BAB 8

1.4K 152 2
                                    

Saat ini caine sedang di seret oleh 10 orang pria dengan kasar, caine mencoba melawan dengan sekuat tenaga dia suda menendang nendang orang di depatnya tapi itu sia sia

"Lepassskan akuuu" teriak caine

"Suda ku bilang kawasan ini sepi tidak munkin ada yang akan menolongmu" org 1

"Akuu tidakkk pedulii TOLONGGG SESEORANGG" teriak caine sambil menahan air matanya supaya tidak mengalir

"Kau berisik sekali" ucap org 2 sambil berjongkok di depan caine

"Cuihh" caine meludah tepat di depan muka org 2 sehinga orang itu geram dengan caine

Orang itu kemudian mencengkram kedua bagian pipi caine dengan kuat

"Kau berani juga rupannya jalan* sialan" ucap orang itu menatap caine tajam

"Kauu pantas memdapatkan ituu bajing-"

_plakk_

Tamparan mendarat mulus di pipi kanan caine membuatnya meringis

"Kau berani jugaa yahh haha" tawa org 7

"Coba katakan sekali lagiii" ejek org 8

Caine hanya bisa menunduk kan kepalanya karna menahan air matanya supaya tidak jatuh akibat tamparan yang keras tadi

"Apa kau tuli?" Org 9

"Sepertinya dia juga bisu hahah" lanjut org 10

"Hey ck ck ck jangan menangis" ucap org 2 sambul mengankat kepala caine untuk menatapnya

"Shh..wajah sayu mu itu membuat sesuatu berdiri..." org 1

Caine melotot saat mendengarkan perkataan itu dia tidak sepolos itu, caine mengigit bibir bawahnya kuat kuat untuk manahan rasa takutnya dan tangisnya

Tampa sadar ada sepasang mata yang melihat kejadian itu dari jauh

"Hmm~ caine chana astara" ucap orang itu sambil tersenyum

Tapi saat dia sedang asik melihat pertunjukan di depannya itu benda pipih di sakunya bergetar, segerah dia mengambil benda itu lalu melihatnya

_drtt_
_drtt_

'Hmm..kenapa gin'

'Halo yon, lu ada di mana' tanya orang di sebrang

yah orang yang saat ini memegang telfon adalah rion, rion berjalan memasuki mobilnya

'Gua ada di daera kampus ujung' jawab rion sambil melihat ke cendela

'Lahh udah di sana'

'Iya lah, lu gak kesini gitu' tanya rion

'Bentar lagi, oh iya gua telfon cuma mau nhasih tau kalo anak BO agak telat dikit' perkataan gin membuat rion kaget

'Tungu tungu lu bilang anak BO telat tau dari mana'

'Itu sih kevin tadi telfon katanya rada telatan soalnya lagi ngambil motor di bengkel baru' jawaban gin membuat rion semakin terkejut

'Kalo anak BO telatan terus yang di depan gua siapa'

'Hah yang benerrr lu gak salah liat kan' panik gin

'Sialan' umpatan keluar dari mulit rion

Rion segera mematikan telefon sepihak dan keluar dari mobil kemudian berlari ke ara kerumunan orang di depannya

DI POV CAINE

"Hikss...lepaskan..." caine menangis saat wajah nya di elus oleh alah satu orang

"Sttt...jangan nangiss cantik" ucap org 1 berbisik di telinga caine

TNF/ modern AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang