Angin sejuk silih berganti berhembus,burung-burung berkicau,begitu pula dengan sebagian manusia yang mulai mempersiapkan diri menjalani hari baru.
Suara ketukan pintu yang berulang kali,mengganggu tidur seorang gadis cantik.
Yin yang masih bergemul dibalik selimut tebalnya perlahan mengerjapkan mata dan mulai memasuki alam sadarnya.
"Ayah..." yin terlonjak saat melihat seseorang yang mengetuk pintu tadi ternyata ayah yang sangat ia rindukan.
Pelukan hangat yang membuat siapa saja melihatnya pasti akan terharu.
"Princess kecil ayah sudah besar ternyata" ayah tak bisa bercakap lebih panjang pada yin karena harus segera ke kantor.
Setelah kepergian ayah yin kembali masuk ke kamar dan membersihkan diri.
"Hi ce" sapa yin pada salah satu sepupunya yang sudah lebih dulu duduk dimeja makan.
Sembari menunggu sang oma mempersiapkan sarapan, yin mengobrol dengan sepupu-sepupunya.
Disebelah kanan ada cece angel,lalu disebelah kirinya ada chelle adik sepupu yang saat kecil tidak pernah akur dengan yin,dan disebelah chelle ada carollin,sedangkan disebelah ce angel ada nathan si sepupu paling kecil.Tak lama oma datang membawa sarapan dan mereka sarapan bersama
"Yin apa kau akan melanjutkan sekolah" tanya opa.
"Emm, aku masih ingin istirahat opa, otakku rasanya sudah mau pecah jika terus menerus berhadapan dengan buku-buku tebal" jawab yin.
"Yin,aku akan berangkat ke paris bulan depan jika kau mau ikut bilang saja pada opa nanti" sambung cece angel.
Setahu yin cece angel akan melanjutkan study di salah satu universitas yang ada di paris.
Yin hanya menganggukkan kepala,dan mereka melanjutkan sarapan dengan tenang.
Selesai sarapan,yin dan adik-adik sepupunya memutuskan untuk berbincang di ruang keluarga sedangkan cece angel kembali ke kamar karena ingin menghubungi kekasih tercintanya...
"Ce,kenapa om rian pisah dengan mama cece" tanya carollin
"Aku pun tak tahu dan tak mau tahu car,jika kau mau tau tanyakan sendiri saja pada om" jawab yin.
Yin memang tidak mau tau tentang kehidupan orang lain tak jarang bahkan keluarganya sendiri,ia termasuk tipe orang yang bodoamat. Selagi tidak mengganggunya yin tidak akan ikut campur.
"Ce ayo main badminton" si kecil nathan pintar sekali mengalihkan situasi, padahal tadi yin sempat murung mengingat masalah orang tuanya itu. Walaupun yin bilang tidak perduli, nakun jauh dilubuk hatinya yang paling dalam terbesit sedikit rasa penasaran pada masalah orang tuanya itu.
"Oke,baiklah,tapi setahu cece nathan tidak bisa bermain badminton" sela carollin.
"Oh ya?" Yin ingin sekali tertawa melihat raut kesal diwajah gembul nathan.
Chelle? Jangan ditanya anak itu tidak akan berhenti bermain ml jika tidak dimarahi. Ia tak akan perduli pada dunia jika sudah bermain game itu.
Yin,nathan,dan carollin memutuskan untuk bermain badminton bertiga saja. Jika kalian pikir mereka bermain di halaman, kalian salah besar!
Karena pada kenyataannya mereka bermain tetap diruang keluarga hanya saja tidak duduk disofa hha. Ya, ruang keluarga dirumah itu memang sangat luas bayangkan saja bisa sampai main badminton bertiga dengan jarak seperti bermain dilapangan.
"Ahahaa,sudahlah nathan. Lebih baik kau main mobil-mobilanmu itu" goda carollin karena nathan tak kunjung berhasil memukul cock.
"Ce,ajari aku sampai bisa" rengek nathan pada yin yang dibalas anggukan oleh yin.
***
Hari-hari berikutnya yin tetap menjalani kehidupan yang sama hampir seminggu mengajari nathan bermain saat ini bocah gembul itu sudah lancar bermain badminton bahkan dengan bangga ia bisa mengalahkan carollin. Yin dan chelle sudah akrab tidak lagi sering bertengkar seperti saat mereka kecil.
Ayah tinggal terpisah dari rumah oma dan yang tinggal dirumah oma saat ini hanya kakak tertua ayah beserta anak-anaknya ya itu sepupu-sepupu yin,juga oma dan opa.
Yin pernah berkunjung ke rumah ayahnya dan ternyata ayahnya sudah memiliki dua anak laki-laki seusia nathan. Bagaimana dengan ibu tirinya? Yin memanggilnya bunda, tapi yin memilih memberi jarak karena sepertinya ibu tirinya itu belum bisa menerima dirinya.
"Ce apa kau tahu, kenapa rasanya sakit sekali mencintai orang yang tidak bisa kita miliki" yin menyimak curhatan chelle karena saat ini yin sedang main ke kamar chelle.
"Tidak tahu karena aku belum pernah mencintai" jawab yin asal.
"Kau belum pernah pacaran? Kau serius? Jangan membodohiku ce" chelle dengen kekeh ingin mendengar jawaban yin.
"Ya tentu saja aku pernah pacaran,tapi ku pikir hanya cinta monyet saja. Karena aku tidak punya perasaan menggebu-gebu sepertimu"
"Kenapa kau tak bertanya pada ce angel saja?" Lanjut yin bertanya.
"Aihh bisa-bisa aku diadukan pada papa nanti, kau tau ce, laki-laki yang aku suka sudah menjadi seorang polisi dengankan aku masih SMP bagaimana bisa?" Jelas chelle.
Yin hanya bisa menghela napas mendengar penjelasan anak itu.
"Jangan bilang kau berkenalan lewat mobile legend mu itu" tanya yin yang dianggukkan oleh chelle.
Yin tak habis pikir dengan anak-anak sekarang bahkan carollin yang masih kelas 5 sd saja sudah menyukai laki-laki se usia dirinya.
"Huh" yin hanya bisa meghembuskan napas. Memikirkan itu semua membuatnya gerah.
"Chelle sejak kemarin aku belum kesamping,apa ayunan disamping masih ada?" Tanya yin.
"Masih tapi sudah diganti dengan yanh baru karena yang lama sudah rusak" jawab chelle tanpa mengalihkan pandangan dari gedgetnya.
Membahas ayunan membuat yin merasakan sesuatu yang berbeda tapi ia tidak mengerti perasaan apa, dan hal apa yang membuatnya merasakan sesuatu yang tak bisa dijelaskan itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
DANIELLE
Документальная прозаketika seorang gadis cantik menemukan tambatan hatinya,seseorang yang ia sebut sebagai "pangeran bersepeda". Namun siapa yang tahu takdir baik tidak berpihak pada gadis itu,pangerannya pergi dan kisah mereka mati.dan gadis itu memutuskan untuk menga...