chap 7

232 17 1
                                    

"Apaansih kak Gracie,mau aku aduin ke mama aku?! Kak Gracie nakal tau nggak, tar aku kasih tau mama kamu loh! " Bebel Elin sekaligus mengancamnya.

Gracie terkekeh kecil mendengar bebelan itu. Dia terus memandangi bibir Elin yang tidak berhenti-henti bergerak. Rasanya, ingin sahaja dia menggigit bibir itu dan mendiamkannya.

"Ya, aku nyerah" Ucap Gracie sambil mengangkat tangannya ke atas tanda menyerah.

Elin berhenti membebel lalu memandang wajah Gracie.

"Hah? "

"Apa? " Tanya Gracie.

"Hah?"

"Apaa?? " Tanya Gracie balik.

"Hah? "

"Apaansi lu, lagi cosplay apaan anjir. Hah heh hoh hah heh hoh mulu. " Kesal Gracie.

Elin ketawa besar melihat wajah Gracie yang terlihat kesal itu. "Yaudah ah, ayok makan" Ajak Elin.

Gracie mengangguk tanda setuju lalu berjalan mengikuti Elin yang sedari tadi sudah berjalan pergi.

Bunyi piring yang dipukul-pukul oleh sudu menghiasi ruang makan pada pagi itu. Sebenarnya, rakan-rakan Gracie yang lain juga turut makan bersama sebentar tadi, tetapi sekarang mereka sudah pergi meninggalkan Gracie dan Elin berduaan.

Sedari tadi, tiada satu pun di antara mereka hendak membuka percakapan,kedua-duanya diam membisu.

Elin hendak menanyakan sesuatu kepada Gracie, namun karena melihat Gracie yang masih menikmati makanannya, niat itu kembali lesap di telan bumi.

"Tanya aja. " Suruh Gracie sambil mendongakkan kepalanya sedikit untuk menatap wajah Elin.

"Anjing, kok tau sih?! " Batin Elin.

"Err, anu kak... aku mau pulang. " Jawab Elin segan.

Gracie menganggukkan kepalanya beberapa kali sebelum kembali melahap makanan yang ada di depannya.

"BOLEH?! " Tanya Elin sekali lagi dengan sedikit berteriak.

Pertanyaan itu hanya dibalas dengan deheman oleh Gracie.

Elin tersenyum riang, dadanya mulai berbunga-bunga mengenangkan ibu dan ayahnya yang pasti kahawatirkannya di rumah.

Keadaan di rumah Elin sekarang...

"Seru banget liburan kali ini! "

"Yeayyyy!! "

"Seru deh! "

Lol...

Back To Elin

B

unyi semprotan parfum memebuhi ruangan itu. Ruang yang berbau hapak kini diisi oleh bau bayi. Gracie yang sedang sibuk menyisir rambut pun menoleh ke arah Elin yang sedari tadi memakai parfum tanpa henti.

"Biar apa sih pake parfum sebanyak itu? " Tanya Gracie membuka suara.

Elin memutarkan bola matanya lalu meletakkan parfum itu ke atas meja. Dia berjalan perlahan ke arah Gracie yang dari tadi memandangnya.

"Biar wan-" Tidak sempat menghabiskan perkataannya, Gracie menarik tangan Elin lalu mulai mendekatkan hidungnya.

Gracie menyedut syahdu aroma bayi di tangan Elin. "Bau bayi? " Tebak Gracie.

"Ihh, pinter dehh" Ucap Elin sembari mencubit-cubit gemas pipi Gracie.

Gracie yang tidak suka diperlakukan layaknya bocah pun menepis lembut tangan Elin.

"Oh, gitu?" Soal Elin yang kesal karena Gracie menolak perlakuannya kepada Gracie.

Setelah menyoalkan itu, Elin beranjak pergi meninggalkan Gracie di dalam kamarnya bersendirian.

Gracie menepuk jidatnya. "Hadeuh"

AWOKAWOK, MAAP PENDEK BANGETEEEEEE. MAU NGABARIN KALO AKU SIBUKKKK ABISSS. JADWALKU PADETT BEUHH 😔.



I love you k@k ( Gralin )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang