Salju menyelimuti apapun sejauh mata memandang.
Suasana duka yang mencekam membuat suhu yang sudah dingin menjadi lebih tidak manusiawi.
Terlihat sekelompok orang dengan pakaian hitam dan seorang anak laki-laki berusia 8 tahun berdiri di sekitar makam baru.
Perlahan-lahan mereka mulai meninggalkan makam itu setelah memberikan sekuncup/seikat bunga di bawah batu nisan bertuliskan Deon Hart.
Akhirnya hanya tersisa tiga orang yaitu sang Count Hart, nyonya Hart dan Cruel Hart.
Tatapan mereka bertiga begitu kosong dan terguncang, terutama Cruel yang seolah menjadi boneka kosong.
" Tap "
" Cruel... Ayo masuk ke dalam... Suhunya semakin dingin nak " ucap Count Hart menepuk pundak Cruel untuk memintanya masuk ke dalam mansion.
Cruel menengok ke ayahnya
" T-tapi... Deon "" Grepppp "
" Cruel, hiks kumohon tolong jangan begini nak aku yakin Deon kita sudah tenang di sana " tiba-tiba nyonya Hart memeluk Cruel dan kembali mengeluarkan air matanya yang hampir kering.
Cruel bergumam " Aku tau Bu... Deon pasti sudah tidak merasakan sakit lagi ugh " tiba-tiba Cruel memegang kepalanya yang berdenyut ngilu.
Count Hart memegang kedua pundak Cruel dan mengiringnya ke dalam mansion, disusul nyonya Hart yang mengikuti mereka berdua dari samping dan memberikan payungnya untuk memayungi Cruel.
Sebelum beranjak lebih jauh Cruel sempat berhenti ketika menoleh ke belakang dan menemukan sebuah bunga berwarna merah yang berhasil mekar di antara salju.
Dan bunga itu mekar tepat di bawah pohon yang ada di tengah pemakaman itu.Mereka bertiga pun kembali ke dalam mansion, membiarkan dua sosok transparan mengamati kepergian mereka bertiga dari pemakaman.
" Kau punya keluarga yang
baik ya " ucap sosok berjubah pada arwah Deon yang sedang duduk di bawah pohon dan mengamati bunga merah yang baru saja Cruel lirik." Aku tau ... Ngomong ngomong kau ingin segera membawa ku pergi kan? "
Tanya arwah Deon pada sosok berjubah itu." Benar... Aku harus membawamu kembali ke para bintang... Aku yakin kau akan menjadi bintang yang sangat bersinar di langit malam " jawab sosok berjubah itu.
Arwah Deon menatap tajam sang sosok berjubah dan mengatakan
" Sudah berapa kali aku bilang aku tidak ingin pergi!! "" Karena aku... Masih punya janji untuk selalu bersama Hyung... Aku tidak bisa pergi sekarang "
Mendengar itu sang sosok berjubah hitam yang merupakan Dewa kematian hanya bisa menghela nafas panjang.
" Hufttttttt kau ini benar-benar... Baiklah aku akan memberikanmu dua tawaran "
" Tawaran? "
Kematian mengangguk.
" Benar... Tawaran pertama... kau... Akan bereinkarnasi kembali namun kau tidak akan terlahir di keluarga ini... Mungkin kau akan terakhir di keluarga bangsawan lain ataupun keluarga rakyat biasa dengan ingatanmu di kehidupan ini "
Mendengar itu Deon mengerenyitkan dahinya tidak puas dengan tawaran itu.
" Dan untuk tawaran keduaku... Ini cukup berat... Kau akan menjadi spirit yang akan terus terikat dengan Cruel Hart dan kemungkinan reinkarnasi mu setelah selesai menjalani kehidupan sebagai spirit cukup kecil... Bagaimana? "
KAMU SEDANG MEMBACA
★Deon guardian spirit★
ФанфикDalam musim dingin yang mematikan, seorang anak kecil akhirnya tertidur pulas untuk selamanya. Namun pada musim itu juga, ia berubah menjadi spirit musim dingin yang terus menjaga Hyungnya. Seolah keajaiban telah terjadi, bagaikan bunga merah yang b...