κεφάλαιο 3

16 7 2
                                    

terik matahari pagi menyinari lapangan sekolah saat ini, tepatnya menyinari anak anak yang terlambat untuk datang ke sekolahan,
ada sekitar 5 orang anak yang terlambat pagi ini, dan tentunya tidak akan lolos dari hukuman.

Valerie dan bina berada di barisan paling depan, karena mereka juga turut ikut terlambat datang ke sekolahan, "andai val tadi lo bangun nya gak kesiangan mungkin ga gini" bisik bina

"salah lo juga gw udh siap, eh lo nya dandan" balas Valerie membuat bina terdiam, tak lama kemudian guru pun datang dan berkata.

"untuk anak anak, yang terlambat silahkan keliling lapangan 10 kali" perkataan pak Rizal tak terbantahkan, hukuman itu membuat murid murid melongo dan berdecak sebal.

di atas sana tepatnya di roftop ada tiga orang anak yang sedang memperhatikan kegiatan yang di lakukan oleh anak anak yang terlambat datang ke sekolahan, sembari menyesap rokok nya.

anak itu adalah elka,topan, vano mereka juga sebenarnya terlambat untuk datang ke sekolahan tetapi berkat kecerdasan otak yang mereka miliki jadi bisa lolos begitu saja.

"lihat deh el sii Valerie cantik banget anjir, andai dia cewek gw, pasti udh gw kekep in sih" ujar vano sambil menatap Valerie dari atas roftop.

perkataan yang di ucapkan vano membuat elka mengerat kan rahang nya, "maksud perkataan lo barusan itu apa?" desis elka tajam

"gimana ya el kaya nya gw suka deh sama vale" ujar vano sembari tersenyum manis

"jangan harap lo bisa milikin vale, inget itu" tegas el sekali lagi.

kalian pasti bingung di mana topan saat ini berada? dia saat ini tengah memperhatikan bina yaps bina teman Valerie topan tak henti hentinya memandang perempuan itu dari kejauhan "sangat cantik".

"ayo kita balik ke kelas" ajak el kepada teman temanya.

sebelum ke kelas mereka menyempatkan untuk datang ke lapangan sekolah, terlihat di sana vale dan bina yang sedang berlari lari kecil. baru kali ini juga mereka melihat vale ingin menjalankan hukuman.

el tak tega saat melihat vale berlari sambil terengah-engah.

"van beliin minum satu kardus di kantin" kata el sontak membuat teman teman nya kaget

"hah satu kardus" kata vano dan topan secara bersamaan

"satu kardus buat mereka yang ada di lapangan" jawab el ia tak tega melihat anak anak yang di beri hukuman, tidak di berikan minum.

"nih uang nya, sisa nya buat kalian berdua" lanjut el lalu memberikan beberapa lembar uang merah kepada mereka berdua.

senyuman topan dan vano seketika merekah" wishh thanks bro" kata mereka berdua, saat ingin berjalan ke arah Kantin langkah mereka berhenti karena perkataan el.

"roti sekalian" teriak el, mendapatkan anggukan dari mereka.

dari kejauhan Valerie bisa melihat el yang berada di pinggiran lapangan, terlihat seperti memperhatikannya "risih anjir ngapain pake ngeliatin gw"

valerie terus berlari mengelilingi lapangan menghiraukan tatapan dari el, ia harus tetap bersemangat untuk berlari, namun kepala nya tiba tiba terasa berat tatapannya pun memburam dan

BRUKH.....

"vale..." lirih el langsung berlari menghampiri vale yang tergeletak di lapangan dengan perasaan cemas tentunya

"VALE" heboh bina saat melihat sahabatnya yang tergeletak tak berdaya di lapangan.

topan,dan vano yang baru datang sambil membawa 2 kardus makanan tentunya ikut kaget dan berkata"vale bisa pingsan juga ternyata" gumam mereka berdua,lalu menghampiri el.

ELKAIROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang