeleng, ia tidak tahu dimana Farel sekarang.. yang ia tahu, kamar farel kosong begitu saja saat ia bangun karena mendengar suaraku yang panik. Aku terisak seketika mendengar jawaban Jefri, kenapa dia harus meninggalkan aku lagi? Apa aku bersalah? Apa aku merugikannya? Aku sedih sekali.

"Zie.."

Langsung ku peluk erat kearah teteh, ku keluarkan seluruh tangisan yang telah kutahan dari tadi, rasanya aku ingin menghilang.

"teh.. aku buat salah ya? Kenapa dia ninggalin aku lagi sih?"

Alettha menggeleng sedih sambil mengusap air mataku yang terus saja berjatuhan, alettha dapat merasakan bagaimana hancurnya, rapuhnya diriku saat ditinggalkan oleh Farel.

"aku kangen sama Jey.. mau peluk Jey"
"teteh juga engga tahu dia dimana Zie"

Tangisanku semakin jadi, aku hancur sekali, salam perpisahan yang tidak berjalan dengan mulus dan tidak kusangka kemarin akan menjadi kali terakhir kita bertemu.

21-10-2022
Zie yang sangat hancur dan Farel yang tidak tahu pergi kemana.

"i hate you, but i love you Farel" – dari aku untuk kamu.

1 bulan.. 2 bulan.. aku masih sama saja seperti ini, Zie yang kesepian, Zie yang menyedihkan, Zie yang putus asa, dan Zie yang terus saja menangis memikirkan si tolol Farel yang meninggalkannya tanpa sebab.

Bodoh sekali aku memikirkan seseorang yang bahkan tidak peduli denganku, kenapa harus aku yang berada diposisi ini? Kenapa harus aku yang merasakan ini? Kenapa harus aku yang melewati ini? Kenapa? Apa ini karma yang sedang berjalan? Karma atas apa yang pernah kulakukan pada saat aku selingkuh dengan Jey? Berat sekali cobaanmu Tuhan..

"Zie.."
"bang Zian..", aku tersenyum lesu.
"masih sedih ya?"

Aku mengangguk lemas, lalu bang Zian mengelus surai indahku.

"udahlah Zie.. masih banyak cowo di luar sana yang lebih baik, kan didunia ini engga cuma dia saja cowo satu-satunya"
"ga bisa bang.. aku udah sayang banget sama dia"
"adek pasti bisa lupain dia, perlahan ya.."

Aku mengangguk, membalas pelukan bang Zian yang sangat hangat, aku merasa tempat ini seperti rumah, ada pelukan hangat, ada seorang abang yang pengertian, kaka yang penyayang, ada tempat berkeluh kesah, dan ada tempat untuk meminum teh hangat bersama.

Thankyou For Reading 🫶🏻

to be continue 🥀