I know -Aksara.

2K 242 33
                                    

بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

(Allahumma sholli ala sayyidina muhammad wa ala ali sayyidina muhammad)

🦋🦋🦋🦋

Sudah dua puluh menit yang lalu kami duduk di meja yang sama, perempuan di depanku bahkan sampai beberapa kali terlihat menunduk menghindari tatapanku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah dua puluh menit yang lalu kami duduk di meja yang sama, perempuan di depanku bahkan sampai beberapa kali terlihat menunduk menghindari tatapanku

Kata Aksara, perempuan ini menginginkan suamiku, aku harus memastikannya sendiri. Maksudku, apakah dia gila? Bagaimana bisa ia menginginkan seseorang yang sudah beristri?

“Tiya, kamu dengar saya?” Ucapku sekali lagi. Ia mengangguk, baru mengangkat wajahnya tapi tidak menatap ke arahku. Aku menaruh tanganku pada meja mengetuk-ngetuk agar ia mau melihatku

“Dengarkan saya, Kamu tahu rasanya di Khianati? Kamu tahu rasanya di bohongi? Sama orang yang selama ini kamu anggap baik. Kamu pernah merasakan itu? Kaatiya, saya tahu kamu orang baik, jangan melakukan ini, jangan merusak hubungan orang lain. Kamu pintar, bahkan kamu bisa mendapatkan yang lebih dari Kak Azzam, kamu–“

Dia seperti tidak suka dengan ucapanku, tatapan wanita itu lebih tajam dan berkata “aku cuma berusaha mempertahankan apa yang sudah jadi punyaku, Meera” Kaatiya memotong ucapanku “Sama kayak kamu, aku juga tengah berusaha mempertahankan apa yang selama ini aku punya. Azzam itu hanya mencintai saya.”

Saya sedikit tertawa, bangga sekali sepertinya dia mengucapkan kalimat itu “Kamu pikir dengan kamu mengatakan bahwa Kak Azzam hanya mencintaimu lantas membuat saya melepaskannya begitu saja? Dengar Tiya, kamu tahu saat ini saya hanya mempertahankan harga diri saya sebagai seorang istri dan sebagai seorang wanita. Kamu gak perlu repot-repot menunjukkan bahwa Kak Azzam hanya mencintai kamu atau bahkan kamu memberitahu saya bahwa seharusnya cincin nikah yang saya pakai itu sebenarnya harus jadi milik kamu, gak perlu.”

Sebenarnya ini menyesakkan. Batin Meera

“Bukti cinta kalian mau kalian junjung tinggi pun tapi kalau Tuhan tidak Ridho, itu gak akan terjadi. Percaya sama saya. Dari awal Kak Azzam itu milik saya, bahkan sampai hari ini, Kak Azzam masih milik saya, dan masih terikat sama saya. Dan yang saya lakuin ini cuma mau mengingatkan kamu tentang status itu.”

“Jadi tolong, berhenti ganggu suami saya. Berhenti bersikap seolah-olah Kak Azzam menjadi bagian dari kamu.”

“Mau kamu jungkir balik pun Kak Azzam itu milik saya.” kata Meera mengakhiri

ZAMEERA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang