Bab I

303 199 270
                                    

-terkadang Tuhan pun tidak berkehendak bahwa kita juga berhak bahagia-"Kenzo Maheswara Putra Bimantara"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-terkadang Tuhan pun tidak berkehendak bahwa kita juga berhak bahagia-
"Kenzo Maheswara Putra Bimantara"

•••

Setelah bel sekolah berbunyi pukul 15.30 yang menunjukkan waktunya untuk pulang semua murid SMA Argautama keluar dari gerbang sekolah dengan berjalan kaki untuk mengambil motor ke parkiran yang ada diluar sekolah. Kenzo dan eja jalan kaki bersama untuk mengambil motornya.

"Lu pulang ma siapa ja." tanya Kenzo yang berjalan dengan tasnya hanya digendong dengan satu bahu.

"Sendiri."

"Bawa motor?."

"Iyalah bego, emang lu pikir gua jalan kaki."

"Ya kirain bareng siapa kek."

"Ga lah."

"Yaudah gua duluan ya." ucap kenzo.

"Oke-oke."

Kenzo pun melaju dengan motornya, ia tak langsung pulang ke rumah tetapi ke tempat tongkrongan yang sering dia kunjungi. Warung kecil di pinggir jalan yang sering dikunjungi banyak murid laki-laki setelah pulang sekolah. Kadangkala jika Kenzo tak enak dirumah dia selalu pergi kesana karna menurut dia warung itu adalah tempat yang paling nyaman, tidak hanya pemilik warungnya yang asik namun juga lengkap. Ada mie, jajanan, minuman, rokok dan yang lainnya.

Kenzo memarkirkan motornya, di parkiran warung sudah disediakan banyak sekali motor-motor yang ada disitu tentu saja isinya adalah anak sekolah yang masih memakai seragam sekolahnya masing-masing. Disana banyak sekali teman Kenzo dari sekolah lamanya.

"Misii Kung." ucap Kenzo pada pemilik warungnya sembari masuk kedalam.

Pemilik warung itu sering dipanggil Kenzo dengan sebutan Akung walau yang lainnya tak memanggil itu namun Kenzo suka sekali dengan sebutan itu. Akung pun menyambut Kenzo dengan senyuman.

"Tumben baru dateng biasanya bareng ama temen-temen yang laen."

Kenzo tak ikut bergabung dengan temannya karna dilirik saja sudah sinis sekali tatapannya, Kenzo hanya duduk bersama Akung.
Dia duduk santai dengan menyalakan rokoknya sembari memikirkan sesuatu.

"Pindah sekolah."

"Ooh pantes ga gabung sama yang laen."

"Besok mo ajak temen dari sekolah baru kesini."

"Waduhh, boleh tuh malah Akung suka malah tambah rame ni warung jadinya hahah."

Tak hanya menghisap rokok Kenzo juga sering sekali meminum power f yang ungu, dia pikir itu adalah minuman favoritnya yang membuat dirinya lebih tenang.
Setelah beberapa saat Kenzo berada di warung dirinya pun berpamitan dengan Akung untuk pulang ke rumah karna sudah hampir mau magrib Kenzo berada disana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Point Of Happiness Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang