Razetania [Tahap Revisi]

Bab 33 : Persidangan

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Apa kabar semuanya? Semoga baik ya! Aamiin

-🧩-

Kalian jangan lupa bersholawat!

اَللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

"Allahumma Sholli Ala Sayyidina Muhammad Wa Ala Ali Sayyidina Muhammad"

-🧩-

"Enggak Uncle, bukan Nana yang nyuruh" Jawab Razeta berusaha melerai.

"Terus siapa yang suruh Zeta sayang? " Tanya Niara lembut.

"Kak Ashraf Bu" Jawab Razeta pelan.

"Niat Kak Ashraf baik, biar penjahat itu dikurung dan gak nyakitin orang-orang lagi" Ucap Regina masih dengan nada marah.

"AYAH AKU BUKAN PENJAHAT! " Teriak Razeta.

"TERSERAH KAMU TA!-"

"SESEORANG YANG MEMBELA PENJAHAT SAMA JAHAT NYA!" Teriak Regina tidak kalah keras.

Regina melepas pelukan Ayahnya, ia beranjak pergi ke kamar nya sendiri.

"Alan, tenangin Nana" Perintah Niara.

"Iya Kak" Jawab Alander mematuhi perintah Kakaknya.

"Ibuuu" Rengek Razeta.

"Zeta sayanggg, gimana awalnya sampe kalian berantem?" Tanya Niara mengusap pipi Razeta yang basah.

"Tapi Ibu janji jangan marahin Kak Ashraf. "

"Ibu janji sayang, sekarang cerita. "

"Tadi Kak Ashraf telpon Zeta, ngajak ke taman. Sampe ditaman Kak Ashraf suruh Zeta buat laporin Ayah ke polisi atas kasus kekerasan terhadap anak. "

"Ouh begitu ya, Ibu tau perasaan Zeta. "

"Ibu bakal ikut-ikutan nyuruh Zeta laporin Ayah ke polisi juga?. "

"Enggak sayang, selagi hak asuh Zeta jatuh ke tangan Ibu, Ibu gak akan maksa Zeta buat lapor ke polisi. "

"Zeta sayang Ayah, Zeta udah maafin Ayah, kenapa orang-orang gak bisa maafin Ayah Zeta?. "

'Zeta kenapa hati kamu selembut itu sayang? ' batin Niara.

-🧩-

Regina menangis sejadi-jadinya. Ia tidak mengerti bagaimana pola pikir sahabat sekaligus sepupu nya itu.

"Zeta mikirin apa sih? Kenapa dia gak mau laporin Ayah nya ke polisi" Oceh nya seorang diri.

Alander masuk dan menghampiri putri nya.