O2 | Crush.

94 14 0
                                    

satang mengeluarkan rokok yang dia bawa secara diam-diam, kalo lagi stres kalau bukan mabok ya ngerokok.

"ekhem!"

"anjing!" kaget satang kemudian menoleh melihat siapa yang datang, seketika matanya merotasi rasa malas.

"keren lu begitu? kenapa ngerokok?" tanyanya kemudian menghampiri satang.

"banyak bacot lo, keluar." titah satang kembali menghirup sebatang rokok itu.

"baju sama nilai lo doang yang rapi, tapi engga sama kelakuan lo, jangan muka dua plis." ucapnya menatap satang.

"gak ada yang bilang baju sama nilai gue rapi, pergi deh lo sekarang." usir satang.

"gue suka lo kenapa gak lo jawab iya?" tanyanya kembali.

"gue bilang gak karena gue emang gak suka lo, lagian phu coba lo liat pond, dia yang bener-bener suka sama lo kenapa lo ngejar gue?" bingung satang menatap manusia didepannya.

"lo juga sama, gue suka lo kenapa lo suka si win?" tanya balik phuwin membuat satang muak.

"muak gue sama lo phu, kalau aja lo liat gimana perjuangan pond buat naklukin hati lo yang bangsat." ucap satang.

"lo juga harus liat gimana perjuangan gue buat dapetin lo dan naklukin hati lo yang belagu." balas phuwin.

"beda phu! beda! lo gak usah ngebalik-balikin fakta kek gitu! lo bukan suka gue beneran! lo itu cuma penasaran sama gue phu!" teriak satang didepan wajah phuwin kemudian pergi dari sana.

"gue suka sama lo tang, tapi kenapa lo selalu ngelirik winny? dan kenapa juga lo selalu bawa-bawa pond?" lirih phuiwn dalam hati.

--

satang membereskan semua barang-barangnya, kini waktunya pulang sekolah, namun tiba-tiba aja phuwin dateng.

"lo mau gue anter?" tanya phuwin tiba-tiba.

satang merotasi matanya malas, "gak perlu!"

phuwin menahan tas satang agar satang diam.

"gue anter ya manis?" alis phuwin keatas kebawah.

"gak perlu!" bales satang.

phuwin mengintili satang sepanjang lorong membuat mereka berdua menjadi bahan tontonan.

"phu! lo bisa pergi gak?! pada ngeliatin kita anjir?!" ucap satang risih dengan tatapan sepanjang lorong.

"kenapa? lo takut gue ngelakuin ini?" phuwin merangkul bahu satang kemudian mengusak rambut satang gemas.

"sialan lo phu! lepasin gak?!" teriak satang.

"kalau engga?" tantang phuwin.

"lepasin dia."

suara dingin itu, satang tau suara siapa itu.

"bang win?" gumam satang, winny melirik dirinya namun matanya kembali menatap phuwin.

"kalau gue gak mau gimana? lagian lo siapanya satang hah?!" tantang phuwin menatap winny dari atas sampai bawah.

bug!

tanpa aba-aba winny memukul phuwin tepat diwajahnya membuat phuwin terjatuh kalau saja tidak dibantu seseorang.

"phu, lo gpp?" tanyanya dengan wajah khawatir.

"gue gpp, lepasin!" sinis phuwin menatap lelaki itu.

"lo! awas lo!" ancam phuwin kemudian pergi.

"susul pond!" satang menepuk bahu pond berkali-kali, pond hanya mengangguk kemudian menyusul phuwin.

Crush • winnysatang [Tidak Dilanjutkan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang