9: Catari High Festival

46 5 0
                                    

"Nah, anak-anak, Bapak ingatkan bahwa minggu depan sudah tanggal 16 September. Berarti kegiatan tahunan kita sudah berjarak satu bulan lagi. Bapak harap semua panitia dari kelas kita sudah berusaha maksimal, karena satu bulan itu waktu yang terbilang sebentar, tidak akan terasa tiba-tiba hari H sudah di depan mata."

Caesar memberi wejangan, dan anak-anak didiknya mengangguk mengiyakan. Kedua alis Cia terangkat, karena gadis itu sepertinya adalah satu-satunya orang yang tidak mengerti maksud penjelasan wali kelasnya.

Melihat Cia yang celingak-celinguk di bangkunya, Caesar bersuara, "Karena kelas kita kedatangan siswi baru, tugas kalian sebagai teman-teman sekelas Cia untuk ikut menjelaskan tentang acara kita. Lebih baik lagi kalau Cia bisa ikut berkontribusi sebagai panitia."

"Baik, Pak," seru suara satu kelasnya, lagi-lagi kecuali Cia.

Vanya di sebelahnya menyahut, "Tenang, Ci. Nanti kita jelasin, kok."

"Oke," jawab gadis itu pasrah.

Tidak lama, Caesar mengakhiri kegiatan homeroom, dan bel istirahat pertama berdering. Kean dan Gio yang duduk di depan Vanya dan Cia langsung menarik kursi mereka mengelilingi meja Cia. Teman-teman sekelas Cia yang lain mendekati meja empat sekawan itu, namun Keandra berujar, "Kalian kalo mau ke kantin, pergi aja. Biar kita bertiga yang jelasin detailnya sama Cia." Lalu, satu-persatu mereka meninggalkan kelas, menyisakan mereka bertiga ditambah Cia di sana.

"Jadi, Ci," Vanya memulai dengan raut serius. "Catari High berulang tahun tanggal 16 November. Masih lama, kan?" tanyanya. Cia mengangguk ragu.

"Dengerin dulu aja, Ci. Nanti juga paham," celetuk Gio memerhatikan wajah temannya yang kebingungan.

"Nah, Catari High itu punya acara spesial yang diadakan setiap tahun, namanya Catari High Festival. Festival ini diselenggarakan menjelang hari ulang tahun sekolah. CatariFest, akronimnya, adalah wadah kita untuk berkreasi dan berkarya, juga untuk terus mengenalkan Catari High ke dunia luar."

"Perencanaannya udah dilakukan dari bulan Mei. Meliputi pembentukan panitia dari OSIS, bikin proposal untuk pendanaan dari sekolah, dan yang terakhir penentuan lomba dan bintang tamu yang akan diundang."

"Wow," ucap Cia takjub. "Memangnya acaranya apa aja? Udah fix?"

"Banyak!" seru Vanya bersemangat. Cewek itu merasa senang karena teman sebangkunya mulai memahami arah pembicaraan ini. "Contohnya Sports Festival, English Competition, dan Pentas Seni!"

"Biasanya OSIS bakal undang bintang tamu, bisa dari sekolah lain atau artist seperti penyanyi dan band. Tahun ini. selain mengundang penyanyi ternama, OSIS turut mengundang band sekolah yang sekarang lagi naik daun, dari SMA Atheona Sadewa. Salah satu personilnya juga temen Kak Tristan waktu SMP."

Cia manggut-manggut mendengarkan penjelasan panjang dari Vanya, gadis itu mencatat setiap perkataan Vanya di pikirannya.

"Tapi, acara yang selalu ditunggu-tunggu semua orang adalah Sports Festival. Nah, setiap tahunnya OSIS memilih dua cabang olahraga untuk dilombakan. Tahun ini, yang terpilih adalah cabang olahraga Futsal dan Basket."

Setelah Vanya menyebut cabang olahraga Basket, mata biru Cia berbinar. Gadis itu langsung teringat akan Tristan yang sedang latihan basket bersama teman-temannya waktu pertama kali gadis itu mengikuti kegiatan ekskul.

"Oh, ya? Seru ya, pasti," komentarnya.

Kali ini Gio yang bersuara. "Pasti. Karena basket Catari High terkenal di seluruh sekolah di Jakarta. Bahkan untuk meminimalisir keramaian yang ga kondusif, tahun ini tiket masuk untuk lomba basket yang dijual untuk umum hanya 300 lembar per hari-nya, dari yang biasanya 400 lembar. Itupun sudah sold out untuk day - 1, waktu divisi media komunikasi post promosi di Instagram."

BlessingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang