Bandung yang sedang musim hujan membuat seorang gadis sedang duduk di sebuah kafe untuk meminum coklat panas.
Azza, gadis itu tengah dilanda gundah gulana, karena beberapa pekan lalu papanya bilang akan mengenalkannya pada anak temannya, ia adalah seorang wanita karir yang berkerja di sebuah perusahaan besar dengan jabatan sebagai seorang CEO.
Saat ini ia duduk sendiri karena sedang menunggu sahabatnya yang belum selesai bekerja, dan ia memutuskan untuk menunggu disini. Tanpa ia sadari sahabatnya telah datang dan duduk di kursi yang berhadapan dengannya.
"Za!" Panggil ica pelan. Merasa ga ada sauhatan, ica sedikit berteriak.
"Woi za, melamun aje lo. Kerasukan tau rasa!"Ucap ica sedikit berteriak.
"Allahu akbar, revania clarissa!" Kesal azza. "Bisa pelan ga sih kaget tau" lanjutnya. fyi, revania clarissa itu nama panjang ica.
"Lagian lo, udah gue panggil pelan juga. Melamun aja kek orang mau kawin kagak ada calon aja lo" ceplos ica. Ucapan ica tepat sasaran hanya saja bukan ga ada calon.
"Gapapa, lo pesan aja nanti baru gue cerita" ucap azza. Yang di amggukan oleh ica, lalu ica memesan makanan dan minuman.
Setelahnya mereka bercanda gurau akhirnya azza memberanikan diri.
"Ca--" panggil aja.
"Aya naon?" Jawab ica.
"Menurut lo gimana ya, papa mau kenalin gue sama anak temannya" ucap azza membuat ica tersedak oleh minumannya.
"Uhuk--"
"Gimana-gimana? Lo mau di jodohin gitu?" Tanya ica."Bisa di bilang gitu, tapi kata papa ga maksa gue" jawab azza.
Ica terdiam, ia paham apa yang menjadi ketakutan sahabatnya ini pasti karena masa lalunya membuat ia galau seperti ini.
"Menurut gue, ga ada salah nya lo coba dulu. Apalagi tadi katanya papa ga maksa kan? Yaudah coba dulu aja, ga usah takut" ucap ica.
"Ta-tapi--"
"Gapapa, lo coba aja dulu. Jika dia jahat bilang sama g, gue bunuh dia pasti papa sama mama ga akan tinggal diam" jawab ica menyakinkan azza. Setelah percakapan panjang akhirnya azza merasa tenang dan mau mencoba karena dukungan yang di berikan oleh sahabatnya.
"Terima kasih ya, lo emang sahabat gue paling baik" ucap azza. Dan ica hanya tersenyum seraya berjalan untuk memeluk azza.
Saat-saat sedang asik-asik berpelukan handphone azza berbunyi menandakan ada telpon masuk yang sangat ia tahu siapa penelpon karena dari nada deringnya.
"Hallo assalamualaikum ka"
"Waalaikumsalam ma, kenapa?"
"Kaka dimana? Bisa pulang cepat ga hari ini"
"Kaka lagi di kafe sama ica mah, iya kaka pulang sekarang"
"Iya, hati-hati ya ka. Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
Sambungan telpon terputus.
"Kenapa mama?" Tanya ica.
"Suruh gue pulang cepat" jawba azza.
"Yaudang langsung aja, gue juga mau pulang mau istirahat lelah ga ada penyemangat hidup dari ayang" ucap ica.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fahri untuk Azzahra
Dla nastolatków"Aku kira kamu berbeda dari yang laki-laki lain, ternyata kamu lebih jahat dari mereka. Terima kasih untuk luka-nya, semoga kamu bahagia bersama dia" Nadhifa Azzahra Mahira. "Saya jatuh cinta pada mu saat pertama kali kita bertemu--" Fahri Adiansya...