death.

482 49 11
                                    

(Tebak siapa yang mati.)

Sebastian sedang mengamati sekeliling mencoba mencari informasi namun tiba tiba lampu padam dan suara musik juga keramaian orang hilang, Sebastian cukup was was dengan keadaan sekitar sebelum ia menemukan salah satu pintu ruangan yang sedikit terbuka dan menyala, Sebastian dengan waspada memasuki ruangan tersebut.

Terkejut, Disana berisi orang orang yang mabuk bau obat dan alkohol menusuk hidungnya tempat ini memang tak benar dari awal, Sebastian berjalan melewati lautan manusia yang sedang mabuk itu disaat indra pengelihatannya tak sengaja menangkap sosok yang familiar

"Malaikat gadungan."

Sebastian cepat cepat menghampirinya namun tak terkejar dia menghilang begitu saja, mata Sebastian terus bergerak mencarinya disaat menemukan sosoknya lagi dia dengan cepat memegang bahunya namun sosok itu tiba tiba hilang seperti di telan bumi

"Clive sialan."

Sebastian terus mengejar sosok Clive yang terus muncul dan menghilang di dalam ruangan itu, Sebastian sungguh kesal saat ini sangat kesal

Clive memasuki sebuah pintu bergambar kelinci dan di ikuti Sebastian, Sebastian terus berjalan, aneh lorong itu nampak tak ada ujungnya.

Clive memasuki sebuah pintu bergambar kelinci dan di ikuti Sebastian, Sebastian terus berjalan, aneh lorong itu nampak tak ada ujungnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Saya berhasil membingungkan pergerakan Sebastian tuan"

Clive berdiri tegap melihat tuannya yang sedang duduk di atas peti lalu berpindah ke orang yang sedang tertidur lelap di paha tuannya

(MN) Mengelus rambut Ciel dengan lembut lalu mengambil pistol di sebelahnya

"Baiklah, Phantomhive..say aaa.."

(MN) Membuka mulut Ciel dan memasukan pistol itu kedalam mulut Ciel

"Selamat tidur kelinci kecil"

Sebelum berhasil menembak, pintu berhasil di dobrak oleh Sebastian pandangan (MN) langsung menuju Sebastian

"Apakah saya menganggu pertemuan kalian Tuan tuan?"

Sebastian tersenyum dan di hadiahi serangan oleh Clive, (MN) kembali menyimpan pistolnya dan memilih untuk memangku Ciel tidak saling berhadapan

"Ciel..lihat pelayan kita saling bertarung, kita kira kenapa ya??"

(MN) Melihat pertarungan Clive dan Sebastian sebelum pertarungan selesai Ciel berhasil bangun dari pingsannya dia melihat pertarungan itu kaget jelas, lalu mengalihkan pandangannya ke (MN) yang sedang meletakan kepalanya di pundak Ciel

"Hm? Selamat malam Ciel~"

(MN) Menyapa dengan ramah lalu mengelus rambut Ciel

Bruk

(MN) Melihat orang yang jatuh Clive, Clive jatuh dengan luka sayatan di lehernya

"Jadi, ekhem tuan (MN)~ bisa kembalikan tuan saya?"

Sebastian berjalan mendekat ke (MN)

"Never.."

(MN) Mengambil pistol dan menodong kepala Ciel, Sebastian berhenti berjalan dan menjaga jarak

"Jangan tembak dia..ini belum waktunya"

Sebastian berucap, (MN) Memutar matanya dan menembak tepat di kepala Ciel namun tak ada darah yang mengalir di kepala Ciel

"Mencari ini tuan~?"

Sebastian menunjukan peluru yang telah berada di tangannya, (MN) jujur terkejut dan menatap Sebastian dengan emosi, (MN) mendorong Ciel dan mendekat ke Sebastian

"Berikan!! Berikan padaku!!"

"Baik-baik"

Sebastian memberikan peluru itu kepada (MN), disaat (MN) memasukan peluru itu Sebastian sudah berada di sisi ciel dan (MN) siap menembak

"Kakak tahan pistol mu okay? Berikan kepadaku kita bisa membicarakan ini baik baik.."

Ciel mencoba membujuk (MN) namun tak berhasil

"Hahaha~ apa yang kau katakan Ciel? Membicarakan baik baik? Jangan melucu. Kau keluargamu membunuh seluruh keluargaku! Seluruh keluargaku mati karna keluargamu!!."

(MN) Mendekat dan menempatkan pistol di kepala Ciel

"Aku tak ingin kau meminta maaf, aku ingin kau mati. Mati."

Sebastian menahan tangan (MN) saat ingin menekan pelatuknya, tangan (MN) di genggam Sebastian dengan sangat kuat menyebabkan (MN) kesakitan dan pistolnya jatuh begitu saja dan diambil oleh Ciel

"Kakak kakak, maaf tapi tugasku disini untuk mengakhiri mu, obat obat yang kau sebarkan di pasar gelap menyebabkan kota ini cukup rusak jadi...Karna ini perintah ratu saya harus melakukan nya"

Ciel menodongkan pistol itu ke (MN), (MN) tertawa, dengan keras ia mencoba untuk melepaskan genggaman Sebastian namun nihil

"Kalian tak akan bisa membunuhku. Tak akan pernah.  Kau dengar Ciel, perkataan ku semuanya benar..benar keluargamu membunuh seluruh keluargaku .seperti dirimu sekarang. Kalian memang pantas mati."

"Aku memang sudah mati dari dulu"

Dor

Suara tembakan mengisi ruangan itu genggaman Sebastian di lepas dan (MN) terjatuh darah mengalir di lantai tubuhnya membeku, Ciel berjongkok dan melihat tubuh (MN) yang tergeletak

"Maaf kak, kau memang pantas mati."

Ciel meletakan pistol di lantai dan berjalan pergi meninggalkan ruangan tersebut

"Bakar dengan api."

Sebastian tersenyum dan melirik tubuh (MN) yang tergeletak

"Yes my lord~"

Sebastian membakar pucuk lilin dan meletakkannya di tempat yang mudah terbakar menyebabkan api kecil itu lama kelamaan menyebar, kegelapan itu juga menghilang dari gelap.

Clive membuka matanya dan melihat sekeliling ia berdiri lalu menghampiri tuannya yang sudah tergelatak dengan darah di sekelilingnya, Clive berlutut mendekat ke tubuh tuannya dan menciumnya, menggigit dan menghisap darah di bibir sang tuan menyerap jiwanya dan membiarkan tuannya terbakar dengan api.

-end-


Kuroshitsuji X M ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang